Awas! IHSG Terancam Trading Halt Akibat Tarif Trump 32 Persen? Analisis Pengamat

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 05:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Para pengamat ekonomi dalam negeri memperingatkan pemerintah akan potensi penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan setelah libur Lebaran, Senin (8/4).

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren penurunannya pasca libur Lebaran. Kemungkinan besar, perdagangan saham akan kembali dihentikan sementara (trading halt).

Lebih lanjut, Bhima memprediksi Indonesia akan menghadapi arus modal keluar (capital outflow) akibat kepanikan investor asing.

“Pasca libur lebaran, pasar saham diprediksi menghadapi capital outflow. Kemungkinan terjadinya trading halt kembali cukup besar,” ungkap Bhima kepada JawaPos.com, Kamis (3/4).

Baca Juga :  Menpan RB Imbau Aparatur Negara Segera Laporkan Harta Kekayaan

Ternyata Ini Alasan Trump Kenakan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia

Senada, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan penurunan IHSG sebesar 2-3 persen pada perdagangan perdana Senin (8/4), sebagai respons terhadap dampak perang dagang.

“IHSG diperkirakan akan turun 2-3 persen pada Senin karena dampak perang dagang yang signifikan, terutama mengingat Indonesia telah terkena tarif impor dari Amerika,” jelas Ibrahim.

Untuk mencegah penurunan yang lebih tajam, Ibrahim menyarankan pemerintah Indonesia untuk memberikan balasan kepada Amerika Serikat dengan menerapkan tarif impor setara, yaitu 32 persen.

Baca Juga :  Kantor Koperasi Melania Credit Union Tutup: Nasabah Resah Berdatangan

Selain itu, ia juga mendesak pemerintah untuk segera mencari pasar alternatif, memanfaatkan keanggotaan Indonesia dalam BRICS.

“Keanggotaan BRICS dapat dimanfaatkan untuk mengalihkan ekspor Indonesia ke Amerika yang sebelumnya surplus. Pemerintah juga perlu memberikan stimulus ekonomi untuk meredam dampak perang dagang,” tambahnya.

Terakhir, Ibrahim meminta Bank Indonesia untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing dan obligasi guna menstabilkan nilai tukar rupiah.

“Langkah-langkah ini krusial agar Indonesia siap menghadapi dan membalas tindakan perang dagang Amerika,” pungkasnya.

Berita Terkait

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?
SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!
Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!
Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!
Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?
Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!
CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?
EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 04:57 WIB

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Juni 2025 - 03:42 WIB

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:57 WIB

Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:57 WIB

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:52 WIB

Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!

Berita Terbaru

technology

Google Uji Audio Overviews, Fitur Baru Pencarian Suara?

Rabu, 18 Jun 2025 - 05:12 WIB

finance

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Jun 2025 - 04:57 WIB

finance

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:42 WIB

sports

Bojan Hodak Bertahan di Persib? Ini Jawaban Sang Pelatih!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:07 WIB