Alasan AS Tawarkan Pengunduran Diri Massal di CIA

- Penulis

Jumat, 7 Februari 2025 - 09:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan penawaran untuk mengundurkan diri sukarela atau buyout terhadap para karyawan di Badan Intellijen Pusat Amerika Serikat atau CIA.

Dua sumber di CIA menyebut hal ini merupakan bagian dari upaya luas Presiden Donald Trump untuk mengecilkan pemerintahan federal dan menyesuaikannya dengan agendanya.

Apabila ada karyawan yang mau mengundurkan diri, maka akan tetap diberikan gaji dan tunjangan tetap hingga September 2025.

Baca Juga : Tawaran Pengunduran Diri Massal Muncul di CIA, Trump Ingin Bersih-bersih?

Kemudian langkah ini juga disebut sebagai langkah untuk menyamakan “perspektif” dengan Direktur CIA John Ratcliffe .

Melansir Reuters, tawaran pensiun diri ini menjadi langkah Trump untuk menyetarakan jalan dengan para pejabatnya saat ini.

Baca Juga :  [KLARIFIKASI] Video Prabowo Bertemu Susi Pudjiastuti Terjadi 2023, Bukan 2025

Baca Juga : : Alasan Presiden Trump Bekukan USAID, Dukung Mobil Listrik Vietnam hingga Proyek Wuhan

Sayangnya hingga kini tawaran pengunduran diri massal ini tidak berlaku untuk seluruh staff dan karyawan CIA.

Mengingat masih ada sejumlah tugas penting, maka tawaran tersebut hanya diberikan kepada pekerja tertentu.

Baca Juga : : Ini yang Akan Dilakukan Donald Trump setelah Ambil Alih Jalur Gaza

Pihak CIA juga tidak mengungkapkan anggaran untuk masalah ini. Mereka pun belum tau jumlah pasti pegawai yang mereka pekerjaan.

Meski tawaran tersebut telah dikirimkan ke seluruh tenaga kerja di agensi tersebut, masih belum jelas apakah semua orang akan diizinkan untuk menerimanya.

Baca Juga :  Pemerintah Cari Cara Riset Jalan Terus meski Dana Makin Kecil

Sumber menyebut bahwa beberapa pekerjaan dan bidang keahlian tertentu tampaknya akan dibatasi. Hal ini menunjukkan bahwa upaya tersebut kurang menyeluruh dibandingkan dengan lembaga layanan sipil yang tidak dianggap melakukan pekerjaan keamanan nasional.

Adapun masalah ini menimbulkan kritikan dari para pengamat yang menyebut sebagai langkah bersih-bersih Trump.

Namun hal ini telah dibantah oleh para pejabat Trump. Mereka justru merasa bahwa CIA dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi bobot yang “terlalu berat” dan menjadi bagian dari “kegelapan negara”.

Berita Terkait

Trump Rayakan HUT AS: Jet Bomber B-2 & UU Kontroversial Disahkan!
Lolos Uji! 12 Calon Dubes Siap Melaju ke Kursi Jabatan?
DPR Buka Kans Revisi UU MK Usai Putusan Pemilu Dipisah
Daftar Calon Dubes yang Ikut Uji Kelayakan di DPR Hari Ini
DPR Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk Calon Dubes AS dan Jepang Hari Ini
Apa Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur BI
Kelompok Sipil Sebut Penarikan Novi Helmy dari Bulog sebagai Skandal
Gibran Harap Wisatawan di Bali Meningkat: Jangan Kalah dengan Negara Lain

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 20:11 WIB

Trump Rayakan HUT AS: Jet Bomber B-2 & UU Kontroversial Disahkan!

Sabtu, 5 Juli 2025 - 18:35 WIB

Lolos Uji! 12 Calon Dubes Siap Melaju ke Kursi Jabatan?

Sabtu, 5 Juli 2025 - 13:05 WIB

DPR Buka Kans Revisi UU MK Usai Putusan Pemilu Dipisah

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:47 WIB

Daftar Calon Dubes yang Ikut Uji Kelayakan di DPR Hari Ini

Sabtu, 5 Juli 2025 - 11:52 WIB

DPR Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk Calon Dubes AS dan Jepang Hari Ini

Berita Terbaru

entertainment

Julian McMahon ‘Charmed’ Meninggal: Dunia Berduka karena Kanker

Sabtu, 5 Jul 2025 - 22:58 WIB