Mengenal Pembelajaran dengan Pendekatan CRT, Strategi Baru untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa di Kelas

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 13 November 2025 - 19:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenal Pembelajaran dengan Pendekatan CRT, Strategi Baru untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa di Kelas

Mengenal Pembelajaran dengan Pendekatan CRT, Strategi Baru untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa di Kelas

Siapa pun yang pernah duduk di bangku sekolah pasti tahu rasanya berjuang melawan rasa kantuk di tengah pelajaran. Guru berbicara panjang lebar, tetapi materi terasa jauh dan sulit dipahami. Kondisi ini bukan hal baru terjadi di banyak sekolah di Indonesia, dari kota hingga pelosok desa.

Biasanya, kesalahan ditimpakan pada siswa yang dianggap malas, atau guru yang dinilai kurang menarik dalam mengajar. Namun, bagaimana jika akar masalahnya justru terletak pada cara pembelajaran yang kurang relevan dengan kehidupan siswa?

Ketika Materi Tidak Sesuai Konteks Siswa

Selama ini, banyak pelajaran disusun tanpa mempertimbangkan latar belakang siswa. Contohnya, siswa di desa diminta memahami konsep ekonomi lewat studi kasus membeli apartemen di Jakarta. Akibatnya, mereka memang bisa menghafal teori, tetapi gagal memahami aplikasinya dalam kehidupan nyata. Belajar pun terasa seperti kewajiban, bukan pengalaman bermakna.

Generasi Baru, Metode Lama

Guru sering kali berkata, “Anak zaman sekarang susah diatur.” Padahal, generasi digital tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda: informasi datang cepat, budaya global mudah diakses, dan cara berpikir mereka lebih terbuka. Karena itu, metode satu arah yang kaku sudah tidak relevan lagi. Siswa membutuhkan pendekatan yang lebih menghargai latar belakang dan pengalaman mereka.

Perlunya Pendekatan yang Responsif terhadap Budaya

Sistem pendidikan yang seragam—kurikulum, buku, hingga cara evaluasi yang sama—tidak lagi memadai. Siswa memiliki budaya, bahasa, dan realitas hidup yang berbeda. Untuk menjembatani keragaman tersebut, muncul pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), atau pembelajaran yang tanggap terhadap budaya.

Apa Itu Culturally Responsive Teaching (CRT)?

CRT bukan sekadar mengadakan hari budaya di sekolah atau memajang poster adat. Lebih dari itu, CRT mengakui bahwa budaya siswa mencakup bahasa di rumah, nilai sosial, gaya komunikasi, serta media yang mereka konsumsi. Guru yang menerapkan CRT menggunakan unsur budaya ini sebagai pintu masuk menuju pemahaman akademik.

Guru Sebagai Koki, Bukan Penyalin Resep

Bayangkan dua tipe guru:

  • Guru A hanya menyalin isi buku dan menyampaikan sesuai naskah.

  • Guru B seperti koki andal—memasak dengan bahan yang sama, tetapi menyesuaikan bumbu agar sesuai dengan selera “pelanggannya,” yakni siswa.

Guru tanggap budaya adalah guru tipe kedua. Ia tidak mengubah tujuan pembelajaran, tetapi menyesuaikan cara agar lebih relevan dengan siswa.

Mengapa CRT Efektif?

Secara psikologis, otak manusia hanya fokus pada hal yang dianggap relevan. Jika pelajaran terasa jauh dari realitas, siswa cenderung tidak memperhatikan. Namun, ketika materi dikaitkan dengan pengalaman mereka—misalnya, menghitung bahan bakar kapal nelayan untuk pelajaran matematika—pemahaman meningkat drastis.

Ketika siswa merasa kehidupannya diakui, mereka berubah dari pendengar pasif menjadi peserta aktif. Mereka lebih berani berdiskusi, mempertanyakan, bahkan memberikan perspektif baru dari pengalaman sendiri.

Dari Otoritas ke Empati

Pendekatan tradisional menempatkan guru sebagai sosok otoritatif. CRT mengubah paradigma itu. Guru dan siswa menjadi mitra belajar. Guru berusaha memahami budaya dan nilai yang dibawa siswa, sehingga tercipta hubungan yang lebih manusiawi.

Pertanyaan sederhana seperti, “Bagaimana masyarakat di daerahmu menyelesaikan konflik?” bisa memicu percakapan bermakna yang memperluas wawasan semua pihak.

Cara Menerapkan CRT di Kelas

Berikut beberapa langkah praktis untuk guru:

  1. Kenali latar belakang siswa melalui percakapan informal atau survei sederhana.

  2. Tinjau ulang materi ajar agar contoh dan konteksnya sesuai dengan realitas mereka.

  3. Gunakan bahasa yang memvalidasi, bukan menghakimi penggunaan bahasa daerah.

  4. Bangun ruang aman untuk diskusi, agar siswa berani berpendapat tanpa takut salah.

  5. Gunakan beragam bentuk penilaian, seperti proyek kreatif, gambar, atau presentasi.

Meluruskan Kesalahpahaman tentang CRT

Beberapa mitos umum yang perlu diluruskan:

  • CRT bukan menurunkan standar akademik, melainkan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

  • CRT tidak memicu isu SARA, justru memperkuat empati antarbudaya.

  • CRT bukan membuang waktu, karena pada akhirnya membuat kelas lebih efektif dan interaktif.

CRT bukan hanya strategi mengajar, tetapi cara pandang baru terhadap pendidikan. Guru bukan sekadar penyampai ilmu, melainkan fasilitator yang menghargai keunikan setiap siswa.

Dengan pendekatan ini, siswa tak lagi sekadar menghafal, tetapi memahami, merasakan, dan mengaitkan pelajaran dengan kehidupan mereka. Tujuan akhirnya bukan hanya mencetak siswa cerdas secara akademis, tetapi juga manusia yang berpikir kritis, berempati, dan menghargai keberagaman.

Sumber Refrensi: https://www.ragamnetwork.com/pendidikan/2025/11/13/mengungkap-pembelajaran-dengan-pendekatan-crt-untuk-meningkatkan-keterlibatan-siswa-di-kelas/

Berita Terkait

Cara Unik Menanamkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Kelas
Berikut Ini Merupakan Contoh Perilaku yang Merupakan Cerminan dari Perilaku Syaja’ah bagi Seorang Pelajar Adalah?
Mengenal Jenis Langkah dalam Gerak Dasar, Ketika Kaki Kiri Dilangkahkan dan Lengan di Samping Badan
Karya Patung dengan Bentuk Makhluk Hidup Seperti Manusia dan Binatang Merupakan Karya Patung Jenis Apa?
Apa yang Menjadi Tujuan Utama dari Moderasi Beragama? Ini Penjelasan Lengkapnya
Di Bawah Ini Sikap yang Tidak Dimiliki Nabi Muhammad SAW Adalah? Ini Penjelasan Lengkapnya
Berikut Ini Definisi Dari Supply Chain Imunisasi Adalah, Penjelasan Lengkap & Terstruktur
Gaya Gesek Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Peranannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 19:03 WIB

Mengenal Pembelajaran dengan Pendekatan CRT, Strategi Baru untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa di Kelas

Rabu, 11 Juni 2025 - 09:11 WIB

Cara Unik Menanamkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Kelas

Senin, 2 Juni 2025 - 10:41 WIB

Berikut Ini Merupakan Contoh Perilaku yang Merupakan Cerminan dari Perilaku Syaja’ah bagi Seorang Pelajar Adalah?

Senin, 2 Juni 2025 - 10:41 WIB

Mengenal Jenis Langkah dalam Gerak Dasar, Ketika Kaki Kiri Dilangkahkan dan Lengan di Samping Badan

Senin, 2 Juni 2025 - 10:41 WIB

Karya Patung dengan Bentuk Makhluk Hidup Seperti Manusia dan Binatang Merupakan Karya Patung Jenis Apa?

Berita Terbaru