Luna Maya dan Maxime Bouttier mengabadikan cinta mereka dalam serangkaian tradisi sakral sebelum dan sesudah pernikahan yang khidmat pada hari Rabu (7/5) di Ubud, Bali. Salah satu ritual penting yang mereka jalani adalah tradisi melukat, di mana sentuhan personal dan bermakna mendalam hadir dalam setiap helai kain yang dikenakan.
Sebelum mengucapkan janji suci pernikahan di sore hari, Luna Maya dan Maxime meluangkan waktu untuk menjalani prosesi melukat di pagi hari. Melukat, sebuah tradisi Bali yang luhur, bertujuan untuk membersihkan raga, pikiran, dan jiwa dengan menggunakan kekuatan air suci.
Aktris sekaligus model ternama, Asri Welas, yang turut berbahagia merayakan pernikahan Luna Maya dan Maxime, dengan antusias menjelaskan detail kain batik yang dikenakan pasangan tersebut saat melukat. Asri mengungkapkan bahwa kedua helai kain batik berwarna cokelat muda itu istimewa karena terbuat dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan dan sustainable. Kain tersebut merupakan karya dari brand milik Asri Welas, Denyut Semesta.
Lebih dari sekadar kain batik biasa, karya seni yang dirancang oleh Asri Welas ini menyimpan makna yang mendalam dan kenangan manis yang sangat personal bagi Luna Maya dan Maxime. Pada kain batik yang dikenakan Luna, terlukis potret dirinya bersama mendiang ayah tercinta, yang diabadikan dengan teknik batik yang indah.
“Luna Maya sangat menyukai recycled textile. Kain ini dipesan khusus untuk melukat. Kain yang Luna pakai itu ada lukisan dirinya bersama almarhum ayahnya. Bahkan kakak Luna Maya sampai berkata, ‘Ya ampun, Mbak Asri, ini benar-benar dilukis lagi ya, dibatik lagi di kain’,” ungkap Asri Welas dalam siaran langsung prosesi pernikahan Luna Maya di kanal YouTube TS Media, Rabu (7/5).
Tidak hanya menghadirkan lukisan ayah Luna Maya, Asri Welas juga dengan cermat memasukkan motif-motif batik khas pengantin Jawa yang memiliki makna mendalam. Dua motif utama yang dipilih adalah Sido Mukti dan Sido Luhur. Motif batik ini memancarkan doa dan harapan baik, seperti kelanggengan hubungan, rezeki yang berlimpah, kesabaran, kreativitas, welas asih, serta keturunan yang saleh dan salehah.
Mengutip unggahan di Instagram resmi Asri Welas @asri_welas, kain-kain yang telah dibatik kemudian diwarnai melalui proses pewarnaan alam yang ramah lingkungan. Artinya, pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami, sejalan dengan komitmen terhadap konsep keberlanjutan.
Lantas, bagaimana dengan kain yang dikenakan oleh Maxime Bouttier? Khusus untuk Maxime, kain tersebut dilukis dengan foto masa kecilnya bersama mendiang ibunda tercinta. Sama halnya dengan kain yang dipakai oleh Luna Maya, kain Maxime juga dihiasi dengan motif Sido Luhur dan Sido Mukti yang penuh makna.
Luna Maya dan Maxime Bouttier menggelar perayaan pernikahan mereka yang intim dan berkesan di COMO Shambhala Estate, Bali, pada tanggal 7–8 Mei 2025. Akad nikah dan resepsi diadakan pada hari Rabu (7/5) dengan prosesi yang kaya akan nuansa budaya Jawa. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan pesta yang lebih modern pada hari Kamis (8/5).
Pada momen akad nikah, Luna Maya tampil anggun mengenakan batik pengantin Yogyakarta rancangan desainer ternama Eddy Betty. Sementara itu, mempelai pria, Maxime, terlihat gagah dalam balutan beskap hitam dari Kraton Auguste Soesastro.
Kemudian, saat resepsi pernikahan, Luna Maya mempesona dalam balutan gaun pengantin internasional bernuansa klasik dari Hian Tjen. Maxime pun tampil memukau dengan kemeja putih dan tuksedo hitam yang elegan.