IHSG Diproyeksikan Melemah Terbatas Hari Ini, Sentimen Global dan Arus Dana Asing Jadi Sorotan
JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menghadapi pelemahan terbatas pada perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025). Prediksi ini muncul di tengah kombinasi sentimen pasar global dan dinamika investasi domestik yang saling tarik ulur.
Pada penutupan bursa pekan lalu, IHSG mencatat pelemahan 23,15 poin atau setara 0,32 persen, mengakhiri perdagangan di level 7.175. Hasil ini menjadi indikasi awal pekan yang penuh antisipasi bagi para investor.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyoroti dampak dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). Melalui risalahnya, The Fed mengindikasikan pendekatan yang sangat hati-hati dalam merumuskan kebijakan moneter. Kehati-hatian ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan, fiskal, regulasi, dan imigrasi di AS. Lebih lanjut, kebijakan tarif yang diberlakukan di era kepemimpinan Trump masih berpotensi besar untuk memicu inflasi secara signifikan tahun ini, yang pada gilirannya berpotensi mendorong kenaikan tingkat pengangguran melebihi proyeksi awal.
Kontras dengan ketidakpastian global, pasar keuangan Indonesia menunjukkan daya tarik yang kuat bagi investor asing. Sepanjang Mei 2025, terjadi peningkatan signifikan investasi asing baik di pasar saham maupun Surat Berharga Negara (SBN). Fenomena ini diiringi oleh performa gemilang rupiah yang mencatat penguatan terbaiknya dalam delapan bulan terakhir. Data dari Bloomberg mengonfirmasi arus masuk modal asing, dengan pembelian bersih saham senilai Rp 5,5 triliun dan pembelian SBN mencapai Rp 24,35 triliun. Secara total, investasi asing di Mei 2025 tercatat mencapai Rp 30 triliun.
Berdasarkan analisis teknikal, Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan bahwa IHSG berpotensi melemah terbatas. Ia memproyeksikan pergerakan IHSG berada dalam rentang support 7.160 dan resistance 7.330.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, melihat sinyal kelanjutan tren kenaikan pada IHSG. Ia berpendapat bahwa IHSG berpotensi mencapai level 7.261, khususnya setelah berhasil menembus resisten internal 7.219 pada Rabu lalu. Meskipun demikian, investor disarankan untuk tetap mewaspadai potensi penurunan di bawah level 7.143, yang dapat membuka peluang pengujian support di 7.109. Adapun level support IHSG menurut Binaartha Sekuritas berada di 7.143, 7.109, 7055, dan 7.009. Sedangkan level resistennya di 7.261, 7.345, dan 7.444. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) saat ini menunjukkan kondisi netral.
Untuk membantu investor dalam mengambil keputusan, berikut adalah rekomendasi teknikal dari beberapa perusahaan sekuritas terkemuka:
1. Pilarmas Investindo Sekuritas
* BBRI: Last price 4.450, support 4.350, resistance 4.610, target 4.590
* ASII: Last price 4.850, support 4.750, resistance 5.000, target 4.980
* AVIA: Last price 472, support 444, resistance 490, target 489
2. Binaartha Sekuritas
* BBRI: Buy in weakness, support 3.960, resistance 4.430-4.610, target 4.430
* BMRI: Trading buy, support 5.000, resistance 5.700-6.075, target 5.700
* BRPT: Trading buy, support 1.195, resistance 1.410-1.605, target 1.410
* GOTO: Speculative buy, support 56, resistance 71-97, target 71
3. MNC Sekuritas
* AKRA: Buy on Weakness 1.075-1.265, stoploss below 1.050, target 1.380-1.460
* BMRI: Buy on weakness 5.075-5.250, stoploss below 4.960, target 5.525-5.750
* TINS: Buy on weakness 1.080-1.150, stoploss below 1.005, target 1.250-1.300
* WIFI: Buy on weakness 1.870-1.980, stoploss below 1.840, target 2.120-2.260
Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.