Mihailo Perovic akhirnya memecah kebuntuan golnya musim ini bersama Persebaya Surabaya. Gol perdananya ini turut mengukuhkan dominasi Green Force saat melibas Bali United dengan skor telak 5-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Laga pekan ketiga Super League 2025/2026 ini menyajikan tensi tinggi sejak peluit awal dibunyikan. Kedua tim menunjukkan karakter menyerang, tampil terbuka, dan saling melancarkan tekanan ke lini pertahanan lawan.
Persebaya Surabaya, dengan dukungan penuh Bonek di kandang, langsung mengambil inisiatif menyerang. Trio Francisco Rivera, Bruno Moreira, dan Mihailo Perovic menjadi motor utama agresivitas Green Force di lini depan.
Kendati demikian, bukan tanpa perlawanan. Peluang berbahaya justru sempat tercipta lebih dulu dari kubu Bali United melalui aksi Boris Kopitovic dan Mirza Mustafic, yang menguji pertahanan tuan rumah.
Atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo akhirnya meledak pada menit ke-37. Francisco Rivera berhasil memecah kebuntuan, mencatatkan namanya di papan skor setelah mengonversi umpan matang dari Bruno Moreira menjadi gol pembuka keunggulan Persebaya Surabaya.
Empat menit berselang, dominasi Persebaya kian terlihat. Risto Mitrevski, bek tangguh asal Makedonia, ikut menyumbang gol dengan sundulan kerasnya yang tak mampu diantisipasi lawan, menyambut assist akurat dari Rivera. Skor berubah menjadi 2-0.
Namun, sebelum jeda turun minum, Bali United berhasil memperkecil ketertinggalan. Di masa injury time babak pertama, Boris Kopitovic dengan dingin menaklukkan gawang Ernando Ari setelah menerima umpan terukur dari Mirza Mustafic.
Paruh pertama ditutup dengan skor 2-1 untuk keunggulan Persebaya Surabaya. Tensi pertandingan tetap tinggi, menandakan bahwa Bali United masih menyimpan potensi ancaman berbahaya yang siap dilancarkan pada babak kedua.
Memasuki babak kedua, suporter Green Force kembali bersorak merayakan gol yang ditunggu-tunggu dari Mihailo Perovic. Pada menit ke-52, striker asal Montenegro itu berhasil menuntaskan kreasi apik dari Malik Risaldi, membawa Persebaya Surabaya unggul 3-1.
Gol tersebut tentu menjadi momen spesial bagi Perovic. Striker jangkung ini akhirnya “pecah telur” setelah sempat mandul di dua pertandingan sebelumnya, sebuah pencapaian yang diharapkan dapat mendongkrak kepercayaan dirinya.
Respons Bali United tak kalah cepat. Tidak lama berselang, Irfan Jaya, eks punggawa Persebaya Surabaya, berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2 melalui kerja sama apik dengan Thijmen Goppel.
Namun, upaya kebangkitan Bali United kembali dipatahkan oleh Persebaya Surabaya. Pada menit ke-60, Bruno Moreira dengan tenang mengeksekusi tendangan penalti, menjadikan skor 4-2 dan menjauhkan keunggulan Green Force.
Setelah gol tersebut, pertandingan kian terbuka dengan kedua tim saling berbalas serangan. Bali United terus mencoba peruntungan melalui Wilson, Receveur, dan Goppel, namun ketangguhan Ernando Ari di bawah mistar gawang Persebaya Surabaya berhasil menggagalkan setiap upaya mereka.
Justru Persebaya Surabaya yang tampil makin beringas, bahkan dengan masuknya pemain pengganti. Paulo Domingos Gali mencetak gol kelima Green Force pada menit ke-81, menyempurnakan kreasi apik lainnya dari Francisco Rivera.
Gol Gali seakan menjadi penutup pesta kemenangan Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo malam itu. Skor 5-2 memantik sorak sorai riuh suporter Bonek, yang tak henti-hentinya menyanyikan yel-yel kemenangan di tribun GBT.
Setelah unggul jauh, Persebaya Surabaya melakukan rotasi pemain untuk menjaga stamina. Perovic ditarik keluar dan digantikan oleh Leonardo Lelis, sementara Malik Risaldi diganti oleh Paulo Domingos Gali, yang langsung memberi dampak signifikan dengan golnya.
Bali United, pantang menyerah, terus melancarkan tekanan di menit-menit akhir pertandingan. Kopitovic beberapa kali melepaskan tembakan, namun Ernando Ari tetap tampil sigap menjaga keperawanan gawangnya dari kebobolan lebih lanjut.
Jens Raven juga sempat menciptakan ancaman pada menit ke-90, namun skor telak 5-2 untuk Persebaya Surabaya tetap bertahan hingga wasit meniup peluit panjang, menandai berakhirnya pertandingan.
Kemenangan telak ini membawa Persebaya Surabaya mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan Super League, dengan catatan dua kemenangan dan satu kekalahan, menempatkan Green Force tetap dalam persaingan ketat di papan atas klasemen. Di sisi lain, Bali United semakin terpuruk di posisi bawah, baru mengumpulkan dua poin dari tiga laga dengan hasil dua kali imbang dan satu kekalahan.
Persebaya Surabaya menunjukkan penampilan kolektif yang solid, dengan Francisco Rivera sebagai motor serangan utama. Gelandang asal Meksiko itu tampil gemilang dengan satu gol dan dua assist, menegaskan kualitasnya sebagai kreator andalan tim asuhan Eduardo Perez. Bruno Moreira juga tak kalah vital, menyumbang satu gol dan satu assist, dengan permainan cerdasnya yang membuat lini depan Green Force semakin hidup bersama Perovic dan Risaldi.
Di lini pertahanan, duet kokoh Dimov dan Risto Mitrevski tampil disiplin, meski harus kebobolan dua gol. Mitrevski bahkan ikut menyumbang gol melalui sundulan, menegaskan keunggulan Persebaya Surabaya dalam memanfaatkan skema bola mati.
Bagi Mihailo Perovic, gol perdananya ini akan menjadi modal berharga untuk meningkatkan kepercayaan diri. Striker yang sempat menerima kritik karena kesulitan mencetak gol di awal musim kini telah menjawabnya dengan performa manis.
Sementara itu, Bali United di bawah asuhan Johnny Jansen jelas membutuhkan evaluasi besar. Skema ofensif mereka sebenarnya cukup menjanjikan, namun rapuhnya lini pertahanan menjadi titik lemah yang harus segera dibenahi setelah kebobolan lima gol.
Dengan jadwal padat ke depan, Persebaya Surabaya diharapkan mampu mempertahankan tren positif ini. Publik Gelora Bung Tomo tentu menantikan lebih banyak gol dari Mihailo Perovic dan penampilan kolektif tim yang kian solid. Malam di Gelora Bung Tomo ini akan dikenang sebagai pesta kemenangan Persebaya Surabaya, bukan hanya karena skor telak, tetapi juga karena menjadi saksi bisu lahirnya gol perdana Mihailo Perovic yang penuh makna.