Ragamutama.com – , Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa ajakannya kepada Emil Dardak untuk bergabung dengan Golkar hanyalah sebuah candaan yang disampaikan saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Daerah XI Golkar Jawa Timur di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 10 Mei 2025.
“Saya tidak mengajaknya bergabung ke partai. Itu hanya guyonan. Pak Emil adalah sahabat saya, kami pernah satu organisasi di masa aktivisme dulu. Jadi, itu hanya candaan biasa,” ujar Bahlil saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, 15 Mei 2025.
Bahlil meminta agar pernyataan tersebut tidak diartikan secara serius. Ia membantah ajakannya kepada Emil untuk pindah partai, menjelaskan bahwa “rumah” yang dimaksud bisa merujuk pada rumahnya di Trenggalek, Jawa Timur.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menggoda Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, untuk bergabung dengan partainya jika merasa kurang nyaman di Demokrat.
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil di penghujung sambutannya pada Musda XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya. Emil Dardak turut hadir dalam acara tersebut.
“Pak Wagub, jika di rumah Bapak saat ini merasa tidak nyaman, Partai Golkar siap menyambut Bapak agar tetap dapat berkontribusi,” kata Bahlil, dikutip dari YouTube Golkar Jatim TV.
Pohon beringin, simbol Partai Golkar, identik dengan partai yang memiliki warna kuning khas tersebut.
Mendengar tawaran Bahlil, Emil terlihat tertunduk dan tertawa. Ribuan kader Golkar dan tamu undangan lainnya pun ikut terbahak-bahak mendengar candaan Bahlil.
Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur dan mantan Bupati Trenggalek, merupakan kader Partai Demokrat. Sebelum berkarier di dunia politik, ia dikenal sebagai seorang penyanyi.
Meskipun dikenal sebagai selebritas, Emil berasal dari keluarga yang berpengalaman di dunia politik. Kakeknya, Mochamad Dardak, adalah salah satu sesepuh Nahdlatul Ulama. Ayahnya, Hermanto Dardak, menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum pada periode 2010-2014.
Pilihan Editor: Cerita di Balik Penangguhan Kelulusan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia
Ni Kadek Trisna Cintya Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini