Ragamutama.com DENPASAR – Guna menarik perhatian pasar wisatawan yang peduli pada kesehatan, yang memiliki potensi sangat besar, pemerintah berencana menjadikan Bali sebagai pusat utama (hub) untuk wellness tourism.
Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata, mengutarakan bahwa wellness tourism, atau pariwisata kesehatan yang bersifat holistik, saat ini sedang menjadi tren yang mendunia.
“Para wisatawan kini mencari pengalaman yang menyegarkan pikiran, meningkatkan kebugaran, dan menyehatkan. Banyak warga Indonesia yang bahkan memilih berobat ke luar negeri untuk perawatan dan medical check up. Dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, kita berharap dapat mengurangi jumlah warga Indonesia yang pergi ke luar negeri hanya untuk perawatan dan pemeriksaan kesehatan,” jelas Vinsensius Jemadu kepada awak media di sela-sela acara Beautiverse di Denpasar, Jumat (2/5/2025).
: Penerimaan APBN di Bali Mencapai Rp4,73 Triliun pada Kuartal I/2025
Indikasi kesiapan Bali untuk menjadi pusat wellness tourism juga tercermin dari semakin banyaknya pusat perawatan atau wellness center yang bermunculan di berbagai klinik dan rumah sakit di Bali.
Baik rumah sakit swasta maupun milik pemerintah terlihat berlomba-lomba membuka wellness center dengan tujuan menarik wisatawan untuk datang ke Bali dan menjalani berbagai perawatan.
: Pendapatan Daerah Bali Menunjukkan Pertumbuhan Signifikan, Berikut Rinciannya
Namun, tanpa pengaturan yang tepat, pertumbuhan wellness center yang terlalu pesat berpotensi menciptakan persaingan yang tidak sehat, seperti perang harga yang dapat mengorbankan kualitas layanan.
Vinsen menjelaskan bahwa pemerintah berencana untuk mengatur pertumbuhan wellness center di Bali dengan menciptakan ekosistem yang sehat melalui regulasi yang jelas.
: Bank Indonesia Menargetkan Bali Sebagai Pusat Ekonomi Digital
Selain itu, proses sertifikasi dokter akan diperketat untuk mencegah terjadinya malpraktik yang dapat merugikan citra pariwisata Bali.
Pengembangan wellness center juga akan dilakukan melalui berbagai event–event wellness yang bertujuan untuk menarik minat wisatawan agar datang dan mengenal lebih dekat tentang berbagai layanan yang ditawarkan oleh wellness center, seperti event Beautiverse.
Paulus Herry Arianto, Inisiator Beautiverse, menjelaskan bahwa potensi besar di sektor pariwisata mendorong Bali untuk menyelenggarakan banyak event berkelas dan bertaraf internasional. Kali ini, event Beautiverse hadir dari keindahan alam dan budaya Bali.
Beautiverse menjadi ajang perdana untuk memamerkan produk kecantikan dan serangkaian aktivitas kesehatan holistik di Bali yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan.
Event ini bertujuan untuk mempromosikan Sanur sebagai lokasi yang ideal untuk mendukung pariwisata minat khusus, seperti perawatan diri dan kesehatan holistik.
Pihaknya menargetkan kunjungan dari masyarakat lokal, wisatawan domestik, serta turis mancanegara yang sedang berlibur di Bali.
“Kami berharap mereka dapat hadir dan menikmati rangkaian acara yang menyoroti industri kecantikan yang terintegrasi dengan konsep wellness, dengan target usia pengunjung antara 15-40 tahun,” kata Paulus.