AS Kuasai Timur Tengah? Intip Peta Kekuatan Militernya!

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amerika Serikat Serang Fasilitas Nuklir Iran, Konflik Israel-Iran Memasuki Babak Baru

Setelah berminggu-minggu ketegangan yang memuncak, Amerika Serikat akhirnya mengambil langkah militer langsung dalam konflik antara Iran dan Israel. Pada Sabtu malam, 21 Juni 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan serangan “berhasil” terhadap tiga fasilitas nuklir strategis di Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Langkah ini menandai eskalasi signifikan saat perang di Timur Tengah memasuki pekan kedua.

Menurut sumber internal *CNN*, operasi vital ini menggunakan pesawat pembom siluman B-2 Amerika, menunjukkan kekuatan dan presisi serangan tersebut. Tak lama setelah serangan, pejabat regional Iran, melalui laporan media pemerintah, segera mengonfirmasi bahwa fasilitas nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordow memang telah menjadi target serangan. Konfirmasi ini menegaskan dampak langsung dari intervensi militer AS.

Langkah intervensi ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Jauh sebelum penyerangan ke fasilitas nuklir Iran, Amerika Serikat telah secara signifikan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Timur Tengah. Dilansir dari *NewsX*, pengerahan pesawat tempur canggih seperti F-16, F-22, dan F-35, serta pengalihan kapal induk USS Nimitz ke wilayah tersebut, telah menjadi sinyal jelas akan niat Washington untuk memperkuat posisinya.

Baca Juga :  Merespons Usulan Trump, Pejabat Saudi: Pindahkan Warga Israel ke Alaska dan Greenland

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, secara resmi membenarkan langkah-langkah pengerahan pesawat dan kapal perang ke Timur Tengah tersebut. “Melindungi pasukan Amerika Serikat adalah prioritas utama kami dan pengerahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan postur pertahanan kami di wilayah tersebut,” tegas Hegseth, seperti dikutip dari *The Hill*. Pernyataan ini menggarisbawahi fokus AS pada keamanan personelnya di tengah memanasnya situasi.

Selain pengerahan aset udara dan laut, persiapan logistik juga diperkuat. Secara strategis, *Al Arabiya English* melaporkan penempatan sejumlah pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat di Diego Garcia, sebuah pangkalan militer vital di Samudra Hindia. Penempatan ini menggantikan peran pengebom siluman B-2 yang sebelumnya digunakan dalam beberapa bulan terakhir untuk menargetkan gudang senjata bawah tanah kelompok Houthi di Yaman, menunjukkan adaptasi strategi militer AS di berbagai lini. Pejabat pertahanan Amerika Serikat juga membenarkan bahwa lebih dari selusin pesawat pengisian bahan bakar milik Angkatan Udara Amerika Serikat tengah dalam perjalanan atau sudah berada di kawasan tersebut, menjamin kemampuan operasional yang berkelanjutan bagi armada udara mereka.

Di sektor maritim, seperti diberitakan oleh *Politico*, Pentagon pekan lalu telah memerintahkan dua kapal perusak di Laut Mediterania untuk bergerak lebih dekat ke wilayah Israel. Langkah ini diambil guna memperkuat perlindungan terhadap aset-aset Amerika Serikat di kawasan tersebut dan menunjukkan komitmen terhadap sekutu. Sementara itu, Israel sendiri telah memanfaatkan sistem pertahanan udara canggih milik Amerika Serikat untuk berhasil menembak jatuh drone dan rudal yang diluncurkan Iran dan menyasar infrastruktur sipil di wilayahnya, menggarisbawahi peran penting teknologi AS dalam pertahanan Israel.

Baca Juga :  Lima Negara Amerika Latin Dapat Nikmati Bebas Visa ke China

Kehadiran militer Amerika Serikat di Timur Tengah sejatinya sudah mengakar kuat. Negara ini memiliki delapan pangkalan militer di delapan negara strategis di kawasan, meliputi Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Irak, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Menurut data dari *Al Jazeera*, total jumlah personel militer Amerika Serikat di pangkalan-pangkalan tersebut berkisar antara 40.000 hingga 50.000 orang, menandakan jejak kaki militer yang substansial di wilayah yang bergejolak ini. Dengan eskalasi terbaru ini, keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel kini menjadi lebih nyata, menandai babak baru dalam dinamika geopolitik Timur Tengah yang semakin kompleks.

Berita Terkait

Iran Evakuasi Nuklir, Siap Hadapi Serangan AS? Update Terkini!
Iran Dihantam? Fakta Serangan AS ke 3 Situs Nuklir
Serangan Trump ke Iran, Kongres AS Terbelah: Pro Kontra Sengit!
Iran Geram, Minta Sidang Darurat PBB Kecam Serangan AS
Bima Arya di IPDN, Ajak Kepala Daerah Dalami Gagasan Prabowo
Iran Ancam Balas AS, Semua Opsi di Meja!
Serangan AS ke Nuklir Iran, Trump Ajak Damai, Situasi Memanas!
Retret Kepala Daerah: Uji Nyali Harmonisasi ala Wamendagri

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:18 WIB

Iran Evakuasi Nuklir, Siap Hadapi Serangan AS? Update Terkini!

Minggu, 22 Juni 2025 - 20:03 WIB

Iran Dihantam? Fakta Serangan AS ke 3 Situs Nuklir

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:28 WIB

Serangan Trump ke Iran, Kongres AS Terbelah: Pro Kontra Sengit!

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:58 WIB

AS Kuasai Timur Tengah? Intip Peta Kekuatan Militernya!

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:57 WIB

Iran Geram, Minta Sidang Darurat PBB Kecam Serangan AS

Berita Terbaru

politics

Iran Evakuasi Nuklir, Siap Hadapi Serangan AS? Update Terkini!

Minggu, 22 Jun 2025 - 20:18 WIB

Public Safety And Emergencies

Ancaman Bom Berlalu, Jemaah Haji Jember Akhirnya Terbang ke Tanah Suci

Minggu, 22 Jun 2025 - 20:12 WIB

politics

Iran Dihantam? Fakta Serangan AS ke 3 Situs Nuklir

Minggu, 22 Jun 2025 - 20:03 WIB

finance

Produksi Migas Naik, SKK Migas Optimis Capai Target?

Minggu, 22 Jun 2025 - 19:58 WIB