Grup Djarum Masuk, Begini Bisnis Remala Abadi (DATA)

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. PT Remala Abadi Tbk (DATA) akan memiliki pemegang saham pengendali (PSP) baru. Tak main-main, DATA berhasil menggaet Grup Djarum untuk menjadi investor strategisnya. 

Emiten Menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui entitas usahanya, PT Iforte Solusi Infotek telah mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi sekitar 40% saham DATA. 

Nantinya, Iforte bakal membeli saham milik Verah Wahyudi Singgih Wong sebanyak 36,8% selaku pemegang saham mayoritas dan pemegang saham pendiri DATA, yakni Jimmi Anka sebanyak 3,2%. 

Direktur Utama Remala Abadi Agus Setiono mengatakan pada dasarnya, DATA telah berhasil mengembangkan jaringan dengan biaya yang relatif efisien. 

Hasilnya, DATA dapat memasarkan produk yang mampu bersaing dengan harga jual kompetitif. Agus memastikan kualitas produk yang ditawarkan juga baik. 

“Ini berpotensi dapat meningkatkan nilai tambah bagi DATA dan investor, baik itu calon investor strategis maupun investor publik,” jelasnya kepada Kontan, Kamis (13/2). 

Agus bilang pada 2025 ini, DATA akan akan fokus mengembangkan bisnis ritel atau Business to Customer (B2C) untuk melengkapi portofolio bisnisnya. 

DATA sudah menjalankan bisnis Business to Business (B2B) untuk sektor korporasi dan wholesale dengan merek Tachyon. Di mana, segmen ini merupakan kontributor terbesar pendapatan DATA. 

Baca Juga :  IHSG 9 April 2025: Sentimen Negatif Bayangi, Peluang Buyback?

Sementara untuk segmen ritel, DATA akan menggunakan merek bernama Nethome. Agus memproyeksikan, Nethome akan menjadi produk unggulan DATA kedepannya. 

Nethome akan menawarkan koneksi internet hingga 100 Mbps dengan harga mulai dari Rp 200.000 per bulan. Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Untuk memperkuat segmen ritel, DATA akan membangun 500.000 home connect di 2025. Agar target itu bisa tercapai, DATA membutuhkan dana investasi sekitar Rp 200 miliar–Rp 250 miliar. 

Agus mengatakan DATA akan memanfaatkan sinergi dengan jaringan luas yang dimiliki Grup Djarum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi dan telekomunikasi. 

  DATA Chart by TradingView  

“Grup Djarum memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara DATA punya jalur antarkota. Hal ini yang akan kami sinergikan,” tuturnya. 

Agus optimistis kinerja DATA akan bertumbuh positif pasca akuisisi oleh Grup Djarum ini rampung. Dengan mengoptimalkan segmen ritel, DATA memproyeksikan pendapatan tumbuh 100%. 

Secara keseluruhan, DATA menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 500 miliar pada 2025. Agus bilang dana itu akan dipakai untuk menunjang perkembangan jaringan. 

Baca Juga :  Smartfren Rugi Rp 1,29 Triliun, Bagaimana Dampaknya terhadap Rencana Merger dengan XL?

Realisasi Dana IPO

Remala Abadi sendiri baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Mei 2024. Pada hajatan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) mematok harga di Rp 188. 

DATA menawarkan 275 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan di tempat setor. Dus, emiten infrastruktur telekomunikasi ini memperoleh dana Rp 51,70 miliar. 

Dana IPO itu salah satunya digunakan untuk pengambilalihan saham PT Fiber Media Indonesia. Agus bilang akuisisi telah tuntas tak lama setelah DATA melantai di BEI. 

“Akuisisi sudah dilakukan dan berjalan dengan baik dengan menghasilkan kinerja DATA yang lebih efisien dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan,” jelas dia. 

Pada 8 Mei 2024, DATA sudah mencaplok 85% dari seluruh modal yang ditempatkan disetor penuh kepada PT Fiber Media Indonesia. DATA menggelontorkan dana Rp 19,97 miliar. 

Secara keseluruhan, DATA sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp 45,93 miliar. Alhasil, DATA masih memiliki sisa dana dari penawaran umum perdana saham sebesar Rp 2,76 miliar. 

Berita Terkait

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Berita Terbaru

Uncategorized

Sindhu Tersingkir di Sudirman Cup 2025, India Tetap Dominasi Grup D

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:35 WIB

Education And Learning

Ujian UTBK SNBT 2025 Diduga Banyak Kecurangan: Sistem Pendidikan Butuh Perbaikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:15 WIB

technology

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB