Pernyataan Ade Darmawan, pelapor Roy Suryo, mengenai “baju biru” yang kemudian dikaitkan dengan isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo, telah memicu polemik luas. Beberapa pihak secara cepat menafsirkan pernyataan tersebut sebagai sindiran yang mengarah kepada Partai Demokrat.
Menanggapi kesalahpahaman tersebut, Ade Darmawan, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu, segera memberikan klarifikasi. Ia dengan tegas membantah bahwa pernyataan tentang “baju biru” memiliki hubungan apa pun dengan Partai Demokrat.
“Kapan saya bilang Partai Demokrat? Jadi berbeda antara ‘berbaju biru’ dengan ‘bendera partai’, ya. Ingat, jangan diartikan salah kaprah,” ujar Ade Darmawan saat dikonfirmasi pada Senin (28/7), menekankan adanya perbedaan esensial.
Ade menjelaskan bahwa banyak pihak yang keliru dalam menafsirkan maksud dari pernyataan “baju” yang disampaikannya. Ia menegaskan bahwa kiasan “baju” tersebut sama sekali tidak merujuk pada identitas partai politik mana pun.
“Itu ‘restricted blue’. Tahu kan. Jadi bukan partai. Birunya juga beda,” tambahnya, memberikan detail yang membedakan nuansa warna yang dimaksudnya dari warna biru identik Partai Demokrat.
Lebih lanjut, Ade Darmawan juga menekankan bahwa tidak ada permasalahan atau ketegangan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai Demokrat, termasuk dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ia menyoroti bahwa Partai Demokrat saat ini merupakan bagian dari koalisi pemerintahan. Ade juga menyebutkan kunjungan Gibran Rakabuming Raka yang menjenguk SBY baru-baru ini sebagai bukti keharmonisan. “Mereka orang hebat. Mas AHY itu calon pemimpin,” pujinya, menggarisbawahi rasa hormat dan prospek positif dalam hubungan tersebut.
Di balik polemik pernyataan ini, Ade Darmawan sendiri adalah pihak yang melaporkan Roy Suryo dan beberapa individu lainnya. Laporan tersebut terkait dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong atau hoaks mengenai isu ijazah palsu Presiden Jokowi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan di Polda Metro Jaya.