Ragamutama.com – , Jakarta – Sejak dini hari, tepatnya pukul 06.30 WIB, gelombang massa aksi mulai memadati kawasan Monumen Nasional di Gambir, Jakarta Pusat. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk memperingati Hari Buruh Internasional, sebuah momentum penting yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, yang pada tahun 2025 ini jatuh pada hari Kamis. Kedatangan massa aksi ini menggunakan beragam moda transportasi, termasuk bus-bus besar yang mengangkut mereka dari berbagai daerah penyangga Jakarta seperti Banten, Jawa Barat, hingga wilayah DKI Jakarta itu sendiri.
Pilihan editor: Alasan Sesungguhnya Hasan Nasbi Mundur
Aksi akbar ini diramaikan oleh kehadiran berbagai konfederasi buruh dan pekerja yang memiliki pengaruh signifikan di Indonesia. Di antaranya adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI). KSPSI tampak menonjol dengan atribut bendera dan logo serikat yang didominasi warna biru, sementara serikat-serikat pekerja lainnya juga terlihat sibuk mempersiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendukung jalannya aksi.
Aksi peringatan Hari Buruh ini menjadi forum penting bagi para buruh dan pekerja untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait berbagai permasalahan krusial di bidang ketenagakerjaan, termasuk isu-isu seperti upah yang sesuai dengan kebutuhan hidup layak serta jaminan sosial yang memadai.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang juga menjabat sebagai Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa terdapat enam isu strategis yang akan diangkat dan disampaikan secara langsung kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Isu-isu yang akan kami perjuangkan dalam perayaan May Day ini meliputi penghapusan sistem outsourcing (tenaga alih daya), pembentukan satuan tugas khusus untuk menangani permasalahan pemutusan hubungan kerja (satgas PHK), penentuan upah yang layak bagi pekerja, serta perlindungan buruh yang komprehensif melalui pengesahan RUU (Rancangan Undang-Undang) Ketenagakerjaan yang baru,” ujar Said dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Kamis, 24 April 2025, seperti yang dikutip dari Antara.
Selain itu, Said juga menegaskan bahwa tuntutan para buruh mencakup perlindungan hak-hak pekerja rumah tangga melalui pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). Selanjutnya, mereka juga menuntut pemberantasan praktik korupsi secara sistematis melalui RUU Perampasan Aset.
Lebih lanjut, dia memperkirakan bahwa sekitar 200 ribu buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Purwakarta, Karawang, Serang, hingga Cilegon, akan turut berpartisipasi dalam peringatan Hari Buruh Internasional yang akan diselenggarakan di Lapangan Monas.
Selain itu, para buruh di setidaknya 30 provinsi lainnya di seluruh Indonesia juga direncanakan akan menggelar aksi serupa di daerah masing-masing. Peringatan Hari Buruh tersebut, menurutnya, akan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari panggung orasi yang membakar semangat hingga kegiatan-kegiatan lain yang relevan dengan perjuangan isu-isu buruh.
“Jumlah total buruh yang terlibat dalam aksi peringatan Hari Buruh di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 1,2 juta orang, berdasarkan laporan yang kami terima dari berbagai daerah,” kata Said.
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan adanya kemungkinan bahwa Presiden Prabowo akan hadir secara langsung dalam peringatan May Day 2025 di Jakarta. “Hampir dapat dipastikan bahwa Presiden Prabowo akan hadir langsung dalam perayaan May Day atau Hari Buruh Internasional 2025 pada tanggal 1 Mei nanti,” pungkas Said.
Pilihan editor: Deretan Kecurangan UTBK 2025: Libatkan Joki hingga Lembaga Bimbel