AI Bantu Siswa: Profesor Ciptakan Metode Belajar Inovatif

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 01:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dewasa ini, banyak pelajar menghadapi berbagai kendala dalam proses pembelajaran. Beberapa faktor, seperti kurangnya rasa percaya diri, kesulitan memusatkan perhatian, hingga ketergantungan pada perangkat elektronik, sering kali menjadi penghambat kemajuan belajar. Sebagai respons terhadap tantangan ini, Guru Besar (Gubes) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Dr. Ir. Umi Laili Yuhana, SKom, MSc, telah merintis sebuah inovasi pembelajaran adaptif yang memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI).

Inovasi yang lahir dari penelitian mendalam ini dipresentasikan dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai Profesor ITS, dengan judul “Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Katalis Inovasi Digital untuk Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan.”

Dalam orasi yang disampaikan pada tanggal 20 Februari lalu, guru besar ini menawarkan solusi berupa aplikasi yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi, sesuai dengan kemampuan unik setiap siswa. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran melalui diskusi, penyelesaian soal, dan interaksi yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka.

“Permasalahan yang dihadapi anak-anak dalam belajar perlu diatasi dengan inovasi teknologi yang tidak hanya efisien, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter dan peningkatan keterampilan siswa,” ujar Yuhana, yang akrab disapa demikian, pada hari Rabu (14/5).

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Maksimalkan Fitur AI Galaxy A56 & A36

Guna mengembangkan aplikasi inovatif ini, dosen dari Departemen Teknik Informatika tersebut menerapkan pendekatan matematis yang selaras dengan cara berpikir manusia. Metode yang digunakan meliputi Classical Test Theory, Rasch Model, Metode Linear dan Kuadratik, serta Adaptive and Branching Method.

“Pendekatan ini memungkinkan sistem untuk secara cerdas memilih dan menyesuaikan soal berdasarkan tingkat kemampuan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih terarah, inklusif, dan efektif,” jelasnya.

Implementasi metode tersebut menghasilkan dua aplikasi unggulan, yaitu AUGGO dan I-Assessment. AUGGO adalah aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang dirancang untuk memudahkan pembelajaran mengenai bangun ruang bagi siswa sekolah dasar (SD). Sementara itu, I-Assessment hadir sebagai aplikasi ujian daring berbasis Android yang memungkinkan penilaian dilakukan secara otomatis, sehingga memberikan hasil yang akurat dan sesuai dengan kompetensi siswa secara objektif.

Inovasi ini tidak hanya berfokus pada pendidikan dasar, tetapi juga dikembangkan untuk mendukung efisiensi sistem kerja di lingkungan ITS.

Baca Juga :  Geger! 16 Miliar Password Google, Facebook, Apple Bocor?

Alumni program master dari National Taiwan University ini juga telah menciptakan dua sistem digital internal untuk ITS, yaitu MyITS WorkTime dan MyITS Single Sign On (SSO). MyITS WorkTime berfungsi untuk mencatat waktu dan lokasi kerja pegawai, sedangkan MyITS SSO mempermudah akses ke berbagai layanan digital kampus melalui satu akun yang terintegrasi.

Menurut Yuhana, pengembangan perangkat lunak adaptif memiliki potensi besar untuk membantu para guru dalam meningkatkan partisipasi siswa, sekaligus membentuk karakter dan meningkatkan kompetensi mereka.

“Inovasi ini tidak hanya efisien, tetapi juga dapat meningkatkan moral dan keterampilan siswa untuk berkompetisi secara sehat,” tegas perempuan kelahiran Tulungagung ini.

Ia berharap agar pengembangan ini dapat terus berlanjut dan melibatkan partisipasi dari berbagai pihak.

“Kolaborasi lintas sektor harus ditingkatkan agar siswa memiliki fasilitas yang memadai dan kemudahan dalam mengakses informasi,” pungkasnya.

Berita Terkait

Harga HP Samsung Juli 2025: Z Flip7 vs Z Fold7, Mana Terbaik?
Misteri Air India: “Kenapa Dimatikan?” Rekaman Kokpit Ungkap Fakta Baru
Infinix GT 30 Pro vs Tecno Pova 7 Ultra: Raja Gaming 4 Jutaan?
Samsung Kuasai Xealth: Ekosistem Kesehatan Makin Canggih!
Apple Akan Rilis iPhone 17e Awal 2026, Begini Bocorannya
Kisah Mike Lazaridis, Pendiri BlackBerry Pernah Jadi Miliarder Kanada
Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli
Aktifkan Voice Chat Grup WhatsApp: 2 Cara Mudah & Cepat

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:23 WIB

Harga HP Samsung Juli 2025: Z Flip7 vs Z Fold7, Mana Terbaik?

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:28 WIB

Misteri Air India: “Kenapa Dimatikan?” Rekaman Kokpit Ungkap Fakta Baru

Minggu, 13 Juli 2025 - 12:04 WIB

Infinix GT 30 Pro vs Tecno Pova 7 Ultra: Raja Gaming 4 Jutaan?

Minggu, 13 Juli 2025 - 11:53 WIB

Samsung Kuasai Xealth: Ekosistem Kesehatan Makin Canggih!

Minggu, 13 Juli 2025 - 11:04 WIB

Apple Akan Rilis iPhone 17e Awal 2026, Begini Bocorannya

Berita Terbaru

crime

Tawuran Kramat Raya: 9 Pemuda Diciduk Polisi!

Minggu, 13 Jul 2025 - 14:29 WIB

entertainment

The Sun Gazer: Kisah Cinta Langit yang Menyentuh

Minggu, 13 Jul 2025 - 14:11 WIB

technology

Harga HP Samsung Juli 2025: Z Flip7 vs Z Fold7, Mana Terbaik?

Minggu, 13 Jul 2025 - 13:23 WIB

Family And Relationships

Adam Suseno Sakit, Inul Daratista: Cuma Mau Aku yang Rawat!

Minggu, 13 Jul 2025 - 13:10 WIB

entertainment

Our Movie Episode Terbaru: 4 Plot Twist Bikin Shock!

Minggu, 13 Jul 2025 - 12:58 WIB