Ritual Thudong 2025 Sudah Dimulai, 38 Biksu Jalan Kaki dari Bangkok ke Borobudur

- Penulis

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Sebanyak 38 biksu kembali menjalankan ritual berjalan kaki Thudong menempuh perjalanan jauh dari Bangkok ke Borobudur di tahun 2025.

Thudong merupakan praktik spiritual dalam ajaran Buddha dengan cara berjalan kaki melintasi hutan, gunung, dan pedesaan ke tujuan utama Candi Borobudur, Magelang, Indonesia.

Kegiatan ini dilakukan guna menyambut Hari Raya Waisak yang jatuh pada Senin (12/5/2025).

Sudah dimulai sejak 6 Februari

Ketua Umum Internasional Thudong, Welly Widadi mengatakan, ritual Thudong sudah dimulai sejak Kamis (6/2/2025) dari Bangkok, Thailand.

“Sejak tanggal 6 Februari 2025 dari Bangkok, Thailand,” ujar Welly saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/2/2025).

Welly menjelaskan, perjalanan ini akan berlangsung selama lebih dari tiga bulan.

Nantinya, biksu-biksu tersebut akan melewati empat negara, yakni Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Welly mengatakan, saat ini, para biksu masih berjalan menuju ke Malaysia.

“Untuk tibanya di Malaysia masih belum fix bakal tanggal berapa. Setelah dari Malaysia, mereka ke Singapura,” ujar Welly.

“Kemungkinan para biksu tiba di Indonesia pada tanggal 17 April 2025,” lanjut dia.

Rute perjalanan Thudong di Indonesia

Welly menjelaskan, para biksu akan tiba di Indonesia melalui Batam.

“Saat di Batam, mereka naik pesawat itu tanggal 19 April atau 20 April 2025 menuju Jakarta,” ucap Welly.

Selanjutnya, biksu akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dari Jakarta melewati Jawa Barat sampai Jawa Tengah.

Berikut beberapa daerah yang bakal dilalui para biksu dalam ritual Thudong 2025:

  • Jakarta
  • Bekasi
  • Cikarang
  • Karawang
  • Cikampek
  • Indramayu
  • Jatibarang
  • Cirebon
  • Losari, Brebes
  • Tegal
  • Pekalongan
  • Banyu putih, Batang
  • Kendal
  • Semarang
  • Ungaran
  • Ambarawa
  • Magelang.
Baca Juga :  6 Fakta Menarik Nyepi: Jalanan Kosong dan Udara di Bali Lebih Bersih

Menilik perjalanan jauh yang harus ditempuh, Welly mengatakan, para biksu nantinya akan istirahat di daerah Semarang, Ungaran, dan Klentheng di Magelang.

“Bhikku akan mengingap di Semarang, Ungaran, dan di klentheng Magelang,” kata dia.

Adapun para Bhikku diperkirakan baru sampai di Borobudur sekitar tanggal 10 Mei 2025.

Apa saja yang dibawa bhikku saat melakukan Thudong?

Selama perjalanan, bhikku atau bhante membawa ball berisi perbekalan secukupnya, obat-obatan, dan 2 jubah.

“Itu 1 jubah yang dipakai dan 1 untuk ganti, beserta tenda juga mereka bawa,” ucap Welly.

Tenda ini digunakan oleh para biksu untuk istirahat saat melewati hutan atau gunung.

“Karena dalam perjalanan Thudong kalau lewat hutan atau kebun itu mereka nginep di tenda,” imbuhnya.

Dalam perjalanan Thudong, para biksu mengandalkan kemurahan hati masyarakat sekitar untuk mendapatkan makanan dan tempat istirahat.

Mereka tidak membawa uang atau barang berharga lainnya, karena tujuan utama ritual ini adalah untuk melatih ketergantungan pada alam dan kebaikan orang lain. 

Makna dan tujuan Thudong

Mengetahui jauhnya perjalanan yang bakal ditempuh dengan berjalan kaki, Welly menyampaikan, kegiatan Thudong memiliki beragam makna dan tujuan

Untuk tujuan, para bhikkhu ini melatih dan meningkatkan derajat kebiksuannya. Semakin jauh merka berjalan kaki, maka semakin tinggi pula derajatnya.

Baca Juga :  Bacaan Sholawat Nariyah Lengkap: Arab, Latin, dan Keutamaannya

“Saat berjalan kaki, sebenarnya para bhikku juga melafalkan doa-doa untuk kebaikan negara, atau kota-kota yang dilewati,” kata Welly.

Selain itu, mereka juga bermeditasi di tempat-tempat terpencil, seperti hutan atau gua, guna memperdalam praktik spiritual mereka.

Dengan menjalani Thudong, para biksu berharap dapat mencapai kebijaksanaan, kedamaian batin, serta mengendalikan nafsu dan keinginan duniawi.

Tak hanya itu, Thudong juga mengenalkan Indonesia secara umum ke mata internasional dan Borobudur secara khusus untuk menarik wisatawan.

“Di sini kita akan memperkenalkan keberagaman agama di Indonesia, kebudayaan, Bhineka Tunggal Ika, dan toleransi umat Indonesia itu sangat luar biasa,” kata Welly.

Bagaimana respons masyarakat Indonesia terkait Thudong?

Diketahui, Thudong dimulai sejak tahun 2023, yang artinya ini merupakan tahun ketiga adanya ritual ibadah para biksu ke Indonesia.

Menurut Welly, ritual Thudong di Indonesia selama ini direspons dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

“Banyak masyarakat yang ikut memberikan makanan kepada biksu, mereka juga men-support biksu,” ucap Welly.

Menariknya, ritual ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antara umat Buddha dengan para biksu serta mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan kebaikan hati.

Meskipun ritual Thudong penuh tantangan, seperti cuaca ekstrem, kelelahan, dan minimnya fasilitas, para biksu tetap menjalaninya dengan penuh ketekunan. 

Mereka percaya bahwa melalui penderitaan dan pengorbanan dalam perjalanan ini, mereka bisa mendekatkan diri pada pencerahan spiritual.

Berita Terkait

Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi
Pesta Rakyat Nusantara TMII: Target 200 Ribu Pengunjung Ramaikan Perhelatan
UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs
Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025
Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern
Museum Kayu Kalteng: Ungkap Jejak Keemasan Hutan Kalimantan Tengah
Taman Safari Terjebak Konflik OCI: Dampak Sengit vs Mantan Pemain Sirkus
Arkeologi Ungkap Fakta Tersembunyi di Balik Penyaliban Yesus

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 12:16 WIB

Jejak Perjuangan Kartini: 5 Destinasi Wisata Penuh Inspirasi

Senin, 21 April 2025 - 11:59 WIB

Pesta Rakyat Nusantara TMII: Target 200 Ribu Pengunjung Ramaikan Perhelatan

Minggu, 20 April 2025 - 21:24 WIB

UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs

Minggu, 20 April 2025 - 20:24 WIB

Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025

Minggu, 20 April 2025 - 11:19 WIB

Mengungkap Kisah Emas: Perjalanan dari Tambang Kuno Hingga Investasi Modern

Berita Terbaru

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB