Ragamutama.com – Simone Inzaghi, arsitek Inter Milan, mengungkapkan rasa khawatir mendalam usai timnya menerima kekalahan telak 0-3 dari AC Milan dalam duel sengit di semifinal Coppa Italia. Impian Inter untuk meraih treble musim ini pun harus kandas.
Laga leg kedua semifinal Coppa Italia 2024-2025 antara Inter kontra Milan digelar di stadion kebanggaan, Giuseppe Meazza, pada Rabu (23/4/2025) atau Kamis dini hari WIB.
Milan berhasil mengamankan kemenangan telak 3-0 melalui dua gol yang dicetak oleh Luka Jovic, serta satu gol tambahan dari Tijjani Reijnders.
Dengan hasil meyakinkan ini, AC Milan sukses melaju ke babak final Coppa Italia 2024-2025, sekaligus memupuskan asa Inter untuk mengamankan gelar treble musim ini.
Simone Inzaghi, pelatih Inter, mengakui keunggulan Milan yang tampil lebih efisien dan mematikan di depan gawang.
Ia pun tak segan memberikan pujian kepada rival sekotanya tersebut, yang dalam lima pertemuan di semua kompetisi musim ini, selalu berhasil membuat Inter kesulitan dan belum terkalahkan.
Menurut Inzaghi, Inter sebenarnya sempat menunjukkan performa yang cukup baik di paruh pertama pertandingan. Akan tetapi, mereka kehilangan momentum dan kendali permainan setelah gol pembuka dari Luka Jovic.
Keadaan semakin memburuk bagi Inter setelah Milan berhasil menggandakan keunggulan di babak kedua.
“Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para penggemar setia kami, yang sekali lagi hadir dengan jumlah yang luar biasa malam ini,” ungkap Inzaghi kepada Sport Mediaset dalam sesi wawancara seusai pertandingan.
“Inilah sepak bola, kita harus memberikan kredit kepada Milan atas penampilan mereka.”
“Ada sedikit penyesalan untuk babak pertama, karena berdasarkan peluang yang berhasil kami ciptakan, seharusnya kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik,” tutur Simone Inzaghi, seperti dilansir dari Football Italia.
Kekalahan menyakitkan dari AC Milan ini tentu saja membuat Simone Inzaghi merasa cemas dan khawatir.
Pasalnya, hasil negatif ini hadir hanya beberapa hari setelah Inter mengalami kekalahan 0-1 dari Bologna di ajang Liga Italia.
Sang pelatih yang berasal dari Piacenza itu juga menyayangkan peluang emas yang didapatkan oleh Stefan De Vrij, yang sayangnya gagal berbuah gol akibat penyelamatan gemilang dari kiper Milan, Mike Maignan.
“Di babak kedua, kami kebobolan dari situasi tendangan sudut, dan keberuntungan juga seolah menjauh dari kami. Setelah itu, kami bermain jauh lebih buruk dibandingkan dengan babak pertama.”
“Tentu saja (saya khawatir), karena kami tidak terbiasa mengalami dua kekalahan secara beruntun.”
“Kami perlu menganalisis kedua kekalahan ini dengan cara yang tepat dan mendalam. Kami sebenarnya tidak pantas kalah di Bologna, dan malam ini kami kehabisan tenaga di babak kedua.”
“Seandainya gol De Vrij terjadi, mungkin itu bisa membuka kembali peluang bagi kami, tetapi sekali lagi, kredit untuk Milan, mereka terus memberikan kesulitan kepada kami dalam lima pertemuan musim ini. Kami, terutama saya sendiri, seharusnya bisa berbuat lebih banyak lagi.”
