Ragamutama.com Ibarat menjadi Tuhan di Al Nassr, Cristiano Ronaldo diklaim malah membuat klubnya menjadi tampak tidak profesional.
Pernyataan itu dilontarkan oleh eks juru bicara Federasi Sepak Bola Arab Saudi, Mohammed Al Sheikh.
Al Sheikh mengkritik langkah Al Nassr yang memberikan Cristiano Ronaldo kekuatan absolut di dalam klub.
Al Nassr melakukan manuver tak masuk akal saat mengikat Ronaldo dengan kontrak barunya.
CR7 memang sebelumnya sudah dikaitkan dengan pintu keluar dari klub Arab Saudi itu karena kontraknya yang berakhir pada akhir Juni 2025.
Namun, spekulasi yang beredar akhirnya berakhir dengan kontrak baru berdurasi 2 tahun yang diteken oleh Ronaldo.
Kontrak tersebut bakal membuatnya bakal berada di Stadion Al Awwl Park hingga Juni 2027.
Dalam kontrak barunya itu, Ronaldo mendapatkan bayaran sebesar 200 juta euro per tahunnya.
Menerka Nomor Rashford di Barcelona, Pilih Jejak Thierry Henry atau Lanjutkan Kiprah Yamal
Tak cuma nominal gaji yang bernilai mewah, mantan pemain Man United dan Real Madrid itu juga diberikan wewenang di dalam internal klub.
Berdasarkan kontrak barunya, Ronaldo memiliki andil dalam kebijakan transfer pemain Al Nassr.
Ia juga dapat membuat keputusan penting di balik layar seperti penunjukkan pelatih baru dan kepala-kepala eksekutif di kursi Faris Al Najd.
Paling kentara adalah didapuknya Jorge Jesus yang menggantikan posisi Stefano Pioli di kursi pelatih.
Jesus mengeklaim bahwa dirinya diminta langsung oleh Cristiano Ronaldo.
Selain itu, sahabat Ronaldo, Jose Semedo, ditunjuk untuk menjadi CEO Al Nassr.
Semedo didaulat menggantikan Majed Jamaan Al Sorour.
Hal itu rupanya memantik amarah Jamaan Al Sorour yang dipecat begitu saja tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Siap-siap, Arsenal bakal Buka Puasa Gelar Musim Depan setelah Setengah Dekade Menanti
Bahkan Jamaan Al Sorour disebut-sebut sudah membawa hal itu ke jalur hukum.
Fenomena tadi rupanya membuat gusar Al Sheikh yang mengamatinya.
Eks jubir PSSI-nya Arab Saudi itu menilai profesionalisme yang dimiliki Al Nassr justru pudar dan hilang.
Ibarat sebagai Tuhan yang memiliki kekuatan absolut, Ronaldo membuat Faris Al Najd tunduk dan mematuhi segala perintahnya.
“Tidak ada yang salah dengan Al-Nassr memanfaatkan kehadiran legenda Cristiano Ronaldo untuk memanfaatkan pengalamannya,” ucap Al Sheikh, dikutip RAGAMUTAMA.COM dari Koora.
“Akan tetapi, tidak ada pemain yang boleh diberi wewenang mutlak untuk melampaui peran mereka di dalam klub.”
“Jika hal itu terjadi, meskipun ada beberapa jabatan di dalam organisasi, keputusan tetap berada di tangan satu orang.”
“Hal ini bertentangan dengan konsep profesionalisme dan keahlian yang seharusnya dianut oleh klub,” ujarnya menambahkan.