Rupiah Berpeluang Melemah pada Jumat (14/2), Cermati Sentimen Pemicunya

- Penulis

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/2). Rupiah diperkirakan kembali melemah pada Jumat (14/2) seiring data ekonomi dari AS.

Kamis (13/2), rupiah spot ditutup menguat 0,09% ke Rp 16.361 per dolar AS. Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga naik tipis atau 0,006% ke Rp 16.365 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah karena melemahnya dolar AS imbas pembicaraan Trump dengan Putin terkait dengan kemungkinan perdamaian di Ukraina. 

Baca Juga :  Emas Antam Naik Lagi, Intip Harga Terbaru Semua Ukuran!

“Progres pembicaraan perdamaian mendorong potensi penurunan harga minyak global, sehingga ekspektasi inflasi global cenderung menurun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/2).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menambahkan bahwa dolar AS juga tertekan oleh testimoni Powell di depan Senat AS yang less hawkish. 

Lukman menuturkan, walau Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan tidak akan buru-buru memangkas suku bunga, tetapi juga mengakui telah ada kemajuan besar dalam inflasi.

“Namun penguatan rupiah tidak signifikan oleh sentimen risk off di pasar ekuitas domestik,” sambungnya.

Baca Juga :  Kementerian Kominfo Dominasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Kuartal I 2025

Untuk Jumat (14/2), rupiah diperkirakan melemah. Josua berpandangan hal itu akibat data Jobless Claims yang diperkirakan turun, serta data Indeks Harga Produsen (IHP) yang diprediksi meningkat.

Lukman juga berpandangan serupa, tetapi ia menilai pelemahan akan lebih terbatas karena sentimen perdamaian Ukraina juga masih bisa mendukung.

Dus, Lukman memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah dengan rentang Rp 16.200 – Rp 16.300 per dolar AS.

Sedangkan Josua memperkirakan rupiah berada dikisaran Rp 16.325 – Rp 16.425 per dolar AS.

Berita Terkait

Cukai Rokok Moncer, Kemenkeu Raup Rp 87 Triliun Hingga Mei 2025
Saham Global Anjlok, Dolar AS Terbang: Dampak Ketegangan Iran-Israel
Lot Saham Mau Dipecah? BEI Pertimbangkan Opsi Baru!
Saham Syariah Makin Diminati, BEI Target 10 Ribu Investor Baru!
Wilmar Terjerat Kasus Triliunan: Aset Disita, Jaminan Bagaimana?
Lot Saham Lebih Murah? BEI Pertimbangkan Penurunan Satuan Lot!
Dampak BI Pangkas Suku Bunga Acuan 2025, Tren Bunga Bank Berubah?
Filianingsih Diperiksa KPK, Kasus Dana CSR BI Kembali Mencuat

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 04:08 WIB

Cukai Rokok Moncer, Kemenkeu Raup Rp 87 Triliun Hingga Mei 2025

Kamis, 19 Juni 2025 - 23:23 WIB

Saham Global Anjlok, Dolar AS Terbang: Dampak Ketegangan Iran-Israel

Kamis, 19 Juni 2025 - 18:08 WIB

Lot Saham Mau Dipecah? BEI Pertimbangkan Opsi Baru!

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:48 WIB

Saham Syariah Makin Diminati, BEI Target 10 Ribu Investor Baru!

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:38 WIB

Wilmar Terjerat Kasus Triliunan: Aset Disita, Jaminan Bagaimana?

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

Bogor-Halim Naik Damri, Ini Jadwal & Harga Tiket Terbaru!

Jumat, 20 Jun 2025 - 03:58 WIB

Uncategorized

Nami Island: Romantisme Korea, Kenangan Tak Terlupakan!

Jumat, 20 Jun 2025 - 02:28 WIB