Nama mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, kini kembali menggema di tengah sorotan publik setelah ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Ironisnya, sorotan ini muncul tak lama setelah Noel sebelumnya lantang menyatakan gajinya “lebih dari cukup” dan mengaku memiliki gaya hidup sederhana.
Dalam wawancara di podcast Richard Lee beberapa waktu lalu, Noel secara terbuka merinci penghasilannya sebagai wakil menteri yang ia klaim “lebih dari cukup.” Ia menyebut total pendapatan resminya mencapai Rp 46 juta per bulan, yang terdiri dari gaji pokok Rp 11 juta dan tunjangan Rp 35 juta.
Ketika ditanya apakah jumlah tersebut mencukupi, Noel dengan tegas menyatakan bahwa pendapatan itu lebih dari memadai, terutama karena ia mengaku tidak memiliki gaya hidup mewah atau “hedon”. “Gue cukup. Gue kan enggak hedon. Saya ini seorang aktivis, bukan berasal dari keluarga kaya atau selebritis,” tutur Noel, menambahkan nuansa kesederhanaan. Bahkan, ia sempat menekankan kesederhanaan preferensi makanannya, menyatakan, “Lidah gue tuh masih kalau enggak warung Tegal, warung Padang, atau warung Sunda.”
Namun, rentetan pernyataan tentang kesahajaan dan integritas itu kini berbalik menjadi bumerang yang menghantamnya. Pada Rabu, 20 Agustus 2025, Immanuel Ebenezer ditangkap oleh KPK atas dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel diduga telah menerima aliran dana ilegal mencapai Rp 3 miliar, sebuah angka yang berlipat ganda jauh melampaui total pendapatan resmi yang pernah ia sebutkan sudah lebih dari cukup untuk menopang hidupnya secara sederhana.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, secara resmi mengumumkan penetapan Immanuel Ebenezer beserta sepuluh orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus ini. Para tersangka tersebut meliputi sejumlah pejabat Kementerian Ketenagakerjaan serta individu dari pihak swasta. Dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025, Setyo merinci nama-nama tersangka. Selain Immanuel Ebenezer (diidentifikasi dengan inisial IBM dan IEG), daftar tersebut mencakup GAH, SB, AK, FRZ, HS, SKP, SUP, TEM, dan MM.
Kasus dugaan pemerasan yang menjerat Noel ini sontak memicu gelombang komentar dari warganet. Banyak yang menyoroti kontras mencolok antara klaim hidup sederhana dan sikapnya yang pernah menyinggung isu korupsi, kini berakhir menjadi sebuah ironi besar yang menyedihkan.