Suchata “Opal” Chuangsri: Miss World Pertama dari Thailand, Pembawa Harapan Baru dari Hyderabad
Dalam ajang kontes kecantikan Miss World ke-72 yang megah, sejarah baru terukir di Hyderabad, India, pada Sabtu (31/5/2025). Suchata “Opal” Chuangsri, delegasi dari Thailand, berhasil dinobatkan sebagai Miss World, mengukir namanya sebagai Miss World pertama dari negerinya. Kemenangan ini sontak menjadi sorotan global, membawa kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Thailand.
Perempuan berusia 22 tahun ini bukan hanya seorang ratu kecantikan, melainkan juga seorang aktivis berdedikasi. Opal adalah mahasiswa ilmu politik yang menginspirasi, serta pendiri inisiatif “Opal for Her”. Proyek ini didedikasikan untuk memberikan dukungan dan kesadaran bagi perempuan penderita kanker payudara, sebuah misi kemanusiaan yang selaras dengan nilai-nilai Miss World. Ia berhasil menyisihkan 108 kontestan berbakat dari seluruh dunia.
Kemenangan Opal ini memiliki makna mendalam, bukan hanya bagi dirinya pribadi tetapi juga bagi jutaan orang. Dalam pidato perdananya yang penuh semangat, Opal mengungkapkan, “Momen ini bukan sekadar kemenangan pribadi; ini adalah mimpi bersama setiap gadis muda yang ingin dilihat, didengar, dan menciptakan perubahan. Saya merasa terhormat untuk mewakili warisan ini dan menggunakan waktu saya sebagai Miss World untuk membuat perbedaan nyata.” Pernyataannya menegaskan komitmennya untuk menggunakan platform barunya demi kemajuan yang berarti.
Pencapaian ini menempatkan Thailand di puncak panggung dunia kecantikan untuk pertama kalinya, sebuah kebanggaan nasional yang luar biasa. Julia Morley, Ketua Miss World Organisation dan kepala juri, turut menggarisbawahi keistimewaan Opal. “Opal telah menunjukkan kepada kita bahwa dia lebih dari sekadar pemenang — dia adalah wanita yang memiliki tujuan, dengan suara yang siap didengar dunia,” pujinya, memuji visi dan dedikasi sang ratu baru.
Proyek “Opal for Her” bukanlah inisiatif baru bagi Opal; ia telah mengadvokasikannya selama lebih dari tiga tahun. Fokus utamanya adalah meningkatkan kesadaran dan memprioritaskan penanganan kanker payudara serta dukungan bagi para penderitanya. Dengan mahkota Miss World, Opal kini memiliki platform global yang lebih luas, dan ia bertekad untuk memperluas jangkauan proyek ini ke seluruh penjuru dunia, menyebarkan pesan harapan dan pentingnya deteksi dini.
Opal, dengan postur tubuh yang anggun mencapai 180 cm, berasal dari provinsi pulau selatan Phuket, Thailand. Keluarganya dikenal memiliki bisnis di kawasan kota tua pulau tersebut, menambah keunikan latar belakangnya. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang hubungan internasional dari Universitas Thammasat. Kemampuan komunikasinya juga sangat impresif, fasih berbahasa Mandarin, Inggris, dan tentu saja, bahasa Thailand.
Perjalanan menuju mahkota Miss World bukanlah hal yang mudah. Pada malam final Sabtu (31/5/2025), proses seleksi berlangsung ketat, di mana kontestan dipersempit secara bertahap berdasarkan perwakilan dari empat wilayah benua utama: Afrika, Amerika & Karibia, Asia & Oseania, serta Eropa.
Melengkapi daftar pemenang, posisi juara kedua tahun ini diraih oleh Hasset Dereje dari Ethiopia, sementara Maja Klajda dari Polandia dan Aurélie Joachim dari Martinique masing-masing menempati posisi selanjutnya dalam deretan finalis terbaik.