Ancaman Bom Pesawat Haji Saudia Airlines: Mabes TNI Pastikan 376 Jemaah Selamat
Jakarta – Insiden ancaman bom yang menimpa pesawat Saudia Airlines SV 5688 pada Sabtu, 21 Juni 2025, yang mengangkut ratusan jemaah haji, berhasil ditangani dengan sigap oleh aparat keamanan Indonesia. Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa seluruh jemaah haji yang berada di dalam pesawat tersebut dalam keadaan selamat dan aman.
Hingga Sabtu pukul 18.30 WIB, Kristomei mengungkapkan bahwa 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah ditempatkan di tiga hotel sekitar area bandara, memastikan keselamatan mereka. Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat juga telah dilaksanakan dan dinyatakan aman, meskipun seluruh barang bawaan jemaah masih dalam proses pemeriksaan detail oleh petugas berwenang.
TNI, lanjut Kristomei, menunjukkan kesigapan luar biasa dalam menghadapi situasi darurat demi menjamin keselamatan warga negara dan menjaga stabilitas nasional. Koordinasi erat dengan berbagai lembaga terkait terus dilakukan untuk penanganan insiden ini. Selain itu, TNI berkomitmen untuk menjalin kerja sama pengamanan lebih lanjut dengan otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi guna mendalami insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang, demi keamanan penerbangan internasional.
Dalam upaya pengamanan yang komprehensif, TNI melalui Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Yonkav 6/NK, 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD, didukung oleh 1 SST Kopasgat TNI AU dan 1 SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara. Kristomei menjelaskan bahwa keterlibatan TNI dalam operasi semacam ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sesuai Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Insiden ancaman bom terhadap pesawat yang membawa jemaah haji pada hari ini menjadi yang kedua kalinya dalam waktu berdekatan. Pesawat Saudia Airlines SV 5688 ini sedianya akan kembali menerbangkan 376 penumpang jemaah haji Kloter 33 Debarkasi Surabaya ke tujuan mereka pada Minggu, 22 Juni 2025, pukul 03.30 WIB, menggunakan pesawat yang sama setelah dinyatakan aman.
Kementerian Perhubungan mengkonfirmasi bahwa ancaman bom untuk penerbangan SV 5688 ini diterima melalui telepon oleh Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC. Menariknya, rute yang disebutkan dalam ancaman tersebut berbeda, yakni rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya, meskipun pesawat yang dimaksud adalah penerbangan haji tujuan Surabaya.
Sebelumnya, Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 juga menghadapi ancaman serupa pada Selasa, 17 Juni 2025, pukul 07.30 WIB. Ancaman tersebut, yang datang melalui surat elektronik, menyebutkan bahwa pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) yang mengangkut 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi akan diledakkan.
Menanggapi serangkaian ancaman ini, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, meminta TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menindaklanjuti informasi tersebut sesuai prosedur keselamatan penerbangan internasional. Informasi ancaman bom via email pesawat Saudia Airlines SV 5688 tujuan Muscat-Surabaya sendiri diterima dari manajer operasi Airnav Arab Saudi. Budi Gunawan menekankan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi intensif dengan otoritas penerbangan Arab Saudi (OEJN) dan memastikan setiap potensi ancaman terhadap keselamatan publik ditangani secara serius, profesional, dan terkoordinasi lintas lembaga,” pungkasnya pada Sabtu, 21 Juni 2025.