RAGAMUTAMA.COM – Wonderkid Real Madrid, Endrick Felipe, ternyata memiliki rasio ketajaman lebih baik daripada bocah ajaib Barcelona, Lamine Yamal.
Hal tersebut dapat diamati dari perbandingan menit bermain dan jumlah gol yang mereka ciptakan musim ini.
Endrick baru saja mencetak gol penentu kemenangan Real Madrid atas Real Sociedad.
Pada leg pertama semifinal Copa del Rey di Anoeta, Rabu (26/2/2025), Los Blancos menang tipis 1-0.
Wonderkid 18 tahun asal Brasil menaklukkan kiper lawan dengan sontekan jitu usai menerima umpan brilian Jude Bellingham dari wilayah pertahanan tim.
Lesakan tersebut merupakan gol nomor 6 dari 25 penampilannya di semua kompetisi musim ini.
Secara nominal, koleksinya terpaut cukup jauh dari jumlah gol Lamine Yamal untuk Barcelona.
Yamal, yang berumur setahun lebih muda, sudah menjebol gawang musuh 17 kali dari 34 partai.
Akan tetapi, Endrick unggul jauh kalau soal efisiensi mencetak gol atas rivalnya tersebut.
Karena seringnya menjadi pelapis, remaja pengoleksi 13 caps bagi timnas Brasil itu hanya diberi kesempatan tampil 474 menit oleh pelatih Carlo Ancelotti.
Artinya, rata-rata dia cuma dikasih panggung tak sampai 19 menit setiap pertandingannya!
Bagus untuk Endrick, dia mampu memanfaatkan jatah bermain minimal dengan upaya maksimal.
Kalau dihitung perbandingan total menit bermain dengan produktivitasnya, alumni Palmeiras itu cuma butuh waktu rata-rata 79 menit untuk membuat satu gol.
Dengan kata lain, sesuai rasionya, Endrick tak perlu berkeringat sampai satu pertandingan penuh untuk menciptakan setiap gol.
Bagaimana dengan Yamal?
Remaja Spanyol berdarah Maroko ini sudah berstatus pemain utama di skuad Barcelona.
Wajar apabila dirinya juga lebih sering dimainkan pelatih Hansi Flick dengan argo total 2.774 menit.
Dalam kesempatan itu, Yamal menghiasinya dengan kontribusi 11 gol.
Apabila diambil rataannya, jebolan unggul La Masia tersebut membutuhkan waktu 252 menit untuk menciptakan satu gol, jauh lebih lama dari Endrick.
Sebenarnya hal itu bisa dimaklumi mengingat posisi utama Yamal ialah seorang winger, bukan striker macam Endrick.
Toh, warganet ataupun media sudah biasa membandingkan kinerja para pemain ofensif berdasarkan jumlah gol yang mereka berikan untuk tim.
Ihwal performa Endrick, Ancelotti menilainya spektakuler.
Dalam usia belum genap kepala dua, sang pemain jelas masih memiliki waktu panjang untuk terus berkembang dan meraih posisi utama di tim seiring kematangannya.
“Ia memiliki karakteristik luar biasa yang telah ia tunjukkan setiap kali memiliki kesempatan,” puji Ancelotti kepada Endrick.
“Akurasinya luar biasa, ia cepat dan masih banyak yang harus ia tingkatkan dengan bola.”
“Tetapi, wow, dribelnya, larinya, tembakan yang dimiliki, ia bahkan dapat mencetak gol kedua dengan mudah melalui tendangan keras yang membentur tiang gawang.”
“Sangat spektakuler. Masih sangat muda, tetapi ia adalah seorang pembelajar yang sangat cepat,” tutur si bos.
