Revolusi Ruben Amorim di Manchester United: Empat Bintang Dicoret dari Tur Pramusim AS 2025, Sinyal Perombakan Total?
Manchester United di bawah kendali penuh Ruben Amorim dikabarkan siap mengambil langkah drastis menjelang tur pramusim ke Amerika Serikat pada Juli 2025. Empat nama besar, yakni Alejandro Garnacho, Marcus Rashford, Antony, dan Jadon Sancho, disebut-sebut tidak akan masuk dalam rombongan tim. Mereka bahkan akan dipaksa berlatih terpisah di Carrington jika belum menemukan klub baru sebelum tur dimulai. Keputusan tegas ini menjadi sinyal kuat perombakan besar-besaran yang digagas Amorim untuk menegakkan otoritasnya setelah musim perdana yang sangat mengecewakan.
Musim lalu menjadi catatan kelam bagi Setan Merah. Mereka hanya mampu finis di peringkat ke-15 Premier League, rekor terburuk sejak terdegradasi pada tahun 1974. Rentetan kegagalan berlanjut dengan takluknya United dari Tottenham di final Liga Europa, serta absennya mereka di kompetisi Eropa musim depan untuk kali kedua dalam 35 tahun terakhir. Puncaknya, tur pascamusim ke Asia berakhir memalukan saat MU dipermalukan tim ekshibisi ASEAN All-Stars, di mana Garnacho dan Amad Diallo bahkan terlibat perselisihan dengan suporter.
Rentetan hasil buruk ini mendorong Amorim untuk membenahi skuad secara fundamental. Sumber internal klub melaporkan bahwa pelatih asal Portugal itu bertekad membentuk tim yang loyal dan berani berjuang demi lambang di dada. “Amorim ingin memberikan stempel otoritasnya di klub. Ia datang di tengah musim lalu, tapi sekarang punya kesempatan penuh membentuk tim sesuai visinya,” ujar sumber tersebut seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Daily Mail. “Dia hanya ingin pemain yang akan mati-matian demi seragam United, dan mendukung ide-idenya.” Amorim juga menginginkan skuad yang lebih ramping agar setiap pemain mendapat waktu bermain yang cukup dan mencapai kebugaran maksimal, tanpa adanya kehadiran pemain yang dianggap ‘pengganggu’ keharmonisan tim.
Dalam upaya memperkuat tim dan menyesuaikan dengan filosofinya, Amorim sudah mulai bergerak di bursa transfer musim panas ini. Manchester United berhasil mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton dalam kesepakatan senilai £62,5 juta (sekitar Rp1,28 triliun). Tak hanya itu, United juga santer dikaitkan dengan winger Brentford, Bryan Mbeumo, yang kabarnya telah memilih United ketimbang Tottenham, setelah klub London Utara itu resmi mundur dari perburuan.
Tur pramusim MU di Amerika Serikat akan menjadi ajang penting bagi Amorim untuk menguji kekuatan tim barunya. Mereka dijadwalkan memulai tur pada 26 Juli melawan West Ham di New Jersey, diikuti pertandingan melawan Bournemouth di Chicago pada 30 Juli, dan Everton di Atlanta pada 3 Agustus. Manchester United akan membuka musim Premier League 2025/2026 dengan laga berat menghadapi Arsenal. Amorim berharap timnya sudah sepenuhnya siap dan diperkuat wajah-wajah baru saat kompetisi dimulai.
Untuk memperbesar anggaran transfer dan merampingkan skuad, beberapa pemain kunci diprediksi akan angkat kaki. Jadon Sancho, misalnya, kabarnya sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan Napoli, namun banderol €25 juta (sekitar Rp448 miliar) dari United dianggap terlalu mahal oleh juara Serie A tersebut. Marcus Rashford juga masuk dalam daftar jual setelah menjalani masa pinjaman di Aston Villa musim lalu, dengan Newcastle United dikabarkan tertarik melakukan manuver mengejutkan untuk memboyong sang striker. Sementara itu, isu penjualan Alejandro Garnacho menjadi sorotan utama, bahkan memicu kabar Manchester United siap menggelar perang penawaran. Pemain muda ini diprediksi hengkang setelah terlibat konflik terbuka dengan Amorim karena hanya duduk di bangku cadangan pada final Liga Europa. Meski banyak klub tertarik, harga fantastis yang dipatok United sebesar £70 juta (sekitar Rp1,43 triliun) dinilai terlalu tinggi, mempersulit proses negosiasi.
Dengan banyak nama besar yang kemungkinan angkat kaki dan kedatangan wajah-wajah baru, Manchester United di bawah kendali penuh Ruben Amorim bersiap membuka lembaran baru. Ini adalah era yang menjanjikan perubahan drastis demi mengembalikan kejayaan Setan Merah di panggung sepak bola Inggris dan Eropa.