Baterai EV Dongkrak Saham Antam

Avatar photo

- Penulis

Senin, 30 Juni 2025 - 14:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA – Prospek saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam diperkirakan akan semakin cerah, menyusul geliat mega proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) di Tanah Air. Analis memproyeksikan saham emiten pertambangan pelat merah ini turut mendapatkan imbas positif dari inisiatif strategis tersebut.

Pada sesi I perdagangan Senin (30/6/2025), saham ANTM menunjukkan performa mengesankan, melesat 90 poin atau 3,06% menjadi Rp3.030. Lonjakan ini mendongkrak kapitalisasi pasarnya mencapai Rp72,81 triliun, dengan valuasi PER 13,14 kali.

Antusiasme pasar ini tak lepas dari momentum penting yang terjadi sehari sebelumnya. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi pada Minggu (29/6/2025). Proyek ambisius ini merupakan buah kolaborasi antara Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan mitra asing dari konsorsium Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CBL), berlokasi di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menurut Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, pembangunan fasilitas industri baterai ini merupakan wujud nyata dari penguatan program hilirisasi nikel nasional. Nafan meyakini proyek ini akan memberikan dampak signifikan terhadap prospek saham ANTM ke depan. “Proyeksi positif terhadap saham ANTM diperkuat dengan posisi perusahaan sebagai pelaku utama di sektor pertambangan yang kini bergerak aktif menuju hilirisasi dan manufaktur teknologi,” ungkapnya, Senin (30/6/2025).

Dengan terealisasinya proyek ini, Antam berpotensi besar menikmati peningkatan laba bersih, efisiensi produksi, dan penguatan valuasi di pasar modal. Tak hanya efek ekonomi makro seperti peningkatan pertumbuhan daerah dan penciptaan lapangan kerja, proyek ini juga diyakini akan memperkuat transisi energi nasional menuju net zero emission. Bagi investor dan pelaku pasar, langkah ANTM ini membuka ruang pertumbuhan baru yang berkelanjutan dan menjanjikan.

Baca Juga :  Samuel Sekuritas: IHSG Rontok 2,23 Persen di Sesi Pertama, Saham Big Cap Tertekan

Sebagai salah satu penyuplai utama bahan baku nikel untuk industri baterai di bawah kendali IBC, Antam akan mendapatkan manfaat langsung dari terbentuknya rantai pasok yang terintegrasi secara nasional dan internasional. “ANTM sebagai penyuplai nikel ke IBC, nanti added value itu yang akan menjadi benefit bagi peningkatan kinerja fundamental ANTM ke depan. Asalkan produk baterai itu bisa terserap dengan baik oleh pasar,” jelas Nafan.

Secara lebih rinci, proyek ekosistem industri baterai ini terdiri dari enam proyek terintegrasi, yaitu lima di Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu di Karawang. Area pengembangan mencapai 3.023 hektare, yang diperkirakan mampu menyerap hingga 8.000 tenaga kerja langsung, disertai pembangunan 18 proyek dermaga multifungsi.

Proyek monumental ini tak hanya menjadi bagian penting dari Proyek Strategis Nasional (PSN), tetapi juga bertujuan memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) di dalam negeri. “Ini juga merupakan bagian dari hilirisasi, dari komitmen ANTM untuk mewujudkan industrialisasi nikel agar bisa meningkatkan added value. Sekaligus juga menciptakan dan mendukung ekosistem berbasis elektrik di Tanah Air,” tutur Nafan, menegaskan visi jangka panjang Antam.

Langkah strategis ini dipandang krusial untuk mendongkrak posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri kendaraan listrik global. Terlebih lagi, anak usaha CBL yakni PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB) akan menjadi pemasok utama baterai untuk produsen kendaraan listrik dan sistem Battery Energy Storage.

Melengkapi informasi tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan total investasi dari proyek ini mencapai US$5,9 miliar atau setara Rp96,04 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.278 per US$). Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.023 hektare (Ha) ini memiliki masa pembangunan selama lima tahun, yakni dari 2024 hingga 2029. Khusus untuk fasilitas hilir atau pabrik di Karawang, pembangunannya akan dilakukan di lahan seluas 43 Ha.

Baca Juga :  Harga Emas Pecahkan Rekor Tertinggi, Saham ANTM dan BRMS Melesat Naik

Bahlil menambahkan, proyek ini diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja tidak langsung sebanyak 35.000 orang, sementara tenaga kerja langsung diperkirakan mencapai 8.000 orang. “Kemudian multiplier effect dari pertumbuhan ekonomi itu kurang lebih sekitar US$40 miliar per tahun,” imbuh Bahlil, menyoroti dampak ekonomi yang luas.

Proyek hilirisasi nikel yang ambisius ini mencakup enam sub proyek utama. Perinciannya, lima sub proyek berlokasi di Halmahera meliputi pengembangan tambang nikel laterit, peleburan pirometalurgi, peleburan hidrometalurgi, produksi material baterai, dan daur ulang baterai. Sementara itu, satu sub proyek di Karawang berfokus pada manufaktur baterai.

Khusus proyek pabrik baterai lithium ion di Karawang, IBC dan CBL telah membentuk perusahaan patungan bernama PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB). Menurut Bahlil, proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasokan baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi (battery energy storage) baik untuk pasar domestik maupun global. Pabrik ini juga akan turut menggunakan energi tenaga surya mencapai 24 MWp, menegaskan komitmennya dalam mendukung implementasi energi hijau.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

BBRI Anjlok! Analis Ungkap Penyebab & Peluang Investasi?
CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?
Dolar AS Ditinggalkan? Bank Sentral Cari Safe Haven Baru!
GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!
IHSG Terbang! BBRI Jadi Primadona di Sesi Pertama, Capai 6.913
IHSG Rebound! Sesi I Tembus 6.913, MBMA, MDKA Pimpin LQ45
Rupiah Jebol! Dolar AS Sentuh Rp 16.228, Apa Penyebabnya?
SPMB Banten 2025 Diumumkan! Cek Hasil & Daftar Ulang Sekarang!

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 19:34 WIB

BBRI Anjlok! Analis Ungkap Penyebab & Peluang Investasi?

Senin, 30 Juni 2025 - 16:28 WIB

CUAN Stock Split 1:10 Disetujui! Peluang Investasi Makin Terbuka?

Senin, 30 Juni 2025 - 15:11 WIB

Dolar AS Ditinggalkan? Bank Sentral Cari Safe Haven Baru!

Senin, 30 Juni 2025 - 14:40 WIB

GPRA Bagi Dividen Rp 5/Saham! Cek Jadwal & Keuntungannya!

Senin, 30 Juni 2025 - 14:05 WIB

Baterai EV Dongkrak Saham Antam

Berita Terbaru

entertainment

Akshay Kumar & Priyanka Chopra: 4 Film Ikonik yang Wajib Ditonton!

Senin, 30 Jun 2025 - 19:47 WIB

finance

BBRI Anjlok! Analis Ungkap Penyebab & Peluang Investasi?

Senin, 30 Jun 2025 - 19:34 WIB

Uncategorized

Prabowo Kumpulkan Menteri: Bahas Isu Krusial Apa Saja?

Senin, 30 Jun 2025 - 19:29 WIB