Analis Ungkap Rekomendasi Saham INCO Setelah Bagi Dividen!

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 20:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Kabar gembira bagi para pemegang saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), perusahaan pertambangan nikel terkemuka, mengumumkan pembagian dividen final tunai sebesar US$ 34,65 juta, atau setara dengan Rp 568,26 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.400 per dolar AS). Besaran dividen ini mencerminkan 60% dari total perolehan laba bersih INCO sepanjang tahun buku 2024.

Berdasarkan informasi resmi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), setiap pemilik satu lembar saham INCO berhak menerima dividen sejumlah US$ 0,00329 (bruto).

Pembayaran dividen dijadwalkan pada tanggal 16 Juni 2025, tepatnya 30 hari setelah keputusan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Hanya pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perusahaan hingga tanggal 28 Mei 2025 pukul 16.00 WIB yang berhak atas dividen ini.

Keputusan perusahaan untuk membagikan dividen ini seolah menjadi angin segar bagi INCO, terutama mengingat harga sahamnya yang sedang mengalami tren positif dalam beberapa waktu terakhir.

Pada hari Kamis (22/5), saham INCO menunjukkan kenaikan sebesar 3,03%, mencapai level Rp 3.400 per saham. Bahkan, dalam kurun waktu satu minggu terakhir, harga saham INCO telah melonjak secara signifikan, yaitu sebesar 19,72%.

Simak Jadwal Pembayaran Dividen Final Vale Indonesia (INCO)

Plt. Presiden Direktur Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menjelaskan bahwa pembagian dividen tahun ini adalah wujud komitmen INCO dalam menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.

Baca Juga :  BPOM Cabut Izin 8 Kosmetik: Promosi Tak Senonoh, Bahaya Konsumen

“Di tengah dinamika pasar yang menantang, kami terus berupaya mengoptimalkan proyek-proyek investasi, meningkatkan efisiensi operasional, serta menerapkan disiplin keuangan secara hati-hati,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada Jumat (16/5) lalu.

Sementara itu, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyoroti konsistensi INCO dalam membagikan dividen, terlepas dari fluktuasi kinerja keuangan yang mungkin terjadi.

Pengumuman terkait pembagian dividen ini berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham INCO, setidaknya dalam jangka pendek, di tengah volatilitas harga komoditas nikel yang masih berlangsung.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, berpendapat bahwa INCO telah berhasil melakukan efisiensi dalam pelaksanaan proyek-proyek yang direncanakan, sehingga kelebihan dana dari efisiensi tersebut dapat dialokasikan untuk pembayaran dividen tanpa mengganggu kelancaran eksekusi proyek-proyek berikutnya.

“Oleh karena itu, dividen INCO menjadi daya tarik tersendiri, terutama ketika perusahaan komoditas mampu mengoptimalkan pengelolaan kasnya,” ujarnya pada hari Rabu (21/5).

Dari sudut pandang fundamental, prospek perbaikan kinerja INCO pasca kuartal pertama akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga nikel global. Angga menambahkan bahwa sejak kuartal kedua, harga nikel cenderung mengalami penguatan seiring dengan adanya isu kelangkaan dan insiden longsor di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), serta penurunan produksi nikel matte.

Baca Juga :  Gubernur BI Ungkap: Transaksi QRIS Merambah Pengamen Keliling DIY

  INCO Chart by TradingView

Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global dapat berdampak negatif pada permintaan nikel, baik untuk industri baja maupun baterai kendaraan listrik. Hal ini berpotensi menyebabkan fluktuasi harga nikel yang berkelanjutan.

“Namun, jika agenda hilirisasi nikel terus berlanjut, hal ini akan menjadi katalis positif bagi INCO,” imbuh Nafan pada Kamis (22/5).

Nafan merekomendasikan strategi *sell on strength* untuk saham INCO, mengingat saham emiten ini sudah berada dalam kondisi *overbought*. Sebaliknya, Angga merekomendasikan pembelian saham INCO dengan target harga Rp 3.650 per saham.

Sebagai informasi tambahan, INCO mencatatkan produksi nikel matte sebesar 17.027 metrik ton pada kuartal I-2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 6% dibandingkan dengan realisasi produksi pada kuartal I-2024 yang mencapai 18.199 metrik ton, serta penurunan sebesar 8% dibandingkan dengan produksi pada kuartal IV-2024, yaitu 18.528 metrik ton.

Dari segi kinerja keuangan, INCO membukukan pendapatan sebesar US$ 206,53 juta pada kuartal I-2025, mengalami koreksi sebesar 10,18% *year on year* (yoy) dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada kuartal I-2024 yang sebesar US$ 229,94 juta.

Namun, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INCO mengalami lonjakan signifikan sebesar 607,79% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$ 3,08 juta.

Berita Terkait

Reli IHSG Berlanjut: Daftar Saham Paling Banyak Dijual Asing Hari Ini
Panduan Lengkap: 3 Langkah Investasi Cryptocurrency Aman untuk Pemula
Asing Borong BBRI BBCA: Daftar 10 Saham Pilihan Teratas Kamis Ini!
IIF Umumkan Laba Bersih Kuartal I 2025 Capai Rp52,8 Miliar
Harga Emas Spot Terkoreksi: Aksi Ambil Untung Dominasi Pasar Kamis
BEI Incar IPO Perusahaan Raksasa: Pelaku Pasar Beri Masukan Strategis
Sritex Rekrut Kembali 1.300 Mantan Pekerja: Kabar Baik Industri Tekstil!
IHSG Hari Ini: Analisis dan Prediksi Akurat untuk Jumat, 23 Mei

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 00:56 WIB

Reli IHSG Berlanjut: Daftar Saham Paling Banyak Dijual Asing Hari Ini

Jumat, 23 Mei 2025 - 00:08 WIB

Asing Borong BBRI BBCA: Daftar 10 Saham Pilihan Teratas Kamis Ini!

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:48 WIB

IIF Umumkan Laba Bersih Kuartal I 2025 Capai Rp52,8 Miliar

Kamis, 22 Mei 2025 - 23:12 WIB

Harga Emas Spot Terkoreksi: Aksi Ambil Untung Dominasi Pasar Kamis

Kamis, 22 Mei 2025 - 22:24 WIB

BEI Incar IPO Perusahaan Raksasa: Pelaku Pasar Beri Masukan Strategis

Berita Terbaru