Klub raksasa kebanggaan Jawa Barat, Persib Bandung, harus menelan pil pahit kekalahan yang cukup memalukan pada laga pekan kedua Super League musim 2025-2026. Hasil mengejutkan ini terjadi saat Maung Bandung bertamu ke markas Persijap Jepara pada tanggal 18 Agustus 2025.
Sebelum pertandingan, Persib Bandung sebetulnya sangat diunggulkan untuk meraih kemenangan. Status mereka sebagai juara bertahan Super League menjadi modal kuat, ditambah dengan performa impresif di awal musim. Pasukan asuhan pelatih Bojan Hodak datang ke Jepara dengan bekal dua kemenangan beruntun yang meyakinkan: menaklukkan Semen Padang di ajang Super League 2025-2026 dan mengalahkan Manila Digger dalam babak Playoff ACL 2 2025-2026.
Namun, di luar dugaan, tim tuan rumah Persijap justru berhasil membalikkan prediksi. Dengan penampilan solid, Persijap sukses mengalahkan Persib dengan skor akhir 2-1, meninggalkan tanda tanya besar atas performa juara bertahan.
Kekalahan ini sontak memicu beragam kritik tajam dari para penggemar dan pengamat sepak bola terhadap Persib. Di tengah sorotan tersebut, pemain Persib, Saddil Ramdani, menunjukkan sikap sportif dan bijak dalam menanggapi situasi.
Kakang Rudianto dan Robi Darwis Dipanggil Timnas U-23 Indonesia, Bojan Hodak Bicara Dispensasi untuk Persib
Melalui akun Instagram pribadinya, Saddil Ramdani menyampaikan terima kasih atas kritik dan masukan yang diberikan. Ia menegaskan komitmen skuad untuk mengambil pelajaran berharga dari kekalahan pahit ini. “Terima kasih banyak atas kritik dan masukannya. Tentu kami akan belajar dari hal ini dengan baik,” tulis Saddil.
Sementara itu, kekecewaan mendalam juga tak dapat disembunyikan oleh juru taktik Persib, Bojan Hodak. Pelatih berkebangsaan Kroasia itu bahkan terang-terangan menyebut bahwa timnya telah melakukan tiga kesalahan fatal yang berujung pada kekalahan. Meski demikian, Hodak tidak merinci secara spesifik ketiga kesalahan yang ia maksud.
“Selamat untuk Persijap Jepara, stadionnya bagus,” ujar Bojan Hodak mengawali pernyataannya. “Tapi sayang kami melakukan tiga kesalahan fatal. Gol kedua seharusnya tidak terjadi,” tambahnya, menyoroti salah satu momen krusial yang dianggapnya seharusnya bisa dihindari timnya.