Ragamutama.com – Sorotan tajam menghampiri Ronald Araujo usai laga sengit antara Barcelona dan Inter Milan di leg kedua semifinal Liga Champions UEFA, yang berlangsung pada Rabu, 7 Mei 2025. Penampilan sang pemain menjadi sasaran kritik pedas dari warganet.
Sang bek dinilai kurang memberikan kontribusi maksimal selama 44 menit berada di lapangan. Barcelona harus mengakui keunggulan Inter dengan skor 4-3 di San Siro, setelah melewati babak perpanjangan waktu 120 menit yang mendebarkan.
Setelah bermain imbang 3-3 di leg pertama yang penuh drama di Estadio Olimpic Lluis Companys pada 30 April, kemenangan di leg kedua menjadi harga mati bagi kedua tim untuk merebut tiket ke final UCL 2024-25.
Barcelona memulai pertandingan dengan penguasaan bola yang dominan. Sayangnya, kurangnya fokus di lini belakang menyebabkan mereka kehilangan kendali di pertengahan babak pertama, dan akhirnya tertinggal pada menit ke-21.
Federico Dimarco berhasil merebut bola dari Dani Olmo di area tengah lapangan dan dengan cepat mengoperkannya kepada Denzel Dumfries yang bergerak maju. Dumfries kemudian memberikan umpan matang kepada Lautaro Martinez, yang dengan mudah menceploskan bola ke gawang yang sudah kosong.
Inter berhasil memperlebar keunggulan mereka menjelang turun minum. Hakan Calhanoglu sukses mencetak gol dari titik penalti pada menit (45+1′).
Barcelona menunjukkan semangat juang yang lebih tinggi di babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan tepat pada menit ke-60, berkat gol yang dicetak oleh Eric Garcia (54′) dan Olmo (60′).
Momentum pertandingan berubah drastis ketika Raphinha berhasil memanfaatkan bola rebound dan melepaskan tendangan melengkung yang tak mampu dihalau oleh kiper Inter pada menit ke-87.
Barcelona seolah telah menggenggam tiket menuju Munich, namun Francesco Acerbi berhasil menyamakan kedudukan di masa injury time (90+3′), memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 30 menit.
Inter tampil lebih agresif di babak perpanjangan waktu, dan mereka kembali unggul melalui gol yang dicetak oleh Davide Frattesi pada menit ke-99.
Barcelona berusaha keras untuk mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Pertandingan tujuh gol yang menegangkan itu pun berakhir dengan kemenangan bagi Inter, mengantarkan mereka menuju final dengan agregat 7-6.
Di tengah perjuangan tim sepanjang 120 menit, Araujo tampaknya mengalami malam yang kurang beruntung.
Pemain asal Uruguay tersebut dianggap kurang sigap dalam menjaga Acerbi, sehingga sang pemain Inter berhasil mencetak gol penyeimbang di waktu normal. Ia juga dinilai kurang cermat saat Marcus Thuram berhasil mengecohnya dalam proses terjadinya gol keempat Inter.
Setelah pertandingan usai, para penggemar ramai-ramai mengkritik Araujo di platform X. Salah satu dari mereka menulis:
”Pemain seperti Araujo membuat Anda membenci olahraga ini. Kemarahan yang mendidih di dalam diri saya saat ini tidak baik untuk kesehatan saya.”
Pengguna lain mencuit: ”Saya tidak akan pernah memaafkan Araujo.”
”Araujo adalah pria yang lucu. Bahkan tidak bisa membenci lagi. Dia apa adanya. Nunez dari CB,” tulis @BCNOgi.
”Ini harus menjadi pertandingan terakhir Araujo untuk klub,” imbuh @RafaelH117.
”Araujo mati*ss adalah pemain terbodoh dalam sejarah kita,” @SpanishBalde menimpali.
”Araujo tetap menjadi raja yang tak terbantahkan dari semua orang bodoh,” @ofbmar menyindir.
“Saya seharusnya lebih baik” – Ronald Araujo tentang gol-gol Inter setelah Barcelona tersingkir dari UCL
Bek Barcelona, Ronald Araujo, mengakui bahwa dirinya bersalah atas dua gol terakhir Inter dan menambahkan bahwa ia seharusnya bisa bermain lebih baik dalam kedua kesempatan tersebut.
Ia mengatakan kepada RAC1 setelah pertandingan (melalui Barca Blaugranes):
“Pada gol keempat, saya berada di depan dan penyerang beruntung karena menempatkannya dengan sempurna di sudut gawang. Mengenai gol ketiga, saya jelas sangat bagus dalam situasi satu lawan satu dan saya seharusnya bisa bermain lebih baik.”
“Tetapi pada akhirnya, ini adalah sepak bola, jika Anda bertahan dengan baik, Anda juga dapat menahan bola-bola itu. Tapi, hei, ini sepak bola, Anda harus tetap tegar dan terus melangkah maju,” imbuhnya.
Setelah tersingkir dari UCL, La Blaugrana kini akan mengalihkan perhatian mereka ke LaLiga. Mereka unggul empat poin dari Real Madrid yang berada di posisi kedua setelah 34 pertandingan.
(TribunLombok/ Irsan Yamananda)