Cristian Totti, putra dari ikon sepak bola Italia Francesco Totti, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola profesional pada usia yang relatif muda, 19 tahun. Keputusan mengejutkan ini dikonfirmasi langsung oleh Cristian dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Italia, *La Nuova*.
“Saya tidak bisa mengatakan banyak, tapi saya mengonfirmasi bahwa saya pensiun. Saya tidak akan bermain sepak bola lagi,” tegas Cristian. Ia tercatat terakhir kali membela Olbia, sebuah klub yang berkompetisi di Serie D, divisi keempat liga Italia.
Meskipun sempat mencicipi debut di ajang Coppa Italia bersama Olbia, kontribusinya terbatas pada enam penampilan dengan total 156 menit bermain. Perjalanan karier Cristian memang tak pernah lepas dari bayang-bayang statusnya sebagai putra salah satu figur terbesar dalam sejarah sepak bola Italia, yang membawa serta tekanan luar biasa.
Marco Amelia, mantan pelatih Cristian di Olbia, memberikan pandangannya tentang situasi ini. “Menurut saya, dia bisa punya karier bagus di Serie C atau Serie B. Tapi menjadi anak Totti berdampak pada penilaian orang. Tekanannya terlalu besar,” ujar Amelia, menggarisbawahi beban ekspektasi yang harus ditanggung Cristian.
Perjalanan karier junior Cristian Totti dimulai di tim U17 AS Roma, sebuah klub yang sangat identik dengan nama ayahnya. Namun, ia hanya mencatatkan 15 menit bermain di dua laga U18 sebelum beralih ke Frosinone Primavera, di mana ia berhasil mencetak satu gol dari empat pertandingan. Pada awal tahun 2024, Cristian sempat mencari peruntungan di Spanyol dengan bergabung bersama tim muda Rayo Vallecano, sebelum akhirnya kembali ke Italia untuk membela klub-klub kecil seperti Avezzano dan Olbia.
Namun, di balik layar, tekanan dari media dan gelombang komentar negatif di media sosial menjadi bayangan yang tak terpisahkan, bahkan kritik terhadap kondisi fisiknya kerap mencuat. Jurnalis Paolo Ardovino secara khusus menyoroti bagaimana tekanan publik ini turut berperan besar dalam keputusan Cristian untuk mengakhiri kariernya lebih awal. “Penampilannya sedikit, tekanannya besar, dan ada kontroversi besar di media sosial soal kondisi fisiknya. Padahal itu tidak benar, dia punya fisik normal seperti pesepak bola pada umumnya,” jelas Ardovino.
Setelah memutuskan untuk gantung sepatu dari lapangan hijau, Cristian Totti dikabarkan akan mengalihkan fokusnya untuk bekerja sama dengan sang kakak, Riccardo. Keduanya akan terlibat dalam pengelolaan Totti Soccer School, sebuah akademi sepak bola yang didirikan oleh keluarga Totti di Italia. Dengan demikian, meskipun tidak lagi aktif sebagai pemain profesional, Cristian akan tetap menjaga koneksi kuatnya dengan dunia sepak bola melalui jalur pembinaan.