Ragamutama.com – Panggung media sosial X belakangan dihebohkan oleh perdebatan sengit seputar sumber pendanaan film animasi Merah Putih: One for All. Pusat perhatian tertuju pada sebuah unggahan klarifikasi yang menyulut jutaan pasang mata warganet.
Unggahan krusial tersebut berasal dari akun X @totosoegriwo, yang seketika menyedot perhatian publik. Tanpa narasi tambahan, unggahan itu hanya memajang foto berjudulkan “Klarifikasi Produser Film Animasi ‘Merah Putih One for All’ Terkait Isu Aliran Dana dari Pemerintah”. Efeknya luar biasa, tercatat hingga Selasa, 12 Agustus 2025, unggahan ini telah meraup lebih dari 33.000 likes dan ditonton hingga 3,9 juta kali, menandakan betapa sensitifnya isu pendanaan film animasi nasional ini.
Menyelami jejak digital akun tersebut, Kompas.com menemukan bahwa @totosoegriwo terakhir kali aktif mencuit pada 28 Agustus 2023, sebelum kemudian mengunggah klarifikasi kontroversial ini. Demi memastikan keaslian dan mendapatkan keterangan langsung, Kompas.com segera menghubungi Toto Soegriwo, sang produser. “Iya, betul dengan Toto Soegriwo. Penjelasan sesuai dengan yang ada di lembar klarifikasi,” tegasnya saat dihubungi pada Selasa, 12 Agustus 2025, mengonfirmasi bahwa unggahan tersebut memang valid.
Dalam lembar klarifikasi yang viral itu, Toto Soegriwo secara blak-blakan mengungkapkan keresahannya atas serangkaian tuduhan yang tak henti-hentinya menargetkan dirinya di platform daring. Isu yang beredar luas menudingnya telah menerima dana fantastis sebesar Rp 6,7 miliar dari pemerintah untuk proyek film animasi Merah Putih: One for All. Tanpa ragu, Toto membantah keras tuduhan tersebut. “Menanggapi tudingan yang beredar luas di media sosial mengenai dugaan penerimaan dana sebesar Rp 6,7 miliar dari pemerintah untuk produksi film animasi ‘Merah Putih One For All’, saya, Toto Soegriwo selaku produser, dengan tegas menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan merupakan fitnah keji,” tutur Toto. Ia lantas menegaskan, pihaknya sama sekali tidak pernah menerima dana sepeser pun dari pemerintah, apalagi terlibat dalam tindak korupsi atau menggunakan dana yang tidak sah.
Dampak isu ini, menurut Toto, jauh melampaui kerugian reputasi pribadinya. Tuduhan tak berdasar ini bahkan turut memengaruhi kondisi mental serta ketenangan keluarganya, termasuk sang istri dan anak-anak yang tak berdosa. Oleh karena itu, melalui klarifikasinya, ia menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat dan warganet untuk segera menghentikan penyebaran informasi palsu serta menahan diri dari menyebarkan hujatan atau fitnah yang merugikan.
Di tengah riuhnya kontroversi ini, pihak terkait dari pemerintah pun turut angkat bicara. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, memberikan tanggapan mengenai proyek film animasi Merah Putih: One for All. Irene menegaskan bahwa keterlibatannya dengan tim produksi film tersebut murni sebatas pemberian masukan kreatif. “Tidak ada bantuan finansial ataupun promosi dari pemerintah,” papar Irene, memperkuat bantahan atas klaim keterlibatan dana negara.