ADHI: Laba Kuartal I 2025 Anjlok 96 Persen, Apa Penyebabnya?

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 6 Mei 2025 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melaporkan penurunan signifikan pada laba bersihnya, mencapai 96,88% secara tahunan atau year on year (yoy) selama tiga bulan pertama tahun 2025.

Penurunan laba bersih ini dipicu oleh penurunan pendapatan usaha ADHI sebesar 36,09% yoy, menjadi Rp 1,68 triliun pada kuartal I 2025. Sebagai perbandingan, pendapatan ADHI pada periode yang sama tahun sebelumnya adalah Rp 2,63 triliun.

Secara detail, kontribusi terbesar terhadap pendapatan ADHI berasal dari segmen teknik dan konstruksi dengan nilai Rp 1,30 triliun. Diikuti oleh segmen manufaktur sebesar Rp 213,03 miliar, segmen properti dan pelayanan sebesar Rp 94,71 miliar, serta segmen investasi dan konsesi sebesar Rp 67,69 miliar.

Menurut Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, penurunan pendapatan dan laba bersih ADHI terutama disebabkan oleh merosotnya pendapatan dari joint venture (JV) yang cukup tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

“Hal ini juga terkait dengan penurunan perolehan kontrak baru,” jelasnya kepada Kontan, Senin (5/5).

Superkrane Mitra (SKRN) Bagikan Dividen Rp 284,71 Miliar, Simak Jadwal Lengkapnya

Pada kuartal I 2025, ADHI juga mencatat nilai kontrak baru sebesar Rp 2 triliun. Komposisi kontrak ADHI hingga Maret 2025 meliputi proyek-proyek gedung, energi & industrial, serta berbagai proyek infrastruktur lainnya.

Baca Juga :  GOTO Berpotensi Terbang? Isu Danantara Jadi Katalis Positif Saham

Jika melihat laporan laba rugi, terlihat bahwa bagian laba ventura bersama mengalami penurunan dari Rp 125,01 miliar pada Maret 2024 menjadi Rp 91,67 miliar pada Maret 2025.

Akibatnya, ADHI membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih, sebesar Rp 316,59 juta pada kuartal I 2025. Laba bersih perusahaan ini turun drastis 96,88% yoy dari Rp 10,15 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan kinerja tersebut, laba per saham dasar ADHI menjadi Rp 0,04 pada akhir Maret 2025, menurun tajam dari Rp 1,21 pada periode yang sama tahun lalu.

Rozi menjelaskan, pihaknya berharap ada peningkatan perolehan kontrak baru seiring dengan dibukanya kembali anggaran infrastruktur yang sebelumnya sempat tertunda, guna mendongkrak pendapatan.

“Selain itu, untuk mengoptimalkan kinerja keuangan, ADHI terus berupaya melakukan efisiensi dan optimalisasi struktur biaya operasi,” imbuhnya.

Mengenai rencana merger BUMN Karya, Rozi menyampaikan bahwa proses eksekusinya masih berada di bawah kewenangan pemegang saham mayoritas. Namun, secara prinsip, ADHI menyatakan dukungan penuh terhadap setiap program pemerintah.

Baca Juga :  Kadin Susun Pedoman Ampuh Lindungi Investor dari Pemalakan Pengusaha Lokal

Lebih lanjut, ADHI saat ini tengah melakukan kajian internal terkait rencana divestasi aset pada tahun 2025.

“Apabila terdapat informasi material, ADHI akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada otoritas terkait dan masyarakat secepat mungkin sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas Rozi.

Per 31 Maret 2025, ADHI memiliki total aset sebesar Rp 34,49 triliun, mengalami penurunan dibandingkan posisi Rp 35,04 triliun per 31 Desember 2024.

Jumlah liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 24,81 triliun pada akhir Maret 2025, lebih rendah dibandingkan Rp 25,36 triliun pada akhir Desember 2024. Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat Rp 9,68 triliun pada kuartal I 2025, sedikit menurun dari Rp 9,67 triliun pada akhir tahun 2024.

ADHI memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 1,62 triliun pada akhir Maret 2025, turun signifikan dari Rp 6,42 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Meningkat, Rugi Chandra Asri (TPIA) Berkurang

Berita Terkait

Sukuk Negara Dilelang Lagi, Kementerian Keuangan Tawarkan Investasi Selasa Ini!
Harga Emas Antam Hari Ini
Ratusan Bank Tutup, Kemenkeu: Inovasi atau Ancaman?
Jerome Powell Ungkap Data Inflasi AS ke Kongres, Apa Dampaknya?
IHSG Terkapar? Cek Proyeksi Pergerakan Saham Senin, 23 Juni!
INDF Bagi Dividen Jumbo, Investor Kantongi Rp 280 per Saham!
IHSG Tertekan Pekan Depan: Perang Iran-Israel & Ekonomi Jadi Sorotan
Emas Antam 22 Juni 2025: Harga Terbang Tinggi, Rp2 Juta?

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:18 WIB

Sukuk Negara Dilelang Lagi, Kementerian Keuangan Tawarkan Investasi Selasa Ini!

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:42 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:02 WIB

Ratusan Bank Tutup, Kemenkeu: Inovasi atau Ancaman?

Minggu, 22 Juni 2025 - 12:28 WIB

Jerome Powell Ungkap Data Inflasi AS ke Kongres, Apa Dampaknya?

Minggu, 22 Juni 2025 - 12:12 WIB

IHSG Terkapar? Cek Proyeksi Pergerakan Saham Senin, 23 Juni!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

86 Kepala Daerah Ikuti Retreat di IPDN Jatinangor, Apa Agendanya?

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:43 WIB

politics

Iran Ancam Balas AS, Semua Opsi di Meja!

Minggu, 22 Jun 2025 - 14:32 WIB