Asing Borong Saham Tambang Energi: Ini Alasan Utamanya!

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 26 April 2025 - 16:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.comJAKARTA. Ada pergeseran menarik dalam strategi investasi yang dilakukan investor asing di pasar modal Indonesia. Terlihat adanya perubahan fokus pada beberapa sektor kunci.

Berdasarkan data yang dirilis RTI Finance, selama periode 14 hingga 17 April 2025, saham-saham dari sektor pertambangan dan energi mendominasi daftar saham yang paling banyak diakumulasi oleh investor asing. Meskipun demikian, saham-saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), tetap menjadi salah satu dari lima saham yang paling diminati.

Data tersebut menunjukkan bahwa sejumlah emiten, termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), menjadi pilihan utama investor asing dalam sepekan terakhir.

Investor Asing Agresif Membeli Saham-Saham Berikut Saat IHSG Mengalami Koreksi Kemarin

Ivan Rosanova, seorang Technical Analyst dari Binaartha Sekuritas, berpendapat bahwa perputaran ini didorong oleh kombinasi antara momentum harga komoditas yang sedang baik dan prospek pertumbuhan kinerja perusahaan pertambangan yang menjanjikan.

 
ANTM Chart by TradingView
 

“Kenaikan harga nikel dan emas di pasar global menjadi katalis penting. Hal ini membuka peluang bagi perusahaan pertambangan untuk meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan mereka,” kata Ivan kepada KONTAN (21/4).

Baca Juga :  Harga Emas Antam Terkini: Turun Lagi Jadi Rp 1,758 Juta per Gram!

Ivan menambahkan bahwa, meskipun sektor perbankan masih menunjukkan fundamental yang kuat, investor asing saat ini cenderung mencari sektor-sektor yang menawarkan potensi kenaikan nilai yang lebih signifikan dan prospek jangka menengah yang lebih menarik.

Investor Asing Banyak Memborong Saham-Saham Ini Saat IHSG Kembali Terpuruk, BBCA dan BREN Menjadi yang Terbanyak

“Investor asing mulai melakukan akumulasi secara bertahap di pasar Indonesia, dengan memberikan perhatian khusus pada sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, seperti sektor pertambangan dan telekomunikasi,” lanjut Ivan.

Selain saham-saham di sektor pertambangan dan energi, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga berhasil menarik minat investor asing. Perusahaan BUMN ini baru-baru ini mengumumkan laporan keuangan tahunan mereka untuk tahun 2024 dan berencana untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Mei mendatang.

Miftahul Khaer, seorang Analis dari Kiwoom Sekuritas, menilai bahwa TLKM menarik karena kombinasi antara karakteristik defensif dan potensi pertumbuhan di sektor digital.

“TLKM menjadi incaran investor karena profilnya yang defensif dan ekspansi yang dilakukannya di sektor digital melalui anak perusahaan seperti Mitratel dan Indihome,” jelas Khaer.

Lebih lanjut, Khaer mengatakan bahwa akumulasi yang dilakukan oleh investor asing di sektor komoditas mencerminkan respons strategis terhadap perkembangan sentimen global yang ada.

Baca Juga :  Siapkan Dana Rp 1,17 Triliun, Bank Mandiri (BMRI) Akan Buyback Saham

Investor Asing Aktif Membeli Saham-Saham Berikut Saat IHSG Tergelincir pada Hari Kamis (12/12)

“Menurut kami, akumulasi investor asing pada saham-saham komoditas seperti ANTM, INCO, AMMN, PGAS, dan BRPT mencerminkan respons strategis terhadap sentimen global. Meskipun demikian, kami berpendapat bahwa ini hanyalah penyesuaian yang bersifat sementara,” ujarnya.

Khaer menambahkan bahwa kenaikan harga emas dan nikel yang mencapai rekor tertinggi menjadi pendorong utama yang berpotensi meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan perusahaan pertambangan. Ia juga menyoroti ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS pada semester II-2025 yang semakin memperkuat minat terhadap sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga rendah.

“Meredanya ketegangan perang dagang dalam beberapa hari terakhir juga turut berperan dalam meningkatkan sentimen positif,” tambahnya.

Investor Asing Banyak Mengoleksi Saham-Saham Ini pada Awal Pekan Perdagangan

Khaer menegaskan bahwa akumulasi yang dilakukan oleh investor asing ini bukan hanya sekadar reaksi teknikal jangka pendek, melainkan juga mencerminkan fundamental sektor yang dinilai mampu bertahan menghadapi gejolak global yang terjadi.

“Dalam jangka panjang, kami berpendapat bahwa investor institusional masih akan memilih saham-saham yang lebih defensif, namun saat ini mereka sedang memanfaatkan momentum yang ada di sektor komoditas,” pungkasnya.

Berita Terkait

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:55 WIB

Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:19 WIB

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polda Metro Jaya Ungkap Anarko Dalang Kericuhan May Day, 13 Ditangkap!

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:51 WIB