RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan kehadirannya di pasar ritel. Perusahaan menargetkan pembukaan antara 25 hingga 30 gerai baru di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi ekspansi pada tahun 2024, di mana ACES berhasil membuka 20 toko baru.
Teresa Wibowo, Direktur PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), mengungkapkan bahwa ekspansi gerai Azko tahun ini akan lebih difokuskan pada wilayah Indonesia Timur.
“Selama ini, kami melihat bahwa kehadiran kami cukup terkonsentrasi di Pulau Jawa dan sekitarnya. Oleh karena itu, kami melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia Timur. Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan tersebut,” ujar Teresa dalam acara pertemuan media di Jakarta, Jumat (16/5).
Aspirasi Hidup (ACES) Menargetkan Pergantian Nama Menjadi AZKO yang Diharapkan Rampung pada Kuartal 1-2025
Teresa menjelaskan bahwa rencana ekspansi ini telah dipersiapkan secara matang sejak awal tahun 2025, didukung oleh kondisi keuangan perusahaan yang sehat. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa menemukan lokasi yang strategis merupakan salah satu tantangan utama dalam merealisasikan ekspansi ini.
Selain itu, penyesuaian produk dengan selera dan kebutuhan konsumen di berbagai daerah juga menjadi pertimbangan penting.
ACES Chart by TradingView
“Kami telah beroperasi selama 30 tahun, sehingga kami memiliki pemahaman yang baik tentang demografi dan target pasar kami. Tantangan utamanya adalah menemukan lokasi yang tepat dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan kami,” imbuh Teresa.
Prospek Saham dan Rekomendasi Analis
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, berpendapat bahwa ekspansi toko yang agresif di tengah kondisi daya beli yang belum sepenuhnya pulih merupakan langkah yang memiliki risiko. Namun, ia menilai bahwa strategi ini tetap rasional asalkan disertai dengan pemilihan lokasi yang strategis dan upaya untuk meningkatkan produktivitas toko secara signifikan.
Menurut Liza, ACES memiliki pengalaman yang cukup dalam melaksanakan ekspansi secara efisien dan memanfaatkan skala ekonomi. Meskipun demikian, tekanan konsumsi pasca Lebaran dan tren downtrading mengharuskan perusahaan untuk melakukan kontrol yang ketat terhadap penjualan per toko dan arus kas (cashflow) dalam setiap ekspansi yang dilakukan.
“Ekspansi dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan, tetapi harus dilakukan secara selektif dan didasarkan pada produktivitas, bukan hanya sekadar penambahan jumlah toko,” kata Liza kepada Kontan, Jumat (16/5).
Perhatikan Rekomendasi Saham Aspirasi Hidup (ACES) yang Mencatatkan Kinerja Gemilang di Tahun 2024
Liza mengidentifikasi beberapa faktor yang mendukung kinerja ACES. Pertama, loyalitas pelanggan dari kalangan menengah perkotaan yang relatif stabil. Kedua, diversifikasi geografis dan penetrasi ke kota-kota tingkat kedua atau ketiga.
Ketiga, permintaan yang tetap tinggi terhadap produk kebutuhan rumah tangga (seperti alat dapur dan perlengkapan penyimpanan) meskipun terjadi perlambatan konsumsi. Keempat, strategi omnichannel dan pemanfaatan platform KlikAce serta sistem logistik internal yang efisien.
Namun, terdapat juga beberapa faktor yang dapat menjadi pemberat kinerja perusahaan. Di antaranya, melemahnya daya beli, terutama dari kelompok generasi muda dan masyarakat perkotaan yang cenderung menunda pembelian barang-barang sekunder.
Kemudian, tekanan pada margin keuntungan akibat biaya logistik yang meningkat, biaya sewa yang tinggi, dan ketergantungan pada impor. Terakhir, persaingan yang semakin ketat, baik dari platform e-commerce maupun pemain ritel besar lainnya seperti Informa dan IKEA.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menjelaskan bahwa ekspansi yang dilakukan oleh ACES merupakan langkah strategis jangka panjang yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Jaga Momentum Kinerja Positif, Simak Strategi Aspirasi Hidup (ACES) di Tahun 2025
“Namun, melemahnya daya beli masih menjadi tantangan yang membayangi kinerja keuangan ACES,” ujar Indy kepada Kontan, Jumat (16/5).
Untuk mempertahankan kinerja positif di tahun 2025, Indy menyarankan agar manajemen ACES fokus pada optimalisasi pengelolaan persediaan dan operasional, serta memperkuat layanan e-commerce mengingat potensi pergeseran tren belanja konsumen ke arah digital. Ia juga menekankan pentingnya memantau perkembangan makroekonomi untuk memahami arah pergerakan daya beli masyarakat di masa depan.
Indy merekomendasikan untuk hold saham ACES dengan target harga Rp 780.
Pada perdagangan Jumat (16/5), harga saham ACES berada pada posisi Rp 510 per saham, mengalami penurunan sebesar 4,67% dalam sehari. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini telah melemah sebesar 35,44%.