Ancaman Resesi Global: Ekonom dan IMF Peringatkan Dampak Tarif Impor Trump

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA – Pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai tarif impor baru ke Amerika Serikat pada Rabu (2/4/2025) telah meningkatkan ketidakpastian ekonomi global yang baru saja pulih dari inflasi tinggi pasca-pandemi Covid-19. Langkah kontroversial ini menimbulkan kekhawatiran luas.

Kebijakan Trump, yang meliputi tarif minimum dan tarif timbal balik untuk negara-negara mitra dagang AS, berpotensi mengubah tatanan ekonomi global yang selama ini mengandalkan kekuatan dan stabilitas Amerika Serikat sebagai pilar utama.

“Tarif impor Trump berisiko menghancurkan sistem perdagangan bebas global yang selama ini dipelopori AS sejak Perang Dunia Kedua,” ujar Takahide Kiuchi, kepala ekonom Nomura Research Institute, seperti dikutip Reuters pada Kamis (3/4/2025).

: Daftar Tarif Timbal Balik Baru Trump untuk Puluhan Negara, Indonesia Terkena Dampak Signifikan

Kiuchi memprediksi dampak kebijakan ini akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang. Inflasi dan penurunan permintaan konsumen menjadi konsekuensi yang mungkin terjadi akibat pungutan baru pada ribuan barang yang diperdagangkan secara global.

Antonio Fatas, ekonom makro INSEAD, Prancis, bahkan menilai keputusan Trump sebagai pertanda pergeseran menuju kinerja ekonomi AS dan global yang lebih buruk.

Baca Juga :  Dua Penumpang Ini Terbang dengan Pesawat Pribadi tapi Harga Kelas Ekonomi

: Trump Umumkan Tarif Baru AS: Vietnam 46%, China 34%, Indonesia 32%

“Lebih banyak ketidakpastian, dan mungkin menuju resesi global. Kita menuju dunia yang lebih buruk bagi semua karena inefisiensi yang meningkat,” kata Fatas, mantan konsultan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Dalam pidato di Rose Garden, Gedung Putih pada Rabu (2/4/2025), Trump mengumumkan tarif dasar 10% untuk semua barang impor ke AS.

: Resmi! Trump Umumkan Tarif Impor 10% untuk Semua Barang ke AS

Trump juga memaparkan data yang menunjukkan tarif lebih tinggi untuk sejumlah negara mitra dagang AS, termasuk China (34%), Uni Eropa (20%), Vietnam (46%), dan Indonesia (32%).

Tarif 25% untuk mobil dan suku cadang mobil telah dikonfirmasi sebelumnya. Trump menyatakan tarif ini akan mengembalikan sektor manufaktur strategis ke Amerika Serikat.

Olu Sonola, kepala penelitian ekonomi AS di Fitch Ratings, menjelaskan bahwa dengan pungutan global baru Trump, tarif AS untuk semua produk impor melonjak menjadi 22%, level tertinggi sejak sekitar tahun 1910, meningkat drastis dari 2,5% pada 2024.

Baca Juga :  Intip Saham yang Jadi Incaran Investor Asing di Tengah Tekanan Pasar Saham

“Ini adalah game changer, tidak hanya bagi ekonomi AS, tetapi juga ekonomi global,” tegas Sonola. “Banyak negara berpotensi mengalami resesi.”

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, dalam acara Reuters menyatakan belum melihat tanda-tanda resesi global saat ini. Ia menambahkan bahwa IMF akan segera melakukan penyesuaian kecil terhadap proyeksi pertumbuhan global 3,3% pada 2025.

Namun, dampaknya terhadap ekonomi nasional akan bervariasi, mengingat rentang tarif yang luas, dari 10% untuk Inggris, 34% untuk China, hingga 49% untuk Kamboja.

Perang dagang yang meluas akan berdampak besar bagi produsen seperti China, yang akan mencari pasar baru menghadapi penurunan permintaan global.

“Jika tarif impor mendorong AS menuju resesi, hal itu akan sangat membebani negara berkembang yang perekonomiannya sangat bergantung pada ekonomi terbesar di dunia,” pungkas Kristalina.

Berita Terkait

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:43 WIB

PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan

Berita Terbaru

technology

Xiaomi Poco F7 Ultra vs iPhone 14: Adu Spesifikasi, Harga Sama!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:55 WIB

entertainment

Solo Menari: Daya Tarik Wisata Budaya yang Memikat di Kota Solo

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:51 WIB

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB