Awas Koreksi! IHSG Pekan Depan, Intip Saham AADI, CTRA, NCKL

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 03:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prediksi IHSG Pekan Depan: Tertekan Geopolitik dan Konsumsi Domestik, Siap Uji Level Krusial

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melanjutkan tren koreksi pada pekan depan, menyusul pelemahan yang tercatat pada penutupan perdagangan akhir pekan ini. Pada Jumat (13/6/2025), IHSG tergelincir 0,53% menuju level 7.166,06. Penurunan ini didorong oleh kombinasi tekanan sentimen geopolitik global dan kekhawatiran akan perlambatan konsumsi domestik di dalam negeri.

Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, memaparkan analisis teknikal yang mengindikasikan potensi berlanjutnya koreksi IHSG. Menurutnya, indikator Stochastic RSI telah membentuk pola “death cross” dan terjadi pelebaran pada “negative slope” MACD, yang secara kolektif memperkuat sinyal pelemahan. “Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level Moving Average (MA) 200 di sekitar 7.132, bahkan berpotensi menyentuh level *support* krusial di 7.100,” jelas Valdy yang dikutip pada Sabtu (14/6/2025).

Dari kacamata sentimen eksternal, tensi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas dan menjadi sorotan utama. Valdy menjelaskan bahwa serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang kemudian dibalas dengan ancaman pembalasan serius dari Teheran, telah memicu kekhawatiran global. Situasi ini sontak mendorong lonjakan harga minyak mentah dunia hingga lebih dari 6%, melampaui US$72 per barel. Imbasnya, pasar global, termasuk kawasan Asia, merespons negatif karena peristiwa ini memperbesar risiko disrupsi ekonomi global. “Sebelumnya, pasar cenderung mengesampingkan risiko geopolitik, namun insiden serangan ini menjadi peringatan keras bahwa ancaman tersebut kini lebih nyata dan mendesak dari perkiraan,” tegas Valdy.

Baca Juga :  Bank Dunia Kucurkan Rp201,5 Triliun Selamatkan Ekonomi Argentina

Tak hanya sentimen eksternal, IHSG juga tertekan oleh faktor-faktor domestik. Beberapa saham besar mengalami koreksi pasca-periode *cum date* dividen, yang turut membebani pergerakan indeks. Di sisi lain, data penjualan ritel Indonesia untuk April 2025 menunjukkan sinyal pelemahan konsumsi domestik, tercatat minus 0,3% secara tahunan (*year-on-year*/YoY). Angka ini berbalik drastis dari pertumbuhan 5,5% YoY pada Maret, menandai kontraksi tahunan pertama sejak April 2024, yang mengindikasikan potensi perlambatan ekonomi.

Meskipun pasar diliputi sentimen negatif, beberapa saham masih dapat dicermati. Di tengah kondisi yang rentan, saham-saham seperti AADI, CTRA, NCKL, HRUM, dan ESSA direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan pekan depan.

Mengulas kinerja mingguan, data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menyajikan gambaran yang menarik. Meskipun IHSG melemah pada akhir pekan, secara kumulatif selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan justru menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,74%, bergerak dari 7.113,42 menjadi 7.166,06. Peningkatan juga terlihat pada kapitalisasi pasar Bursa yang naik 0,92% menjadi Rp12.495 triliun, dari sebelumnya Rp12.381 triliun pada pekan sebelumnya. Lebih lanjut, rata-rata volume transaksi harian mencatatkan kenaikan signifikan 15,52%, mencapai 28,05 miliar lembar saham dari 24,28 miliar lembar pada penutupan pekan lalu.

Baca Juga :  Investasi Aman: Sektor Defensif dan Ekspor Energi Redam Volatilitas Pasar

Namun, di balik angka-angka positif tersebut, terdapat anomali pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa. “Pelemahan justru tercatat pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini, yang mengalami penurunan 5,21% menjadi Rp16,24 triliun dari Rp17,14 triliun pada penutupan minggu lalu,” ungkap Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad. Penurunan nilai transaksi ini mengindikasikan adanya kehati-hatian atau bahkan penarikan dana oleh investor, meskipun volume transaksi meningkat.

*

Disclaimer**: Artikel ini bersifat informatif dan tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan individu pembaca. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas potensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil.

Berita Terkait

Mayora Indah Bagi Dividen, Catat Jadwal Lengkapnya!
Dividen BUMN Tambang Dibagikan, Bagaimana Kinerja Emitennya Sekarang?
Emas Antam di Pegadaian Sentuh Rekor Rp2,01 Juta, Harga Tertinggi!
Stop Dividen & Bonus, Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank!
Emas Antam Stabil, Harga Hari Ini Rp 1.960.000 Per Gram
Rahasia Terungkap: Beda Cara BPS & Bank Dunia Ukur Kemiskinan?
Saham Nikel Anjlok, Peluang atau Jebakan? Analisis Lengkap!
Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Juni 2025: Update Jual & Beli

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 15:12 WIB

Mayora Indah Bagi Dividen, Catat Jadwal Lengkapnya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 14:47 WIB

Dividen BUMN Tambang Dibagikan, Bagaimana Kinerja Emitennya Sekarang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:37 WIB

Emas Antam di Pegadaian Sentuh Rekor Rp2,01 Juta, Harga Tertinggi!

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:27 WIB

Stop Dividen & Bonus, Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank!

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:22 WIB

Emas Antam Stabil, Harga Hari Ini Rp 1.960.000 Per Gram

Berita Terbaru

finance

Mayora Indah Bagi Dividen, Catat Jadwal Lengkapnya!

Minggu, 15 Jun 2025 - 15:12 WIB

Society Culture And History

Irwan Mussry Disorot, Dampingi Maia Saat Al Ghazali Sungkem!

Minggu, 15 Jun 2025 - 14:17 WIB