Apple Pindahkan Produksi iPhone ke India: Strategi Baru Hindari Perang Dagang

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 26 April 2025 - 04:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raksasa teknologi, Apple Inc., dikabarkan tengah menyusun rencana ambisius untuk merelokasi lini produksi iPhone yang ditujukan bagi pasar Amerika Serikat ke India. Pergeseran ini diperkirakan akan mulai terealisasi paling cepat pada tahun 2026.

Keputusan strategis ini didorong oleh eskalasi ketegangan dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas.

“Apple (AAPL.O) merencanakan untuk memindahkan seluruh proses perakitan iPhone yang dipasarkan di AS ke India, dengan target realisasi secepatnya tahun depan,” demikian laporan yang dilansir oleh Reuters, mengacu pada informasi yang dipublikasikan oleh Financial Times pada hari Jumat (25/4).

Informasi mengenai rencana pemindahan basis produksi ini diperoleh dari berbagai sumber internal yang memiliki pengetahuan mendalam tentang isu tersebut.

Langkah pemindahan ini juga dipicu oleh tekanan yang berasal dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, terhadap produk-produk asal China.

Kebijakan tersebut memaksa sejumlah perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Apple, untuk secara serius mempertimbangkan diversifikasi rantai pasokan mereka demi memitigasi risiko.

Baca Juga :  Selamat Tinggal! Smartfren (FREN) Resmi Delisting Besok (17/4)

Di sisi lain, pemerintah China dengan tegas menuntut pencabutan seluruh tarif sepihak yang diberlakukan oleh AS sebagai prasyarat untuk meredakan ketegangan.

Tuntutan ini muncul di tengah indikasi adanya potensi perbaikan hubungan dagang antara kedua negara.

Kendati demikian, pihak China menegaskan bahwa belum ada pembicaraan formal yang dilakukan dengan Washington, meskipun pemerintah AS mengklaim telah terjadi komunikasi antara kedua belah pihak.

Donald Trump berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan perdagangan akan segera tercapai dan mengklaim telah terjadi kontak langsung dengan perwakilan pemerintah China.

Ia juga mempertahankan kebijakan tarif sebagai alat negosiasi untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang dianggap merugikan kepentingan Amerika Serikat.

“AS seharusnya menghapus seluruh langkah tarif sepihak terhadap China jika benar-benar berniat menyelesaikan permasalahan perdagangan ini secara konstruktif,” tegas juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong.

Baca Juga :  Prediksi IHSG Melemah Menjelang Rilis Data Neraca Dagang Indonesia

“Orang yang memulai masalah, dialah yang harus menyelesaikannya,” tambahnya, mengutip peribahasa Tiongkok yang menekankan tanggung jawab AS atas kebijakan yang telah diambilnya.

Sementara itu, Reuters juga melaporkan pada hari Rabu (23/4) bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan opsi untuk menurunkan tarif impor atas barang-barang dari China.

Tarif yang saat ini berada di angka 145 persen, berpotensi diturunkan menjadi antara 50 hingga 65 persen, bergantung pada hasil negosiasi yang akan datang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa tidak ada konsultasi atau negosiasi terkait tarif yang sedang berlangsung.

“China dan Amerika Serikat belum mengadakan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif, apalagi mencapai kesepakatan apa pun,” tegasnya dalam konferensi pers terpisah, sembari membantah berbagai laporan terkait hal tersebut sebagai berita palsu.

Berita Terkait

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!
ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025
Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025
Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik
Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!
Asing Jual Besar-besaran Saham BMRI dan BBRI, Ini Daftar Lengkapnya
Bank DKI Bagikan Dividen Jumbo dan Rencanakan IPO untuk Transformasi
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:19 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:31 WIB

ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:55 WIB

Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:23 WIB

Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:03 WIB

Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!

Berita Terbaru

technology

Google Play Store Hapus Jutaan Aplikasi: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:31 WIB

Society Culture And History

May Day: Sejarah, Makna, dan Perjuangan Buruh Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:59 WIB