Bahlil: Eksportir Batu Bara Wajib Gunakan HBA, Izin Dicabut jika Tak Patuh

- Penulis

Selasa, 4 Februari 2025 - 11:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta -Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana mewajibkan eksportir batu bara menggunakan harga batu bara acuan (HBA) dalam transaksi ekspor. Kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas harga batu bara Indonesia di pasar global agar tidak jatuh terlalu rendah.

Saat ini, aturan terkait kewajiban penggunaan HBA masih dalam tahap perumusan dan nantinya akan dituangkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM. “Saya umumkan hari ini tidak dalam waktu lama lagi, kami akan mempertimbangkan untuk membuat Keputusan Menteri agar harga HBA itulah yang dipakai untuk transaksi di pasar global,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024, Senin 3 Februari 2025.

Baca Juga :  Dua Penumpang Ini Terbang dengan Pesawat Pribadi tapi Harga Kelas Ekonomi

Bahlil mengatakan, Kementerian ESDM akan tegas terhadap perusahaan yang tidak mematuhi aturan tersebut, termasuk kemungkinan mencabut izin ekspor. “Bila perlu, kalau tidak mau ya kita tidak usah izin ekspornya. Kira-kira begitu. Supaya masa harga batu bara di negara lain dengan negara kita dibuat kita lebih murah. Masa harga batu bara kita ditentukan oleh negara lain,” ujarnya.

Sepanjang 2024, Indonesia mencatat ekspor batu bara mencapai 555 juta ton, dengan volume yang terus meningkat setiap tahunnya. Angka itu sama dengan 30 hingga 35 persen konsumsi batu bara dunia. “Saya minta Dirjen untuk menghitung betul HBA kita yang dibandingkan ICI. ICI lebih rendah dari HBA,” katanya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.678.000 Per Gram Pada Hari Ini (15/2)

Selama ini, harga batu bara Indonesia mengacu pada beberapa indeks, salah satunya Indonesia Coal Index (ICI). ICI (Indonesian Coal Index) adalah harga acuan mingguan batu bara Indonesia di pasar domestik dan internasional.

Sementara konsumsi batu bara global berkisar 8-8,5 miliar ton per tahun, dengan hanya 1,5 miliar ton yang beredar di pasar internasional. “Jadi batu bara kita ini betul-betul berdampak masif dan terstruktur kalau kita buat kebijakan terjadi pengetatan ekspor, tapi sampai sekarang ini belum, tapi kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kita berpikir lain,” kata Bahlil.

Pilihan editor: Bos Pertamina Bantah Isu Ada LPG 3 Kg Pink Gantikan Gas Melon

Berita Terkait

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru
INET Bagikan Dividen Tunai, Investor Raup Ratusan Juta Rupiah!
Awas! 4 Saham Ini Diawasi BEI, Termasuk Emiten BUMN

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:02 WIB

IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?

Senin, 16 Juni 2025 - 12:57 WIB

Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?

Berita Terbaru

Uncategorized

Usman Ledek Mantan Juara, Islam Makhachev Curi Sorotan: Reaksi Kocak!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:38 WIB

travel

Israel Memanas, Puluhan Ribu Wisatawan Asing Terjebak

Senin, 16 Jun 2025 - 16:32 WIB

entertainment

Eminem Minta Mariah Carey Jadi Ibunya? Fakta Mengejutkan Terungkap!

Senin, 16 Jun 2025 - 16:27 WIB