Fenomena KaburAjaDulu Jadi Tantangan Pemerintah

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 11:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Tagar KaburAjaDulu trending di sejumlah lini media sosial dalam sepekan terakhir. Kampanye ini muncul atas keresahan masyarakat atas kebijakan pemerintah yang tak berpihak dan membuat situasi belakangan menjadi cukup mengkhawatirkan.

#KaburAjaDulu pada dasarnya mengajak masyarakat di Indonesia untuk bisa berkarier atau belajar di luar negeri lewat berbagai jalur. Banyak diaspora Indonesia yang bekerja atau belajar di negara lain mengunggah kontennya dan menjadi perbincangan, merasa iri hingga tertarik mencoba hal tersebut.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, buka suara terkait tagar KaburAjaDulu. Fenomena ini, menurut Yassierli, menjadi tantangan buat pemerintah. Makanya, dia mendorong agar jajaran di pemerintahan bersama-sama bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baik di Indonesia.

“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan dan concern kami,” ujar Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/2/2025).

1. Bekerja di luar negeri bisa meningkatkan kemampuan

Meski demikian, Yassierli mengatakan, tak masalah apabila ada warga Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. Menurutnya, hal itu juga bisa meningkatkan kemampuan masyarakat.

Baca Juga :  Prabowo Janji Perjuangkan Marsinah Pahlawan Nasional: Kisah Tragis Buruh yang Dibunuh

“Ya, ini kan netizen terkait dengan #KaburAjaDulu, memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya. Jadi semangatnya bukan kabur sebenarnya. Jadi, kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri. Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah,” ujar Yassierli.

2. Mengenal fenomena Kabur Aja Dulu

#KaburAjaDulu telah menjadi fenomena luas yang jadi gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi oleh generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri. Kabur Aja Dulu menjadi manifestasi kolektif yang dipicu berbagai masalah sosial seperti beban pajak hingga kesulitan lapangan kerja.

Baru-baru ini #KaburAjaDulu kembali memanas akibat isu efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, misalnya potongan dana pendidikan, gangguan layanan publik, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.

Hastag ini kemudian mendorong individu untuk pindah ke luar negeri dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Tagar ini turut diramaikan dengan beragam informasi seputar beasiswa, lowongan kerja, hingga tips adaptasi kehidupan di luar negeri. 

Baca Juga :  Soal Polemik HGB di Perairan Sidoarjo, Dosen Unair Singgung Implikasi Hukum Laut Internasional

Fenomena ini menunjukkan pesimisme anak muda terhadap dinamika yang terjadi di dalam negeri. Sehingga, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meninggalkan Tanah dan memulai kehidupan baru di negeri lain. Apakah kamu termasuk orang yang punya keinginan untuk kabur aja dulu?

3. Hubungan #KaburAjaDulu dengan brain drain

Naiknya tren #KaburAjaDulu, diikuti dengan munculnya istilah brain drain. Jika merujuk pada Cambridge Dictionary, brain drain adalah situasi di mana banyak ahli serta tenaga terdidik meninggalkan negara asal mereka untuk bekerja dan hidup di negara lain yang memiliki kualitas lebih baik. 

Menurut dokumen World Bank, fenomena ini dapat berimbas buruk pada perkembangan negara yang ditinggalkan oleh orang-orang intelek tersebut. Situasi ini diproyeksikan dapat berdampak pada kesejahteraan dan pertumbuhan berbagai sektor.

Negara juga dapat kehilangan tenaga terampil untuk profesi yang krusial seperti tenaga kesehatan, peneliti, dan lain-lain. Secara keseluruhan, efek dari brain drain akan meliputi kehidupan masyarakat secara keseluruhan, baik secara sosial, ekonomi, hingga politik.

Berita Terkait

May Day: Gubernur Riau Tingkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat
Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya
Alasan Prabowo: Outsourcing Tidak Dihapus Total, Ini Pertimbangannya!
Prabowo Bercanda Lepas dengan Kapolri dan Panglima TNI saat Peringatan Hari Buruh
Ketua KASBI Tegaskan: May Day Momentum Kritik Kebijakan Pemerintah
Prabowo Usulkan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Harapan Baru Buruh?
Prabowo Janji Perjuangkan Marsinah Pahlawan Nasional: Kisah Tragis Buruh yang Dibunuh

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:47 WIB

May Day: Gubernur Riau Tingkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:39 WIB

Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:35 WIB

Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:15 WIB

Alasan Prabowo: Outsourcing Tidak Dihapus Total, Ini Pertimbangannya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:39 WIB

Prabowo Bercanda Lepas dengan Kapolri dan Panglima TNI saat Peringatan Hari Buruh

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polisi Pukuli Jurnalis Tempo Saat Liput Demo Buruh Semarang: Kronologi Lengkap

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:19 WIB

Food And Drink

Rekomendasi 4 Kuliner Murah Meriah & Lezat Dekat Malioboro

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:16 WIB