Sinergi Jadi Kunci Merger EXCL dan FREN, Simak Penjelasan Analis

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Proses merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)  terus bergulir. Penggabungan ini bakal menentukan arah kinerja EXCL di sepanjang 2025. 

“Kinerja dan sentimen EXCL pada 2025 sangat bergantung pada perkembangan merger dengan FREN yang diharapkan rampung tahun ini,” jelas Theodorus Melvin, Investment Analyst Stockbit Sekuritas dalam risetnya, pekan lalu. 

Nilai gabungan pra-sinergi antara XL Axiata dengan Smartfren mencapai lebih dari Rp 104 triliun. Hasil merger ini diharapkan bisa menghasilkan sinergi biaya sekitar US$ 300 juta-US$ 400 juta. . Dengan asumsi kurs Rp 16.000 per dolar AS, estimasi nilai sinergi tersebut setara dengan Rp 4,8 triliun – Rp 6,4 triliun per tahun sebelum pajak.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini menjelaskan kolaborasi ini akan menempatkan XLSmart sebagai kekuatan transformatif di industri telekomunikasi, yang membuka jalan bagi pertumbuhan dan inovasi di sektor ini. 

Merger ini merupakan langkah strategis yang menggabungkan dua entitas yang saling melengkapi, dengan tujuan untuk memberikan layanan terbaik di pasar telekomunikasi Indonesia. 

“XLSmart akan memiliki skala yang lebih besar, kekuatan finansial yang solid dan keahlian yang mendalam. Ini berpotensi mendorong investasi dalam infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan dan menghadirkan inovasi,” jelas Dian, pekan lalu. . 

Setelah mendapatkan restu dari pemegang saham dan regulator, FREN akan melebur ke dalam EXCL yang akan menjadi surviving entity.

 

Baca Juga :  Penjualan Eceran Melonjak 3,3% Jelang Ramadan 2025, Bank Indonesia Ungkap Data Terbaru

Di tengah proses merger yang sedang berjalan, belum lama ini EXCL juga merilis laporan keuangan untuk tahun buku 2024. Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis, dalam  riset terbarunya juga menjelaskan, kinerja EXCL di kuartal IV-2024 tetap resilience serta pasar menanti terciptanya tonggak sejarah baru dari aksi merger.

 

“XL melaporkan laba bersih kuartal IV tahun 2024 mencapai Rp 502 miliar tumbuh 72,2% secara kuartalan dan 85,3% secara tahunan),ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan marjin EBITDA yang terjaga” tulis Niko dalam laporan risetnya.

 

Dalam laporan tersebut Niko juga menjelaskan, mereger XLSmart tetap on-track untuk tercapai di kuartal III 2025. Salah satu hal yang banyak disorot dari merger adalah potensi sinergi yang tercipta.

 

“Sinergi dari aksi merger dapat terealisasi terutama karena dua entitas bisnis menggabungkan keunggulan masing-masing dan menciptakan satu entitas baru yang jauh lebih kompetitif yang tidak dapat dicapai jika EXCL dan FREN berdiri sendiri-sendiri (standalone),” kata  Aqil Triyadi, Analis Panin Sekuritas, dalam keterangannya, Rabu (12/2)/ 

 

Pembentukan sinergi terutama dipengaruhi oleh aspek jaringan dan infrastruktur teknologi informasi, pengadaan dan aspek komersial. Dalam paparannya, baik EXCL dan FREN dapat melakukan optimalisasi jaringan dengan menon-aktifkan 20%-30% jaringan yang tumpang tindih.

 

Dari sisi ekspansi, entitas baru bernama XLSmart yang terbentuk pasca merger juga dapat berinvestasi selektif di kota-kota yang ditargetkan dengan fokus pada profitabilitas. Selanjutnya dari aspek akselerasi saluran digital dapat dicapai dengan memberikan pengalaman digital baru dan meningkatkan penjualan silang atau cross-selling.

 

Baca Juga :  Harga Emas Anjlok ke Rp1,89 Juta per Gram Setelah Sentuh Rekor Tertinggi

Menurut Aqil, nilai sinergi masih layak dicapai. Memang butuh proses dan waktu, tidak serta merta. Tapi skala ekonomi yang lebih besar ditambah optimalisasi beban biaya operasional, kebutuhan belanja modal (capex) hingga beban sewa setiap tahun memungkinkan perusahaan capai angka sinergi yang diharapkan, bahkan jika berjalan mulus sinergi bisa lebih besar”  

Sementara itu, riset CGS International juga turut melakukan perhitungan potensi penciptaan nilai tambah kumulatif dari sinergi per tahun pra-pajak yang diestimasikan bisa mencapai Rp 19,6 triliun – RP 28 triliun.

 

Pasca penggabungan EXCL dan FREN, nantinya XLSmart akan memiliki 94,5 juta pelanggan seluler.Pendapatan sebesar Rp 45,4 triliun dan laba operasional sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau dikenal EBITDA sebesar Rp 22,4 triliun mengacu pada angka pro-forma.

 

Merespons aksi korporasi ini, analis pasar modal memberi rekomendasi beli saham EXCL yang nantinya akan menjadi surviving entity. Beberapa sekuritas memberikan rekomendasi beli seperti Macquarie dengan target EXCL di Rp 3.000 per saham. Kemudian UOB-Kay Hian Sekuritas yang memberikan target harga di Rp 3.200 per saham.

Berita Terkait

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?
IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!
Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!
Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!
Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?
Kemenkeu Bebaskan Anggaran Rp86,6 Triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga
Kemenkeu Raih Rp 12 Triliun Lewat Lelang Sukuk Negara Terbaru
Indonesia Targetkan 5,3 Juta Pekerja di Sektor Ekonomi Hijau

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:31 WIB

IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:23 WIB

Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:43 WIB

Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?

Jumat, 2 Mei 2025 - 03:55 WIB

Kemenkeu Bebaskan Anggaran Rp86,6 Triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga

Berita Terbaru

Family And Relationships

Lisa Mariana Akui Karma, Minta Maaf ke Atalia Ridwan Kamil

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:04 WIB

finance

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB

finance

Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:23 WIB