Valuasi Saham di BEI Sudah Murah, Mau Ikut Konglomerat Serok Saham?

- Penulis

Jumat, 14 Februari 2025 - 12:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang berlanjut sejak awal tahun ini bisa menjadi kesempatan mengoleksi saham berfundamental baik namun sudah terlalu murah.

Sejumlah konglomerat pun terpantau mulai melakukan aksi “serok saham” atau membeli saham di level harga wajarnya.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat tipis 0,06% ke level 6.617 pada pukul 10.45 WIB hari ini, Jumat (14/2/2025). Sejak awal tahun, pelemahan IHSG mencapai 6,50% atau menjadikannya sebagai indeks berperforma terburuk di Asia.

Seiring dengan itu, sejumlah konglomerat maupun direksi serta komisaris beberapa emiten terpantau melakukan aksi beli saham perusahaannya belakangan ini. Harga saham yang dianggap telah murah diperkirakan menjadi salah satu alasan konglomerat dan manajemen perusahaan melakukan aksi beli saham itu. 

Baca Juga : Diam-diam Ada yang Serok  Saham Bukalapak (BUKA)

Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman menjelaskan aksi manajemen atau pemilik perusahaan yang membeli saham perusahaannya karena melihat harga yang ditawarkan oleh pasar saham saat ini cenderung di bawah nilai wajar yang seharusnya. 

Baca Juga :  Antam Cetak Rekor Pendapatan, Saham ANTM Langsung Meroket!

“Mereka yang lebih memahami kinerja secara keseluruhan dapat melihat koreksi saham sebagai peluang,” kata Fath kepada Bisnis, Rabu (12/2/2025).

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan para pemilik maupun manajemen yang melakukan akumulasi terhadap saham perusahaannya melihat harga saham perusahaan tengah berada dalam fase downtrend

“Pergerakan sahamnya dianggap undervalued ya. Lalu secara rasio fundamental, harga saham juga terdiskon,” tutur Nafan. 

Nafan juga menyebut di sisi lain, pemilik maupun manajemen perusahaan percaya jika kinerja perusahaan ke depan diproyeksi akan membaik, seiring dengan penerapan strategi bisnis yang efektif. Hal ini diyakini akan mendorong pertumbuhan perusahaan baik dari sisi top line maupun bottom line. 

Sejumlah konglomerat maupun manajemen sejumlah emiten melakukan transaksi saham untuk menambah koleksi saham miliknya. Terbaru, konglomerat Theodor Permadi Rachmat menambah koleksi saham PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) miliknya menjadi 5,2%. 

Baca Juga :  10 Saham Paling Mahal di BEI, Saham DCII Tembus Rp11,61 Juta per Lot

Baca Juga : Pengelola Bioskop Cinema XXI (CNMA) Siapkan Rp300 Miliar untuk Buyback Saham

Dalam laporan kepemilikan saham di atas 5% Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), TP Rachmat tercatat menambah sebanyak 1,39 juta saham TAPG.

Dengan penambahan tersebut, maka koleksi saham TAPG TP Rachmat menjadi 1,032 miliar kepemilikan, dari sebelumnya sebesar 1,03 miliar kepemilikan.

Selain itu, konglomerat pemilik PT Ultrajaya Milk Industries & Trading Company Tbk. (ULTJ) Sabana Prawira Widjaja juga menambah kepemilikannya pada ULTJ. 

Sabana menambah koleksinya pada saham produsen susu UHT ini dari 5,17 miliar (5.179.504.400) saham ULTJ atau 49,81% kepemilikan, menjadi 51,17 miliar (5.179.854.400) saham ULTJ atau menjadi 49,82% kepemilikan. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!
Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi
Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag
PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!
BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:30 WIB

Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Jumat, 15 Agustus 2025 - 02:22 WIB

Rubicon untuk Izin Hutan? Dirut Inhutani V Diduga Minta Gratifikasi

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:38 WIB

Setoran Haram Haji Khusus: KPK Ungkap Kongkalikong Pengusaha & Kemenag

Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:14 WIB

PBB Naik Bikin Gaduh? Ini Daftar Daerah yang Bergejolak!

Berita Terbaru

politics

Gibran Intens Temui Dasco: Kawal Program Presiden Jokowi!

Kamis, 21 Agu 2025 - 04:50 WIB