Terang Bulan Antika, Kuliner Legendaris di Surabaya yang Eksis sejak 1974

- Penulis

Rabu, 12 Februari 2025 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RAGAMUTAMA.COM – Terang Bulan Antika, jajanan legendaris yang telah hadir di Surabaya sejak tahun 1974, menjadi salah satu pilihan bagi pencinta kuliner yang ingin merasakan cita rasa jadul.

Lokasi gerobak ini terletak di Jalan Kranggan, Nomor 92, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, tepat di depan toko tua percetakan foto Chatay.

Gerobak yang berwarna putih kekuningan ini tampak sederhana, tanpa satu pun banner yang terpasang.

Nama “Terang Bulan Antika” ditulis secara manual di atas papan kayu dengan cat berfont vintage.

Di balik gerobak tersebut, pasangan suami istri lansia, Ismail (65) dan Yurnita (60), terlihat duduk menunggu pelanggan.

Ismail bertugas sebagai juru masak, sementara Yurnita berperan sebagai penyaji.

Mereka merupakan penerus usaha Terang Bulan Antika yang diwariskan dari paman Ismail sejak tahun 1970-an.

“Dulu paman saya yang mulai jualan tahun 1974, kemudian tahun 1977 saya ikut bantu. Kemudian beliau meninggal tahun 1986, jadi saya yang nerusin,” ungkap Ismail.

Baca Juga :  Resep Sayur Lodeh Jagung, Ide Menu Sahur Berkuah Santan

Paman Ismail yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Utara, pindah ke Surabaya pada tahun 1969.

Ismail menyusul pada tahun 1977 untuk mencoba peruntungannya.

“Kami, saya dan istri juga asli Padang. Awalnya yang jual terang bulan ya ayah sejak zaman Jepang, namanya di Padang martabak. Kemudian diwariskan ke adiknya, ya paman saya,” ujarsnya.

Nama “Antika” pada Terang Bulan ini merupakan singkatan dari Anak Tilatang Kamang, sebuah kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Utara.

“Sebenarnya nama Antika di mana-mana banyak. Orang Sumatera biasanya pakai untuk nama resto atau rumah makan,” tambah Ismail.

Meskipun mereka berasal dari Padang, Ismail dan Yurnita telah beradaptasi dengan selera kuliner Jawa.

“Tapi ini bukan terang bulan Padang. Kalau di Padang namanya martabak tanpa manis, biasanya isinya kelapa atau kacang hijau, dan kalau di sini jarang laku,” ujarnya.

Selama 50 tahun beroperasi, Ismail menjamin rasa dan resep Terang Bulan Antika tidak banyak berubah.

Mereka menawarkan varian rasa sederhana dengan topping cokelat, keju dan kacang, dengan harga yang bervariasi antara Rp 15.000 hingga Rp 30.000, tergantung ukuran dan porsi.

Baca Juga :  7 Kota dengan Makanan Kaki Lima Terbaik di Asia Menurut Agoda

Tekstur Terang Bulan Antika khas, empuk dan kenyal, namun tidak terlalu tebal.

Pedagang biasanya tidak banyak mencampurkan bubuk pengembang, sehingga topping cokelat, kacang, dan keju lumer saat digigit, menciptakan rasa manis yang sempurna di lidah.

Namun, Ismail dan Yurnita menghadapi tantangan untuk mempertahankan usaha ini di tengah maraknya varian jajanan lainnya. “Sekarang lebih cenderung sepi,” akunya.

Ismail menambahkan, kondisi saat ini sangat berbeda dibandingkan saat pamannya memulai usaha.

“Tahun 70-an itu ramai sekali, sekarang sangat sepi. Dulu bisa menghabiskan 25 kilogram tepung, sekarang paling 8 kilogram,” sambungnya.

Ismail berharap usaha Terang Bulan Antika dapat terus eksis, meskipun anak semata wayangnya tidak berminat meneruskan usaha tersebut.

“Tapi yang namanya anak pasti punya pilihannya masing-masing. Dia juga tidak bakat jualan, tapi mungkin keponakan yang akan meneruskan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Viral TikTok Dubai Chocolate: Ancaman Krisis Pistachio Dunia?
Sudhamek AWS: Kisah Inspiratif Pemilik Garudafood dan Transformasi Bisnisnya
Nikmati Sensasi Argentina: Fuego & Sabor, Menu Terbaru yang Menggoda di Sudestada
Harga Ayam Anjlok: Peternak Rugi Puluhan Miliar Rupiah per Minggu!
Wajib Coba: 10 Kuliner Legendaris Khas Solo yang Bikin Nagih!
Kedai vs Cafe: 5 Perbedaan Utama yang Wajib Kamu Tahu!
10 Restoran Sushi Autentik Terbaik di Tokyo: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan
Tumis Jamur Bayam: Resep Praktis & Sehat Akhir Pekan!

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 15:59 WIB

Viral TikTok Dubai Chocolate: Ancaman Krisis Pistachio Dunia?

Minggu, 20 April 2025 - 08:24 WIB

Sudhamek AWS: Kisah Inspiratif Pemilik Garudafood dan Transformasi Bisnisnya

Sabtu, 19 April 2025 - 11:24 WIB

Nikmati Sensasi Argentina: Fuego & Sabor, Menu Terbaru yang Menggoda di Sudestada

Jumat, 18 April 2025 - 22:59 WIB

Harga Ayam Anjlok: Peternak Rugi Puluhan Miliar Rupiah per Minggu!

Jumat, 18 April 2025 - 19:03 WIB

Wajib Coba: 10 Kuliner Legendaris Khas Solo yang Bikin Nagih!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Kedatangan Jemaah Haji Indonesia: 17 Kloter Pertama Mendarat di Madinah Hari Ini

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:31 WIB