Bank Indonesia Terus Pantau Pasar Keuangan Imbas Tarif Trump

- Penulis

Sabtu, 5 April 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus memantau secara seksama perkembangan terkini di pasar keuangan global dan domestik, terutama setelah diumumkannya kebijakan tarif baru oleh Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump pada tanggal 2 April 2025.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dinamika pasar menjadi sangat terasa pasca-pengumuman tersebut. Lebih lanjut, setelah China mengumumkan langkah balasan terkait tarif pada tanggal 4 April 2025, pasar menunjukkan pergerakan yang signifikan. Pasar saham global mengalami tekanan yang menyebabkan pelemahan, sementara imbal hasil (yield) US Treasury mengalami penurunan tajam, mencapai titik terendah sejak bulan Oktober 2024.

“Kami secara konsisten berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Upaya ini kami lakukan terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention, yang meliputi intervensi di pasar valuta asing (valas) pada transaksi spot dan DNDF, serta Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk memastikan ketersediaan likuiditas valas yang memadai bagi kebutuhan perbankan dan sektor usaha, sekaligus menjaga kepercayaan para pelaku pasar,” jelasnya dalam keterangan pers yang disampaikan pada hari Sabtu (5/4/2025).

Dilaporkan bahwa saham-saham di bursa global mengalami penurunan drastis setelah pengumuman kebijakan tarif impor baru oleh Presiden AS, Donald Trump.

Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kenaikan inflasi, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, serta eskalasi ketegangan perdagangan secara global.

Seperti yang dilansir oleh BBC, Indeks S&P 500, yang mencerminkan kinerja 500 perusahaan terbesar di AS, mencatat penurunan harian terburuk sejak dampak pandemi Covid-19 mengguncang fondasi ekonomi global pada tahun 2020.

Saham perusahaan yang bergerak di sektor ritel dan teknologi, termasuk Apple, Nike, dan Target, mengalami penurunan lebih dari 9 persen.

Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik juga mengalami tren pelemahan selama dua hari berturut-turut.

Pada hari Jumat pagi (waktu setempat), indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami penurunan sebesar 2,7 persen, indeks ASX 200 di Australia melemah sebesar 1,6 persen, dan indeks Kospi di Korea Selatan juga menunjukkan tren pelemahan yang moderat.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB