Anggarakan Capex 3% dari Penjualan, Unilever (UNVR) Genjot Kinerja 2025

Avatar photo

- Penulis

Senin, 28 April 2025 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memaparkan strategi penggunaan belanja modal (capex) untuk tahun 2025. Fokus utama alokasi dana tersebut adalah peningkatan efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Strategi alokasi modal kami berpusat pada dua hal penting: optimalisasi efisiensi operasional dan pengurangan biaya; serta pengembangan dan pertumbuhan bisnis,” ungkap Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, dalam paparan publik, Kamis (24/4).

Unilever mengalokasikan capex sekitar 3% dari total penjualan, angka yang tetap dipertahankan untuk tahun 2025.

Pendapatan UNVR pada kuartal I-2025 mencapai Rp 9,5 triliun, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai Rp 10,07 triliun.

Penggunaan capex diharapkan menjadi kunci pendorong pertumbuhan kembali di tahun ini.

Sementara itu, laba bersih UNVR tercatat Rp 1,2 triliun pada periode Januari-Maret 2025. Angka ini menunjukkan penurunan 14,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,4 triliun.

Bos Unilever (UNVR) Buka Suara Soal Dampak Tarif Trump Terhadap Kinerja Perusahaan

Benjie menekankan pentingnya penggunaan capex yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan menjangkau konsumen dari berbagai lapisan masyarakat. “Kami terus berinovasi dalam pengembangan merek baru dan memastikan distribusi yang optimal agar produk kami menjangkau pasar secara efektif,” imbuhnya.

Baca Juga :  BI Beli SBN Bank: Amankah? Risiko Jangka Panjang Mengancam!

Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah dan dinamika global, termasuk kebijakan tarif dari Amerika Serikat, UNVR tetap siaga menghadapi berbagai risiko. Fluktuasi nilai tukar, menurut Benjie, sangat berpengaruh terhadap harga bahan baku, terutama kemasan yang masih banyak diimpor.

“Kami sangat terpapar fluktuasi nilai tukar dolar dan euro. Ini jelas berdampak signifikan terhadap bisnis kami,” jelasnya. Untuk itu, Unilever menerapkan strategi lindung nilai (hedging) guna menjaga stabilitas keuangan dan memperkuat hubungan dengan pemasok melalui kontrak jangka panjang.

Meskipun tantangan global tidak dapat dihindari, Benjie tetap optimis terhadap prospek bisnis di Indonesia. “Keuntungan utama kami berasal dari pasar Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan capex, kami yakin dapat terus bertumbuh,” tuturnya.

Selain tantangan global, Unilever juga menghadapi tantangan lain seperti perubahan perilaku konsumsi kelas menengah dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Menurut Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Neeraj Lai, hal tersebut berdampak langsung pada impor bahan mentah dan kemasan. Dampak tidak langsungnya terlihat pada indeks mata uang global seperti dolar dan euro.

Baca Juga :  DEPO Bagi Dividen Rp28,52 Miliar, Cek Jadwal dan Besarannya!

Pertama, kami menerapkan strategi lindung nilai (hedging). Kedua, kami memiliki lindung nilai alami dari kegiatan ekspor. Ketiga, kami menjalin kerja sama dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan bahan baku,” jelas Lai dalam sesi tanya jawab dengan media.

  UNVR Chart by TradingView  

Lebih lanjut, Benjie menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan penyesuaian harga dan penghematan biaya. Perusahaan juga berfokus pada merek-merek unggulan dan memperkuat distribusinya ke konsumen kelas menengah.

“Kami telah memprioritaskan beberapa produk andalan seperti merek Rinso dan Glow & Lovely,” tambahnya. UNVR mengklaim bisnis perdagangan distributor mereka kini lebih kuat, memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan peluang pasar.

UNVR juga melakukan inovasi produk dan rebranding merek-merek yang sudah ada. Misalnya, di segmen makanan dan minuman, perusahaan meluncurkan bumbu dapur merek Royco dengan bahan ayam kampung pada kuartal I/2025.

Kemudian, UNVR fokus pada segmen kecantikan dan kesehatan, memaksimalkan merek Vaseline, Glow & Lovely, Ponds, Dove, dan lainnya untuk memanfaatkan tren kecantikan yang masih populer.

Berita Terkait

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?
Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.
Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!
Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 23:20 WIB

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI

Senin, 11 Agustus 2025 - 15:38 WIB

UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Selasa, 5 Agustus 2025 - 18:56 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.

Berita Terbaru

Family And Relationships

Kenalkan Pacar Baru ke Anak: Tips Agar Anak Menerima!

Senin, 11 Agu 2025 - 23:42 WIB

finance

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI

Senin, 11 Agu 2025 - 23:20 WIB