Ragamutama.com: Atletico Madrid di bawah arahan Diego Simeone, tepat 12 tahun lalu pada hari ini, menandai kebangkitan mereka sebagai kekuatan penantang dominasi Real Madrid dan Barcelona di kancah sepak bola Spanyol.
Sebelum era kepelatihan Simeone, Atletico Madrid sempat terperosok dalam masa-masa sulit.
Setelah meraih prestasi gemilang sebagai juara ganda (LaLiga dan Copa del Rey) pada musim 1995-1996, Los Rojiblancos seringkali absen dari barisan klub elit di kompetisi tertinggi Spanyol.
Bahkan, Atletico pernah mengalami degradasi ke Segunda Division pada musim 1999-2000 sebelum akhirnya kembali promosi ke LaLiga pada musim 2001-2002.
Diego Simeone kemudian ditunjuk sebagai pelatih pada pertengahan musim 2011-2012, sebuah babak baru bagi klub.
Ia menggantikan Gregorio Manzano yang dipecat setelah Atletico mengalami kekalahan memalukan dari klub Divisi Tiga, Albacete, di ajang Copa del Rey.
Di musim pertamanya, Simeone langsung membuktikan kapasitasnya dengan mempersembahkan trofi Liga Europa untuk Atletico Madrid.
Namun, di LaLiga, Los Colchoneros masih kesulitan untuk bersaing dan hanya mampu finish di posisi ke-5.
Baru pada musim berikutnya, Atletico mulai menunjukkan taringnya dan mengganggu dominasi dua raksasa Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.
Mereka berhasil menyelesaikan paruh pertama kompetisi dengan menduduki peringkat ke-2 klasemen.
SEJARAH HARI INI – Libas 7 Lawan Beruntun, Berlian UFC Lakukan Debut MMA Profesional
Atletico saat itu berada di atas Real Madrid dan hanya terpaut beberapa poin dari Barcelona di puncak klasemen.
Meskipun demikian, Rojiblancos masih sering menelan kekalahan dalam pertemuan langsung dengan Barca dan Madrid di Liga Spanyol.
Simeone belum berhasil menemukan formula untuk meraih kemenangan dalam total 8 pertandingan melawan dua klub superior tersebut.
Titik balik terjadi di Copa del Rey 2012-2013, di mana Simeone akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan.
Atletico Madrid berhasil melaju ke final dan akan berhadapan dengan rival sekota, Real Madrid.
Pertandingan final Copa del Rey tersebut digelar di markas Madrid, Santiago Bernabeu, tepat pada hari ini, 17 Mei 2013.
Madrid tampak akan kembali meraih kemenangan setelah Cristiano Ronaldo mencetak gol di menit ke-14.
Sundulannya berhasil merobek gawang Thibaut Courtois, memanfaatkan umpan sepak pojok dari Mesut Oezil.
Namun, kali ini Atletico memberikan perlawanan sengit dan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-35.
Diego Costa berhasil menyelesaikan umpan matang dari Radamel Falcao dengan tendangan kaki kiri yang tak mampu dihalau oleh Diego Lopez.
SEJARAH HARI INI – Sama Hebohnya seperti Takluknya Mike Tyson, Roy Jones Jr Alami Kekalahan Asli Pertama
Hingga akhir waktu normal, skor tetap imbang 1-1, memaksa kedua tim untuk melanjutkan pertandingan ke babak *extra time*.
Di menit ke-98, Colchoneros kembali mencetak gol melalui sundulan Miranda, yang memanfaatkan umpan dari Koke.
Di sisa waktu pertandingan, Courtois, yang di kemudian hari menjadi kiper Real Madrid, melakukan setidaknya 2 penyelamatan gemilang untuk menggagalkan upaya Los Blancos menyamakan kedudukan.
Atletico berhasil membuat Madrid frustrasi, hingga akhirnya Ronaldo mendapatkan kartu merah di menit ke-114 karena dianggap melakukan tindakan kasar terhadap Gabi oleh wasit.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan tim tamu, Atletico Madrid.
Diego Simeone akhirnya berhasil meraih kemenangan pertamanya atas Real Madrid sebagai pelatih Atletico Madrid.
Momen bersejarah tersebut sekaligus menjadi awal dari kemunculan Rojiblancos sebagai kekuatan penantang yang serius bagi Madrid dan Barcelona.
Sejak saat itu hingga musim 2023-2024, Atletico selalu berhasil finish di posisi 3 besar klasemen LaLiga.
Skuad asuhan Simeone bahkan berhasil meraih gelar juara LaLiga pada musim 2013-2014 dan 2020-2021, serta menjadi *runner-up* pada musim 2017-2018 dan 2018-2019.
Simeone kini memegang rekor sebagai pelatih terlama yang bertugas di LaLiga, sekaligus menjadi juru taktik paling setia yang pernah dimiliki Atletico Madrid sepanjang sejarah klub.