Akomodasi Ilegal di Bali Merajalela, Okupansi Hotel Turun Drastis 20%!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 29 April 2025 - 10:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penurunan tingkat hunian hotel di Bali hingga 20 persen menjadi sorotan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali. Penyebabnya? Maraknya akomodasi wisata ilegal.

Data PHRI Bali menunjukkan penurunan okupansi kamar hotel selama Januari hingga Maret 2025. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata tahun 2024 yang mencapai 60 hingga 70 persen.

“Berdasarkan data kunjungan wisatawan pada Januari, Februari, dan Maret, seharusnya tingkat hunian hotel meningkat. Namun, justru terjadi penurunan sekitar 10 hingga 20 persen,” ungkap Sekretaris Jenderal PHRI Bali, Perry Markus, Selasa (29/4).

Pertumbuhan akomodasi wisata ilegal, seperti vila dan rumah kos elite tanpa izin, menjadi faktor utama. Para wisatawan asing memilih akomodasi ini karena dianggap lebih nyaman dibandingkan hotel.

Baca Juga :  Liburan Hemat: 15 Destinasi Wisata Gratis untuk Pemegang KJP Plus di Jakarta

“Kami menyelidiki penyebab penurunan hunian. Apakah karena Bali hanya menjadi transit? Ternyata tidak. Banyak wisatawan memilih menginap di akomodasi ilegal yang telah disebutkan,” jelasnya.

Markus menjelaskan, akomodasi ilegal tersebut dikelola individu, baik warga lokal maupun asing. Mereka juga sering menawarkan penginapan kepada sesama warga negaranya.

“Banyak wisatawan diajak oleh teman mereka yang memiliki akomodasi ilegal. Transaksinya pun di luar sistem resmi. Mereka beralasan sebagai teman, padahal sebenarnya merupakan tamu berbayar,” ujarnya.

“Tarifnya pun tidak jauh berbeda dengan hotel. Namun, beberapa tempat menawarkan privasi yang lebih tinggi,” tambahnya.

Markus berharap pemerintah Provinsi Bali menindak tegas akomodasi wisata ilegal. Keberadaannya merugikan hotel berizin dan menimbulkan kerugian negara akibat tidak membayar pajak.

Baca Juga :  Nathalie Holscher Tolak Rujuk Sule, Akrab Hanya Settingan? Ini Alasannya!

“Hotel berizin jelas dirugikan oleh keberadaan akomodasi ilegal yang tidak taat pajak,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa, menyatakan masih melakukan identifikasi jumlah akomodasi wisata ilegal di Bali.

Pemerintah akan membahas masalah ini, termasuk terkait perizinan dan pengawasan di Kementerian Investasi.

“Kami akan membahas perbaikan sistem OSS agar permasalahan ini dapat diminimalisir,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, juga menyatakan sedang membentuk tim teknis untuk menyelesaikan masalah ini.

“Gubernur telah membentuk tim untuk mengawasi akomodasi tidak resmi,” ujarnya.

Berita Terkait

Usman Ledek Mantan Juara, Islam Makhachev Curi Sorotan: Reaksi Kocak!
Mees Hilgers Ungkap Pemain Tercepat Timnas Indonesia, Verdonk atau Sayuri?
Diskon Tiket Kereta Ekonomi: Ini Daftar 14 SS New Generation!
Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo
Ekspor Biomassa Indonesia Meroket, Jepang Impor 640 Ribu Ton!
Our Movie: Drakor Dilema Sutradara Sukses, Dibintangi Nam Goong Min!
Ricky Kambuaya: Jejak Pendidikan dari Lapangan Hijau hingga S2
Pendinginan Setelah Olahraga, Hindari 7 Risiko Ini!

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Usman Ledek Mantan Juara, Islam Makhachev Curi Sorotan: Reaksi Kocak!

Senin, 16 Juni 2025 - 16:13 WIB

Mees Hilgers Ungkap Pemain Tercepat Timnas Indonesia, Verdonk atau Sayuri?

Senin, 16 Juni 2025 - 15:33 WIB

Diskon Tiket Kereta Ekonomi: Ini Daftar 14 SS New Generation!

Senin, 16 Juni 2025 - 01:57 WIB

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:17 WIB

Ekspor Biomassa Indonesia Meroket, Jepang Impor 640 Ribu Ton!

Berita Terbaru

technology

Internet Cepat Murah Juli Ini? Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tuntas!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:47 WIB

politics

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:42 WIB

finance

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?

Senin, 16 Jun 2025 - 22:37 WIB