ASX Stagnan: Sektor Tambang Selamatkan Bursa Australia dari Koreksi Lebih Dalam

Avatar photo

- Penulis

Senin, 12 Mei 2025 - 15:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Pasar saham Australia menunjukkan performa yang hampir datar pada sesi perdagangan hari Senin (13/5). Kinerja solid sektor pertambangan berhasil menahan penurunan yang disebabkan oleh tekanan di sektor perawatan kesehatan.

Sentimen negatif muncul setelah pengumuman Presiden AS Donald Trump yang berencana menandatangani perintah eksekutif untuk menekan harga obat resep.

Berdasarkan laporan dari Reuters, Indeks S&P/ASX 200 hanya mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03%, mencapai level 8.233,5. Sebelumnya, indeks sempat mencatatkan level tertinggi dalam dua bulan di awal perdagangan.

Bursa Korea Selatan Menguat Lebih dari 1% pada Senin (12/5), Didorong Optimisme Perdagangan AS-China

Sektor perawatan kesehatan mengalami penurunan sebesar 1,4%, mencapai titik terendah sejak akhir April. Pernyataan Trump pada hari Minggu bahwa AS akan menyelaraskan harga obat resep dengan negara-negara maju lainnya, yang menurutnya 30% hingga 80% lebih rendah, membebani saham-saham perusahaan farmasi.

Baca Juga :  IHSG Berfluktuasi: Analisis dan Prediksi Jangka Pendek

Perusahaan-perusahaan kesehatan Australia, seperti CSL Ltd dan Mayne Pharma Group, merasakan dampak yang signifikan karena sebagian besar pendapatan mereka berasal dari pasar Amerika Serikat.

“Tekanan terhadap sektor kesehatan terus meningkat seiring dengan upaya Washington untuk menyeragamkan harga obat secara global,” ujar Tim Bingham, seorang manajer portofolio di DNR Capital.

Saham-saham sektor kesehatan Australia telah merosot hampir 10% sejak awal tahun, sementara indeks ASX 200 justru mencatatkan kenaikan sebesar 1% dalam periode yang sama.

Bursa Saham Pakistan Dihentikan Sementara Akibat Lonjakan Indeks Hampir 9%

Saham CSL mengalami penurunan sebesar 1,7%, Cochlear melemah 0,7%, dan Mayne Pharma mengalami penurunan tajam sebesar 3,1%.

Sebaliknya, saham-saham sektor pertambangan justru mengalami kenaikan sebesar 0,9%, mengikuti tren kenaikan harga bijih besi. Sentimen ini didorong oleh hasil positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dan China yang meningkatkan optimisme investor secara global.

Baca Juga :  Mitsubishi Suplai Plastik Ramah Lingkungan untuk Honda

Saham BHP mengalami penguatan sebesar 2,3%, sementara Rio Tinto naik 2,1%.

Namun, saham emas mengalami penurunan sebesar 3,2%, mencapai level terendah dalam sepekan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya permintaan terhadap aset aman (safe haven) setelah meredanya ketegangan geopolitik. Saham Evolution Mining mengalami penurunan signifikan sebesar 3,7%.

Pasar Saham India Melonjak: Efek dari Gencatan Senjata India-Pakistan

Perhatian pasar saat ini tertuju pada rilis data tingkat pengangguran Australia yang dijadwalkan pada hari Kamis minggu ini.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru mengalami kenaikan sebesar 0,6%, mencapai angka 12.676,75.

Berita Terkait

Rupiah Terkini: Analisis Pelemahan dan Prediksi Nilai Tukar Rupiah Besok
TLKM: Analisis Saham Terkini dan Rekomendasi Investasi Terbaik
AS dan Cina Capai Kesepakatan Pemangkasan Tarif Impor
Liquidity Provider: Kunci Kinerja Pasar Saham yang Optimal?
Kesepakatan Tarif AS-China: Ekonomi Indonesia Diprediksi Lebih Cerah
Harga Minyak Dunia Melonjak: Brent Sentuh US$65,94, WTI US$63,08!
AS-China Sepakat Gencatan Tarif, Dampak Ekonomi Global Terungkap!
KPPU Ingatkan Grab dan Gojek Soal Potensi Monopoli Usai Merger

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 20:27 WIB

TLKM: Analisis Saham Terkini dan Rekomendasi Investasi Terbaik

Senin, 12 Mei 2025 - 19:31 WIB

AS dan Cina Capai Kesepakatan Pemangkasan Tarif Impor

Senin, 12 Mei 2025 - 19:11 WIB

Liquidity Provider: Kunci Kinerja Pasar Saham yang Optimal?

Senin, 12 Mei 2025 - 18:55 WIB

Kesepakatan Tarif AS-China: Ekonomi Indonesia Diprediksi Lebih Cerah

Senin, 12 Mei 2025 - 18:15 WIB

Harga Minyak Dunia Melonjak: Brent Sentuh US$65,94, WTI US$63,08!

Berita Terbaru

entertainment

ITZY Comeback! Album Baru Siap Guncang Industri K-Pop

Senin, 12 Mei 2025 - 20:39 WIB