JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Selebgram Lisa Mariana memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank BJB yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Jumat (22/8/2025).
Lisa tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.28 WIB.
Ia tampak didampingi kuasa hukumnya, Jhon Boy.
Dalam kesempatan tersebut, Lisa tampil santai dengan mengenakan kemeja cokelat muda, celana panjang chino berwarna krem, dan tas selempang hitam.
Ia tampil natural, hanya mengenakan lipstik nude dan mengikat tengah rambutnya dengan gaya sederhana.
Lisa juga menenteng tas selempang berwarna hitam.
Lisa mengatakan, tak ada persiapan khusus untuk datang ke KPK. “Ini bekas kemarin (hair do-nya bekas syuting),” ujar Lisa di Gedung KPK, Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat.
Lisa berjanji akan kooperatif menjalani pemeriksaan di KPK. “Persiapannya sebagai saksi saya bakal kooperatif menjelaskan sedetail-detailnya,” kata Lisa.
Lisa mengatakan, ia mendapat undangan sebagai saksi di KPK dua hari yang lalu. “Dua hari lalu,” tutur Lisa.
Ia sempat ingin bicara, namun karena awak media mencecar berbagai pertanyaan, dia langsung masuk ke Gedung KPK.
Adapun, KPK mengungkapkan alasan pemanggilan selebgram Lisa Mariana sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di Bank BJB.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan, KPK sedang mendalami aliran dana non-budgeter dalam kasus korupsi Bank BJB.
Meski demikian, Budi belum bisa menyampaikan apakah ada dugaan aliran dana dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Lisa Mariana.
Dia mengatakan, penyidik masih mendalami peruntukan dari dana non-budgeter tersebut.
“KPK juga terus mendalami terkait dengan dugaan aliran yang dikelola di dana non-budgeter di korupsi BJB ini, ini untuk apa saja, untuk siapa saja, artinya apa? Artinya KPK sedang melakukan follow the money,” ujarnya.
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, yakni Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dan Pejabat Pembuat Komitmen sekaligus Kepala Divisi Corsec BJB Widi Hartoto.
Kemudian, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress Suhendrik, serta pengendali Cipta Karya Sukses Bersama Sophan Jaya Kusuma.
Adapun penyidik KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi di Bank BJB tersebut mencapai Rp 222 miliar.
Sementara, dalam kasus lainnya, Lisa Mariana juga menjadi sorotan publik terkait pernyataannya mengenai hasil tes DNA anaknya, yang disebut tidak cocok dengan Ridwan Kamil oleh Bareskrim Polri.
Lisa meluapkan kemarahannya karena hasil tes DNA anaknya disebut tidak ada kecocokan dengan Ridwan Kamil. “Ini belum final, gue bilangin belum final. Kita bongkar setuntas-tuntasnya, jangan biarkan ada kecurangan di sini,” ucap Lisa.
Lisa juga mempertanyakan hasil tes DNA yang dirilis Bareskrim Polri. “Yee, gue udah bilang, kalau bukan benih dia (RK), benih siapa? Benih tuyul,” tutur Lisa.