Arema FC berhasil melanjutkan tren positif mereka dengan meraih kemenangan atas Bhayangkara FC pada pekan ketiga Super League. Laga sengit yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Jumat (22/8) sore tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Singo Edan.
Pertandingan dimulai dengan kejutan ketika tim tamu Bhayangkara FC unggul lebih dulu melalui gol Fareed Sadat di menit ke-10. Namun, Arema FC yang berjuluk Singo Edan tidak menyerah. Penyerang andalan mereka, Dalberto, sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-39, menjaga asa tim tetap menyala. Memasuki babak kedua, Arema FC terus meningkatkan intensitas serangan, menciptakan berbagai peluang berbahaya di lini pertahanan Bhayangkara FC. Ketegangan memuncak menjelang akhir laga ketika Singo Edan mendapatkan hadiah penalti, yang dengan tenang dieksekusi oleh Dalberto pada menit ke-90+7, sekaligus memastikan kemenangan dramatis bagi timnya.
Kemenangan krusial ini tidak hanya mengamankan tiga poin penting bagi Arema FC, tetapi juga diwarnai oleh empat fakta menarik yang patut untuk disimak. Apa saja fakta-fakta tersebut? Mari kita ulas lebih lanjut.
1. Dalberto Mendominasi dengan Gol Beruntun
Penyerang asal Brasil, Dalberto, terus menjadi sorotan berkat performa impresifnya di awal musim Super League. Pada laga kontra Bhayangkara FC, ia berhasil mencetak brace atau dua gol. Dengan tambahan dua gol tersebut, Dalberto kini telah mengoleksi total enam gol di musim ini, melansir data dari Transfermarkt. Torehan ini menempatkannya pada jalur yang sangat baik untuk melampaui catatan 15 golnya di musim sebelumnya, menunjukkan konsistensi ketajamannya di depan gawang.
2. Debut Starter Penuh Arkhan Fikri di Lini Tengah
Absennya Yann Motta akibat kartu merah di pertandingan sebelumnya melawan PSIM Jogjakarta memaksa pelatih Marcos Santos melakukan penyesuaian strategi. Dengan Matheus Blade bergeser mengisi posisi bek tengah, Marcos Santos memberikan kepercayaan kepada Arkhan Fikri untuk tampil sebagai starter di lini tengah. Ini merupakan kali pertama gelandang berusia 20 tahun tersebut diturunkan sejak menit awal di Super League. Sebelumnya, Arkhan hanya bermain singkat sebagai pemain pengganti pada menit ke-90+2 saat melawan PSIM Jogjakarta.
3. Adi Satryo Belum Mampu Mencatat Clean Sheet
Gol yang dicetak oleh Fareed Sadat ke gawang Adi Satryo merupakan gol ketiga yang bersarang di jaringnya selama tiga pertandingan awal Super League ini. Kondisi ini menunjukkan bahwa kiper berusia 24 tahun tersebut selalu kebobolan satu gol di setiap laga. Meskipun demikian, peluang untuk meraih clean sheet masih terbuka lebar bagi Adi Satryo, mengingat ia memiliki catatan impresif tujuh clean sheet saat masih membela PSIS Semarang di musim sebelumnya.
4. Konsistensi Penalti yang Selalu Berbuah Gol
Satu fakta unik lainnya adalah Arema FC selalu mendapatkan hadiah penalti dalam ketiga pertandingan yang telah mereka jalani di Super League musim ini. Keuntungan ini berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Singo Edan. Menariknya, ketiga kesempatan penalti tersebut selalu dieksekusi dengan sempurna oleh Dalberto, menunjukkan ketenangan dan akurasi sang penyerang di bawah tekanan.
Empat fakta menarik ini memberikan gambaran lebih dalam mengenai kemenangan penting Arema FC atas Bhayangkara FC. Dengan raihan tiga poin penuh dari pertandingan ini, Singo Edan kini kokoh bertengger di posisi puncak klasemen sementara Super League, menandai awal musim yang menjanjikan bagi mereka.