Ragamutama.com – Derita Manchester United di musim Premier League 2024/2025 semakin dalam setelah takluk 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge, Jumat (16/5/2025). Kekalahan ini menambah tekanan pada pelatih Ruben Amorim yang terus berjuang mencari formula kemenangan.
Meskipun menyimpan energi untuk final Liga Europa kontra Tottenham Hotspur di pertengahan pekan, Ruben Amorim tetap menampilkan susunan pemain terbaiknya dalam laga Chelsea kontra Man United.
Sayangnya, pertandingan pekan ke-37 Premier League ini justru berakhir dengan kekecewaan mendalam bagi para penggemar Setan Merah.
Gol tunggal Marc Cucurella melalui sundulan di babak kedua menjadi penentu hasil akhir, sekaligus memperpanjang catatan kelam Manchester United yang kini gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan liga terakhir (D2 L6).
Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala di tengah musim, Ruben Amorim belum mampu memberikan dampak signifikan terhadap performa Manchester United di kancah Premier League.
Dari 26 pertandingan Premier League yang telah dilakoninya, Ruben Amorim hanya mampu mengumpulkan 24 poin – dengan rata-rata 0,92 poin per pertandingan.
Statistik ini bahkan lebih buruk dari catatan Paul Jewell yang meraih rata-rata 0,94 poin per pertandingan saat menukangi Derby County di musim yang sangat buruk pada 2007-08. Saat itu, Derby County terpuruk di dasar klasemen dengan hanya 11 poin tanpa satu pun kemenangan, sebuah rekor terburuk dalam sejarah kompetisi.
Musim ini akan dikenang sebagai momen ketika Manchester United pertama kalinya gagal mencatatkan dua kemenangan beruntun selama keikutsertaan mereka di era Premier League.
Tak hanya itu, jumlah kekalahan yang diderita, yaitu 18, menjadi yang terbanyak sejak musim 1973/74 – musim yang mengakhiri perjalanan United di kasta tertinggi sepak bola Inggris karena degradasi.
Amorim: “Kami Kurang Fokus”
Selepas kekalahan dari Chelsea, Ruben Amorim mengungkapkan pandangannya kepada BBC Match of the Day. Ia berpendapat bahwa timnya telah menunjukkan daya saing, namun kehilangan fokus di momen-momen penting.
“Saya rasa kami memulai pertandingan dengan performa yang baik. Tetapi di sepertiga akhir lapangan, seharusnya kami bisa lebih agresif. Kami telah mendekati pertandingan dengan cara yang benar, namun hari ini kami sedikit kurang beruntung,” ujar Amorim.
“Kami memiliki keinginan untuk menekan dan mencetak gol, tetapi kami kehilangan sedikit fokus. Meskipun demikian, kami tetap kompetitif, dan itu terlihat jelas.”
Fokus ke Final Liga Europa
Dengan performa liga yang semakin merosot, final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur menjadi satu-satunya harapan bagi Amorim untuk menyelamatkan musim perdananya di Inggris.
Meraih trofi tersebut bukan hanya tentang prestise, tetapi juga menjadi satu-satunya jalan bagi Manchester United untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan.
Namun, jika performa yang tidak stabil dan tren negatif ini terus berlanjut, masa depan Ruben Amorim di Old Trafford akan diragukan – bahkan jika ia berhasil mempersembahkan gelar juara Eropa.
Selama masa jabatannya di Manchester United, Amorim hanya mampu mencatatkan enam kemenangan, enam hasil imbang, dan 14 kekalahan di ajang Premier League.