JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Direktur Balap MotoGP, Mike Webb, telah menjelaskan secara rinci mengenai revisi peraturan yang diterapkan menyusul insiden yang melibatkan Marc Marquez di Grand Prix Amerika (COTA) beberapa waktu lalu.
Sebagai pengingat, insiden tersebut melibatkan Marquez, yang secara tidak terduga memicu serangkaian pembalap untuk kembali ke pit lane secara bersamaan untuk mengganti motor sesaat sebelum dimulainya balapan. Tindakan ini mengakibatkan penundaan start dan menciptakan kekacauan di grid.
Dalam kejadian tersebut, Marquez keliru menafsirkan regulasi yang berlaku, berkeyakinan bahwa jika balapan diteruskan tanpa penundaan, sanksi yang diterimanya hanyalah memulai dari posisi paling belakang, tanpa tambahan penalti double long lap.
Sebagai respons terhadap kejadian di COTA, Dorna selaku penyelenggara MotoGP melakukan perubahan signifikan pada aturan. Regulasi yang diperbarui ini akan mulai diimplementasikan pada seri MotoGP Perancis yang akan berlangsung akhir pekan ini di sirkuit ikonis Le Mans.
Mike Webb menjelaskan bahwa evaluasi mendalam telah dilakukan pasca-kejadian di COTA, yang kemudian menghasilkan keputusan untuk menyederhanakan aturan yang sebelumnya dianggap kompleks dan rentan terhadap interpretasi.
“Setelah kejadian yang tidak biasa di Grand Prix AS di COTA, di mana kami menyaksikan prosedur start yang sangat kacau akibat banyaknya pembalap yang meninggalkan grid, kami melakukan peninjauan menyeluruh dan merumuskan kembali regulasi agar lebih jelas dan mudah diaplikasikan,” kata Webb, dikutip dari Crash, Rabu (7/5/2025).
Perubahan kunci dalam regulasi adalah penerapan sanksi yang konsisten bagi siapa saja yang meninggalkan posisi grid mereka sebelum start, tanpa memandang alasan atau permasalahan teknis yang mendasarinya.
“Dalam aturan sebelumnya, kami diwajibkan untuk memeriksa jenis ban yang digunakan saat warm up lap, motor mana yang digunakan, serta berbagai detail teknis lainnya. Akibatnya, beberapa pembalap dikenakan penalti ride through, sementara yang lain tidak. Pembalap yang tetap berada di grid bahkan tidak dikenakan sanksi sama sekali,” jelas Webb.
“Namun, dengan aturan yang baru, setiap pembalap yang meninggalkan grid akan memulai warm up lap dari pit lane, kembali ke posisi grid semula, dan kemudian menjalani penalti double long lap. Kami tidak perlu lagi memeriksa ban, motor, atau konfigurasi teknis lainnya. Sanksi ini sekarang berlaku sama untuk semua orang.”
Webb menekankan bahwa regulasi yang direvisi ini dirancang untuk lebih sederhana, menghilangkan ambiguitas, dan menutup celah yang sebelumnya dapat dimanfaatkan oleh para pembalap.
Dengan adanya perubahan ini, pembalap yang melakukan tindakan serupa dengan Marquez di COTA akan langsung dikenai penalti, tanpa ada pengecualian.
Lebih lanjut, sanksi juga akan diberikan kepada pembalap yang tidak menuju grid ketika pit lane dibuka untuk warm up lap, serta kepada pembalap yang mendorong motornya kembali ke pit setelah papan hitung mundur tiga menit ditampilkan.
“Aturan ini sengaja disederhanakan agar dapat diterapkan secara konsisten di seluruh kelas balap, termasuk Moto2 dan Moto3 yang hanya menggunakan satu motor,” kata Webb.
“Dengan sistem yang baru ini, diharapkan tidak akan ada lagi kebingungan yang disebabkan oleh banyaknya motor yang mencoba mengisi posisi belakang grid. Prosedur menjadi lebih jelas dan risiko terjadinya kesalahan dapat diminimalkan secara signifikan,” pungkasnya.