Ragamutama.com – , Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil menyalurkan dana pembiayaan sebesar Rp 11,9 triliun pada triwulan pertama tahun 2025. Dari total angka tersebut, sebagian besar, yaitu 63% atau senilai Rp 7,4 triliun, dialokasikan khusus untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ali Yong, CEO Bank Sampoerna, mengakui bahwa sektor perbankan secara keseluruhan menghadapi berbagai tantangan selama kuartal I tahun ini. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi ini tidak menghalangi UMKM untuk terus berkembang. “Situasi ini tentu memberikan tantangan tersendiri bagi UMKM untuk maju. Meskipun demikian, Bank Sampoerna tetap berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan UMKM,” ujar Ali dalam keterangan resminya, yang diterima pada hari Jumat, 15 Mei 2025.
Secara keseluruhan, total pembiayaan yang disalurkan sepanjang periode Januari hingga Maret 2025 mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu, Bank Sampoerna juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 5,3 miliar pada kuartal I 2025.
Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menambahkan bahwa hingga akhir Maret 2025, akumulasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh Bank Sampoerna mencapai angka Rp13,4 triliun. Sekitar 20% dari total DPK tersebut berasal dari rekening tabungan dan giro (current account & saving account/ CASA). Jumlah DPK ini menunjukkan peningkatan sebesar 4,4% dibandingkan dengan akumulasi pada akhir Maret 2024 yang sebesar Rp12,9 triliun. Kenaikan ini juga sejalan dengan tren peningkatan DPK secara keseluruhan di industri perbankan yang tercatat sebesar 4,7% pada periode yang sama.
Lebih lanjut, Hengky menjelaskan bahwa peran Bank Sampoerna dalam memberdayakan UMKM juga diwujudkan melalui penyediaan jasa perbankan, yang dikenal dengan istilah Bank as a Service (BaaS). Layanan BaaS ini mencakup pemanfaatan virtual account, opsi pembayaran melalui QRIS, dan transfer dana melalui kemitraan (host to host fund transfer).
Selama kuartal I 2025, tercatat lebih dari 46 juta transaksi yang menggunakan layanan BaaS, dengan total volume transaksi mencapai hampir Rp 30 triliun. Volume transaksi ini melonjak hingga tujuh kali lipat dibandingkan dengan volume transaksi pada kuartal I 2024. “Peningkatan ini terutama didorong oleh semakin populernya penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran,” pungkas Hengky.
Pilihan Editor: Danantara Menunda RUPS BUMN. Apa Risikonya?