Akankah IHSG Terus Menguat atau Sell in May Bayangi Investor?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA. IHSG menunjukkan tren positif, mencatatkan penguatan yang signifikan. Pada Jumat (2/5), indeks berhasil naik 0,72% ke level 6.815,73, melanjutkan performa impresifnya dengan kenaikan 10,62% sepanjang bulan lalu.

Meskipun demikian, potensi koreksi teknikal, khususnya terkait sentimen ‘sell in May and go away’, tetap menjadi pertimbangan penting dalam memantau pergerakan IHSG.

Ekky Topan, analis Infovesta Kapital Advisori, menyarankan strategi investasi yang fokus pada saham-saham yang belum mengalami kenaikan signifikan. Ia juga menekankan prospektifitas sektor konsumer dan perbankan dalam situasi pasar saat ini.

“Sektor defensif seperti perbankan dan barang konsumsi cenderung masih menarik, terutama dengan valuasi saat ini yang tergolong solid dan menawarkan proteksi di tengah ketidakpastian global,” jelas Ekky kepada Kontan, Jumat (2/5).

Baca Juga :  Agensi Kim Soo Hyun GOLDMEDALIST: Diduga Manipulasi Saham, Terseret Penyelidikan!

Ada Peluang Sell in May and Go Away, Begini Proyeksi IHSG

Ekky merekomendasikan beberapa saham, antara lain AMRT dengan target harga jangka pendek Rp 2.400 dan menengah Rp 2.700 per saham, serta CTRA yang diprediksi akan berbalik arah dengan target Rp 1.100 per saham.

Ia menambahkan, saham-saham yang belum menunjukan kenaikan signifikan sejak awal tahun memiliki potensi pertumbuhan menarik dalam waktu dekat, seiring dengan tren pemulihan pasar.

Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, memberikan pandangan bahwa fenomena ‘sell in May’ tidak selalu terjadi setiap tahun dan sangat bergantung pada sentimen pasar yang berkembang.

Baca Juga :  OBAT Bagi Dividen Jumbo: 100% Laba Bersih Mengalir ke Pemegang Saham

“Fenomena sell in May go away perlu diiringi oleh katalis atau sentimen spesifik. Saat ini, pasar masih relatif kondusif, baik dari dalam maupun luar negeri,” tambahnya.

Ia mengingatkan pentingnya pemantauan terhadap dinamika ekonomi global dan domestik yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar dalam jangka pendek. Hal ini termasuk potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I dan perkembangan situasi geopolitik.

IHSG Ditutup Menguat ke 6.815,7 Hari Ini (2/5), ISAT, ANTM, INKP Top Gainers LQ45

Berita Terkait

Investor Asing Tarik Rp 61 Triliun dari Indonesia: Apa Penyebabnya?
Produksi Beras Kuartal II 2025 Diprediksi Turun Signifikan: Ini Kata BPS!
10 Perusahaan Aset Jumbo Siap IPO, Meriahkan Bursa Saham Indonesia!
Transaksi Digital Bank Mandiri Melesat: Inklusi Keuangan Jadi Kunci
Indeks Manufaktur Indonesia Terjun Bebas: Analisis S&P Global Terbaru
Bank Mandiri Catat Lonjakan Transaksi Digital: Inklusi Keuangan Semakin Cepat
Aliran Modal Asing Deras Masuk, BI Catat Rp 4,15 Triliun Seminggu
Harga Emas Antam Turun Hari Ini: Peluang Beli Setelah Cuan Tinggi?

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:35 WIB

Investor Asing Tarik Rp 61 Triliun dari Indonesia: Apa Penyebabnya?

Sabtu, 3 Mei 2025 - 20:23 WIB

Produksi Beras Kuartal II 2025 Diprediksi Turun Signifikan: Ini Kata BPS!

Sabtu, 3 Mei 2025 - 20:07 WIB

10 Perusahaan Aset Jumbo Siap IPO, Meriahkan Bursa Saham Indonesia!

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:59 WIB

Transaksi Digital Bank Mandiri Melesat: Inklusi Keuangan Jadi Kunci

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:55 WIB

Indeks Manufaktur Indonesia Terjun Bebas: Analisis S&P Global Terbaru

Berita Terbaru

War And Conflicts

Misteri Terungkap: Hari-Hari Terakhir Adolf Hitler, 80 Tahun Lalu

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:48 WIB

Family And Relationships

Onadio Leonardo Protektif: Istri Hamil Setelah Berjuang Hadapi Keguguran

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:44 WIB